Berapa Lama Lagi Ingin Menunda Amanah Menulis Itu?

 Pernahkah hati berbisik pelan,

"Aku ingin menulis buku… tapi nanti saja, kalau ada waktu."


Hari berganti hari. Bulan berganti bulan. Bahkan tahun pun berlalu.

Buku itu masih hanya ada di kepala—belum menjadi nyata.


Saya sering sekali bertemu dengan para profesional, tokoh, dan orang-orang hebat yang menyimpan cita-cita mulia itu.

Menulis bukan sekadar soal hobi. Menulis adalah amanah ilmu, warisan untuk generasi setelah kita.

Namun, seringnya kita terjebak dalam alasan: tidak punya waktu, tidak punya skill, atau belum siap.


Padahal, bukankah waktu tidak pernah menunggu kita?

Bukankah ilmu akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah, jika tidak disampaikan?


Hari ini, insya Allah, saya akan mendampingi seorang profesional dari Perpustakaan Nasional menulis tentang relevansi naskah kuno dengan kehidupan sehari-hari.

Beliau sudah bertahun-tahun ingin menuangkan pengetahuan ini ke dalam buku—dan akhirnya memutuskan, cukup sudah menunda.


Di kelas privat ini, saya percaya, buku bukan hanya mungkin terbit, tapi bisa selesai hanya dengan 8 jam menulis dan 30 hari proses terbit.

Metode ini bukan untuk semua orang. Investasinya lebih besar, tapi hasilnya pun insya Allah jauh lebih cepat dan nyata.


Kalau selama ini Anda sudah menyimpan ide, sudah menulis sedikit, atau bahkan belum memulai sama sekali—

Mungkin inilah saatnya. Saat untuk menunaikan amanah itu.


📩 Hubungi saya hari ini juga.

Jangan biarkan amanah menulis itu menunggu lebih lama.

Karena setiap kata yang Anda tulis, bisa menjadi pahala yang terus mengalir hingga akhirat nanti.

No comments:

Post a Comment