Memutuskan untuk memasukkan
bisnis FASHION dalam satu bisnis yang akan saya jalankan selanjutnya, bukanlah
tanpa alasan.
Kenapa tidak memilih tas?
Kenapa tidak memilih baju?
Kenapa tidak memilih sepatu?
Atau produk lain yang sekarang
lagi booming
MALAH saya memilih menjadi
produsen HANDSOCK? awalnya karena kebutuhan diri sendiri akan handsock, lalu merasa
bikin handsock lebih mudah dibandingkan semua produk yang saya sebutkan diatas.
TERNYATA....
Hahahaa, tidak juga!
Hahahaa, tidak juga!
Sebelum memulai masuk ke bisnis
ini, yang saya tambah dulu ilmunya.
Dengan serius saya belajar dua kali dalam seminggu, investasi yang tidak sedikit untuk ilmu di dunia fashion, dan komitmen mengalokasikan konsentrasi di saat orang lain liburan di wiken, saya malah belajar
Dengan serius saya belajar dua kali dalam seminggu, investasi yang tidak sedikit untuk ilmu di dunia fashion, dan komitmen mengalokasikan konsentrasi di saat orang lain liburan di wiken, saya malah belajar
Apa yang saya sangka jadi
produsen handsock itu mudah, aaaah ternyata itu karena saya mengecilkan kain
mungil di tangan itu. SETELAH dapat ilmunya, saya merasa kosong melompong isi
kepala
SAYA TAK TAHU APA-APA DI DUNIA
FASHION! ihiks
Saya serius belajar dan makin tak
tahu apa-apa.TAPI, saya makin semangat untuk PRAKTIK dari setiap ilmu yang
diajarkan.
Di hari pertama masuk kelas,
saya ujicoba membuat handsock dengan mengorbankan 5 pasang kaos kaki wkwkwk
Hasilnya? Yes sure so bad!
Bukan Indari kalau nggak pede,
hari kedua belajar saya memutuskan nama brand In-Black, membuat fanpage, dan
terus melakukan uji jahit.
"Saya serius Ay, membuat
bisnis ini" ujar saya
Suami melihat kesungguhan saya,
dan memberi saya uang 2 juta rupiah untuk uji jahit pertama.
Dia berikan uang dua juta itu
sebagai MODAL AWAL padahal buat dibakar di ujicoba
Setiap ilmu saya pakai ujicoba,
ide muncul dimana-mana, saya tangkap dan saya jadikan ide membuat handsock.
Entah sudah berapa banyak
handsock saya hasilkan, entah sudah berapa banyak packing saya beli, entah
sudah berapa banyak yang gagal, dan SAYA TAK MENYERAH!
Semakin kesini semakin terlihat
kepremium-an In Black, bahkan guru fashion saya mengatakan, "Belum ada di
Indonesia yang benar-benar serius hanya fokus di handsock apalagi premium,
kelak kamu ikut kegiatan di Indonesia Fashion Week juga, bakal jadi the
first"
MIMPI saya sudah menjalar
kemana-mana dan terus melakukan ujicoba, makin lama makin haus untuk
mempelajari dan expert di bidang ini.
Sepulang belajar kelas fashion,
suami saya mengatakan, "Kemungkinan kita akan rekrut orang ahli yang
mengurus produksinya, sekaligus QC untuk mengurus In-Black, saya sudah ketemu
orangnya dan akan bertemu kembali sekarang. Apakah kamu setuju?" oalaaaaa,
produsen pemula akan dibantu yang ahli dalam produksi tentu sangat menyenangkan
"Beliau sudah terlink
dengan konveksi beberapa merk besar di Indonesia, tinggal jalan saja."
sambung suami
Aaaaah, produsen pemula merasa terbang ke udara. SAAT TERUS MENCARI CARA semua pintu TERBUKA...
Jadi produsen pemula, mungkin
akan mengalami banyak gagal di awal, tapi akan menghasilkan produk yang
sempurna saat diluncurkan di pasar. APALAGI, sudah ada 53 calon marketer
bergabung dengan In-Black hari ini.
Bismillah, In-Black akan
menyusul IndScript untuk memasuki pasar Indonesia, bismillah
Terimakasih suamiku Ayah Deky
Tasdikin untuk supportnya pada istrimu yang selalu meloncat-loncat idenya
hehehe
No comments:
Post a Comment