Saya seringkali bertanya-tanya pada sahabat. Haruskah kita berubah demi orang lain? Haruskah kamu berubah karena orang lain? Pertanyaan-pertanyaan itu secara agresif saya lancarkan pada sahabat-sahabat yang dinilai mengalami perubahan demi orang lain atau memaksakan diri berubah untuk orang lain.
Saya sendiri, punya tabiat SULIT BERUBAH karena dan untuk orang lain.Mungkin ini karena kebiasaan mandiri telah membuat saya kokoh dengan pendirian yang dibangun melalui proses belajar dalam kehidupan pasang surut.
Singkat cerita, saya pernah mencoba untuk berubah. Tapi luar biasa tersiksa diri ini. Ujung-ujungnya saya berpikir realistis, kenapa orang lain harus merubah saya? Dampak negatifnya saya sulit memiliki relationship serius dengan lawan jenis. Masalahnya satu, saya sukar berubah!
Kemudian saya memperkuat pertanyaan HARUSKAH, SAYA BERUBAH DEMI ORANG LAIN?
Oke, kita bicara boleh dan tidak. Wajar atau tidak wajar. Sehat atau tidak sehat! Kini saya punya satu kesimpulan atas sebuah perubahan. Karena memang di dunia ini perubahanlah yang abadi. Semoga saja saya bisa mewajarkan sebuah perubahan diri jika saya melakukannya dengan senang hati, tanpa rasa tertekan, dan enjoy dengan perubahan itu. Jadi, jangan coba-coba memaksa saya berubah, karena perubahan itu akan saya lakukan jika saya tahu, besar manfaat yang didapatkan jika saya berubah. Semoga saja!
Berubah Demi Orang Lain, Haruskah????
Nama saya, Indari Mastuti Rezky Resmiyati Soleh Addy, TAPI nama sepanjang ini sukar banget diingat, jadi nama pena yang saya gunakan dalam berbagai buku yang saya tulis adalah Indari Mastuti. Beberapa buku diantaranya menggunakan nama pena Bunda Nanit.
Hobi MENULIS sudah saya lakukan sejak SD, kelas 4 SD saya bercita-cita jadi PENULIS BUKU. Barangkali semangat inilah yang membuat saya akhirnya berjuang untuk mewujudkan mimpi ini.
Tahun 1996 mulai mempublikasikan tulisan di berbagai media cetak baik lokal maupun nasional. Tahun 2004 mulai menulis buku pertama dan akhirnya pada tahun 2007 saya merintis usaha agensi naskah dengan nama Indscript Creative ini, alhamdulillah, perusahaan itu mampu bertahan hingga kini. Bahkan sekarang berkembang menjadi dua lini inti, yaitu jasa copywriting dan training center. Nama Indscript sendiri telah bermetamorfosa menjadi Indscript corp.
Saat ini saya sudah menulis 61 judul buku serta 10 biografi tokoh di Indonesia.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment