Rukun sama saudara adalah pesanmu, Pak
Ah, Pak, kami bukan hanya rukun tapi rukun sekali
Indari dan 3 lelaki dalam keluarga kita seperti sahabat baik
Dengan Mas Bambang kadang ada selisih paham tapi kami cepat sekali baikan
Dengan Mas Saudi dan De Agung, Indari seperti sahabat karib
Kami hidup saling bergandengan tangan dalam suka dan duka
Pernah loh, Pak, saat kondisi perusahaan Indari lagi nggak bagus, Indari pinjam uang ke Mas Saudi, saat itu beliau lagi di Arab Saudi dan tanpa ba bi bu beliau langsung mengirimkan uang
Pas mau dibayar, dia bilang, sejak awal tidak meminjamkan uang melainkan ngasih pada Indari sebagai adik kesayangannya yang amat berarti dalam hidupnya
Aaaah...anak-anak Bapak itu baiiik :')
Ketiga lelaki ini adalah pengganti Bapak
Si bungsu, De Agung, sekarang pun sudah menjadi seorang Bapak, waktu Bapak meninggal dia masih kelas 1 SMA dan Indari melihatnya menangis di pojokan sambil melihat jasad Bapak
Tak tega....
Tapi sekarang dia tumbuh dengan begitu sempurna menurut saya
Tumbuh dalam keprihatinan membuatnya memiliki mimpi besar dalam hidupnya, seperti juga Indari dan Bapak amat berperan dalam hal ini
Mungkin jalan hidup kami memang harus begini, kalau Bapak masih ada mungkin masa depan kami berbeda
Beruntunglah Bapak menitipkan sejuta nasihat sebelum pergi
Tanpa nasihat itu, kami tak tahu akan jadi apa
Oh ya, batik 3 lelaki ini Indari yang belikan sambil bercucuran air mata, inginnya Bapak juga pakai batik ini dan Indari harusnya beli 4, tapi..Bapak tak bisa lagi berkumpul bersama kami di dunia selain hanya bisa mengintip dari jendela surga
Aaah Pak...peluuuuk Indari eraaaat seperti dulu, sungguh aku rinduuuu
No comments:
Post a Comment