Apa sih yang saya lakukan sehingga akhirnya orang-orang yang pernah menolak akhirnya mau bekerjasama? Yang pertama saya lakukan adalah MENDENGARKAN keinginan mereka. Sebagai manusia (lagi) kita tidak mungkin menciptakan segala sesuatu secara sempurna. Banyak koreng dimana-mana. Namun kekurangan inilah yang akhirnya harus kita perbaiki di sana-sini berdasarkan informasi yang kita dapatkan dari mereka.
Tenaga Penjual harus memiliki seni introspeksi yang baik. Maksudnya? Ya, mendengarkan koreksi dari konsumen tapi bukan menelannya bulat-bulat karena bisa jadi pemahaman yang salah dari konsumen menyebabkan mereka menghakimi kita seenak udel. Dengarkan persoalan yang pernah di hadapi (jika mereka pernah bekerja sama dan akhirnya vakum) atau mencoba menyelaraskan keinginannya dengan keinginan kita. Jika berhadapan dengan konsumen yang baru akan bekerjasama, kita selayaknya mendengarkan kebutuhan apa yang dia inginkan disertai hasil riset yang kita lakukan di wilayahnya, kemudian baru kita tahu produk apa yang sesuai dengannya.
Banyak perusahaan yang bersikap KAKU terhadap keinginan konsumen. Peraturan dibuat berdasarkan pola yang membuat perusahaan secara jangka panjang dirasa AMAN padahal kekuan itu justru akan merusak kesinambungan kerjasama di masa depan.
Selain mendengarkan mereka, saya pun menjadi penghubung antara konsumen dan perusahaan. Secara bijak saya mendengarkan konsumen, secara bijak saya menyaring informasi, dan secara bijak saya memformulasikannya sebagai masukan bagi perusahaan.
Tips Marketing06 : Dengarkan konsumen Anda
Nama saya, Indari Mastuti Rezky Resmiyati Soleh Addy, TAPI nama sepanjang ini sukar banget diingat, jadi nama pena yang saya gunakan dalam berbagai buku yang saya tulis adalah Indari Mastuti. Beberapa buku diantaranya menggunakan nama pena Bunda Nanit.
Hobi MENULIS sudah saya lakukan sejak SD, kelas 4 SD saya bercita-cita jadi PENULIS BUKU. Barangkali semangat inilah yang membuat saya akhirnya berjuang untuk mewujudkan mimpi ini.
Tahun 1996 mulai mempublikasikan tulisan di berbagai media cetak baik lokal maupun nasional. Tahun 2004 mulai menulis buku pertama dan akhirnya pada tahun 2007 saya merintis usaha agensi naskah dengan nama Indscript Creative ini, alhamdulillah, perusahaan itu mampu bertahan hingga kini. Bahkan sekarang berkembang menjadi dua lini inti, yaitu jasa copywriting dan training center. Nama Indscript sendiri telah bermetamorfosa menjadi Indscript corp.
Saat ini saya sudah menulis 61 judul buku serta 10 biografi tokoh di Indonesia.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment