Berita VIRAL beberapa waktu yang lalu di laman Liputan6.com sungguh
MEMILUKAN dunia pendidikan tanah air.
Seorang guru agama di sebuah
sekolah menengah divonis 7 bulan oleh pengadilan negeri setempat.
Darmawati, demikian nama sang
ustazah DIANGGAP BERSALAH karena mengibaskan mukena pada salah seorang MURID
PEREMPUAN di sekolah tersebut. Si murid tidak terima mendapatkan kibasan Bu
gurunya, dan melaporkan pada orangtuanya. Laporan itu diteruskan orangtua siswi
ke pengadilan. Maka keluarlah putusan vonis pidana 7 bulan, akibat kibasan
mukena sang ustazah, tersebab MENERTIBKAN si murid yang tidak disiplin untuk
SEGERA BERGEGAS SHALAT BERJAMA’AH di sekolah.
Apakah suatu tindakan dianggap
pidana, bila seorang guru menertibkan, menegur, memarahi, mendisiplinkan
muridnya sendiri?
Sementara TANGGUNG JAWAB mereka
sebagai seorang guru adalah MENDIDIK anak-anak...
Mendidik supaya SELALU
MENDIRIKAN SHOLAT tepat waktu…
Supaya kelak si anak menjadi
generasi yang bertanggung jawab…
Pada dirinya dan Tuhan-nya…
Tiada lagikah komunikasi antara
guru dan orangtua. Sehingga segala hal yang dianggap melukai anak disebut
pidana?
Tidakkah rasanya sebutan pidana
itu terlalu,...Ahhh…
Sebagai ustazah, guru agama di
sekolah menengah tersebut Ibu Darmawati mencoba memberikan PENGABDIANNYA
terhadap profesinya sebagai pendidik dan mengampu mata pelajaran agama.
MEMBIMBING anak-anak menegakkan
syariat agamanya. Sehingga ketika anak pulang sekolah, mereka sudah menunaikan
ibadah sholat zuhurnya.
Tidakkah ORANGTUA SEMESTINTA
BAHAGIA?
Melihat putra-putrinya pulang
sekolah sudah dengan wajah yang teduh oleh siraman air wudu.
Subhanallah
Sebagai orangtua, kita terkadang
juga MASIH KESULITAN mendisiplinkan jadwal ibadah anak-anak kita.
Untuk itulah hendaknya AYAH
BUNDA BERSAMA-SAMA DENGAN GURU di sekolah bekerja sama dan mengkomunikasikan
pola mendidik anak. Begitulah idealnya.
Wahai Ayah Bunda, apakah kalian
lupa bahwa dalam sebuah Hadist dikatakan ;” bila telah sampai USIA 10 TAHUN
belum juga mau sholat, PUKULLAH.“
Pukul disini maksudnya dalam
arti menertibkan.
Rasulullah pun membolehkan
bertindak tegas pada anak kita yang masih lalai mendirikan sholat sedari kecil.
Sebab sholat adalah TIANG AGAMA.
Maka harus tegas
pendisiplinannya sejak dini.
Ketika seorang ustazah telah
menjalankan perintah Rasul, masihkah ia pantas dipersalahkan?
Marilah kita bersikap JAUH LEBIH
BIJAKSANA MENYIKAPI segala laporan anak-anak di sekolah. Terlebih mengenai
kedisplinan soal ibadah.
Pesan pada seluruh anak
Indonesia...
Anak-anakku sayang...
Ketika sedang bersama gurumu
Wajahmu harus ceria
Semangatmu
harus maksimal
Bahagiakan
gurumu
Namun,
jangan takut pada guru, Nak
Guru
bukan ditakuti tapi dihormati
Nak,
jikapun gurumu salah kamu boleh menegurnya.
Tentu
dengan cara yang baik.
Gurumu,
Nak, dialah sumber ilmumu, selain sumber ilmu yang berasal dari ORANGTUAmu dan
BUKU yang engkau BACA.
Cara kita menghargai guru adalah
cara kita menghargai masa depan (Anies Baswedan)
No comments:
Post a Comment