JEMPUT PAHALAMU

Setelah saya membuka seluas-luasnya pintu inbox saya untuk pengajuan donasi, hibah, dan berbagai bantuan lainnya, inbox saya diserbu
Mulai dari konsultasi hingga ya permintaan bantuan.
Apakah semua orang langsung saya acc? jelas tidak!
Saya suka mengobrol dulu dengan mereka dan menemukan BIG WHY kenapa dia harus saya bantu. Bukan apa-apa, kalau langsung dibantu, sama saja saya tidak mendidik. Sesungguhnya saya lebih suka memberi kail daripada ikan, maka wajar jika tidak semua orang bisa dapat hanya dengan inbox saja.
Bagaimana jika kondisi atau peluang ini dimanfaatkan oknum? memelas, mengiba, padahal ya itu kebiasaannya 
Salah satu hal yang justru saya tekankan pada yang inbox, kalau ada tetangga yang lapar nggak perlu kasih ladang pahala itu ke saya, justru ladang pahala baginya sedang terbuka lebar
Jemput...
Berikan yang terbaik...
Jangan merasa tidak mampu memberi hanya karena rezeki sedang seret
Justru rezeki yang seret saat berani berbagi akan mengetuk pintu langit, tiba-tiba rezeki datang dari arah tak terduga
Dan ingat rezeki tak hanya berupa uang..
Tiba-tiba ada ide promosi, ekh pas dilakukan, langsung laris jualannya
Tiba-tiba dapat teman baru, ekh sekali ngobrol, dia beli
Tiba-tiba hati yang biasanya gelisah jadi bahagia tanpa sebab
masyaAllah...
AYO TETAP BAHAGIA BERBAGI!
AYO TERUS BERBAGI!




No comments:

Post a Comment