M A M A

Sepanjang karir saya di dunia penulisan, tak satupun buku karya saya dipersembahkan untuk mama 
Buku pertama saya tahun 2004 dipersembahkan untuk almarhum bapak
Suatu waktu mama pernah bertanya, "kenapa mama tak pernah ada dalam buku-bukumu?"
Saya diam membisu...tak menjawab
Iya, mama...
Saya tak pernah merasa dekat dengan mama sejak kecil
Sejak kecil saya lebih banyak mengobrol dengan bapak hingga mimpi-mimpi saya terbangun karena betapa banyaknya nasihat bapak pada saya
Menginjak remaja dan setelah bapak meninggal, saya dan mama lebih banyak bertengkar daripada berdamai
Saya memutuskan keluar dari rumah karena merasa tak sanggup berhadapan dengan mama
Bahkan meski sudah berpisah rumah, hati saya selalu terbakar mendengar laporan kakak adik mengenai mama
Sempat membenci mama dan memutuskan diam seribu bahasa meski semua kebutuhan mama saya penuhi
Sempat merasa, ya yang penting kebutuhan mama dipenuhi maka saya sudah melakukan kewajiban sebagai anak
Tapi tidak...sungguh saya ingin berteriaaak, tidaaaak cukuuuup
Sekarang mama ada dalam genggaman
Setiap mama meminta maaf pada saya karena hal yang beliau lakukan, nafas saya sesak karena seharusnya sayalah yang harus minta maaf pada mama
Saya tak sabar
Saya lalai
Saya putus asa
Saya menyerah
Padahal mama adalah wanita yang melahirkan, menyusui, membesarkan saya
Kali ini....saya mengatakan, "93 buku saya tak ada nama mama, tapi sekarang saya akan membuat buku khusus mama, boleh kan, Ma?"
Mama mengangguk...
Buku ini sebagai sejarah jatuh bangunnya cinta seorang anak pada Ibunya
Pada wanita yang melahirkannya
Maafkan Neng, Ma...bisa jadi neng adalah anak yang berdosa selama ini
Ya Allah, ampuni hamba...



No comments:

Post a Comment