AKU CEMBURU PADA ADIKKU (Curahan Si Sulung Yang Cemburu Pada Adiknya)



Suatu ketika, saya dan Nanit sakit berbarengan, kami tidur berdua, saling memeluk.
Tadi malam, Nanit pun membuat pengakuan.
"Bunda, aku mau membuat pengakuan." Ujarnya.
Saya menatapnya, "Pengakuan apa?"
"Aku salah berdo'a sehingga aku sakit sekarang. Waktu dede sakit cacar, semua orang menyanyanginya, fokus pada Ammar, aku tidak! Diam-diam aku berdo'a semoga aku bisa sakit biar lebih disayang." ujarnya lirih.
Upppps.
"Kenapa seperti itu, Nit. Dede kan masih kecil belum bisa ngapa-ngapain secara mandiri" ujar saya.
Maaf ya, Bun?" ujarnya sambil memeluk saya erat.
Saat kami sakit berdua, jangankan memanjakannya, saya juga lemah disisi Nanit.
TAPI, SAYA MERASA TERHARU karena si sulung makin bisa mengekspresikan apa yang dirasakannya, saya tidak khawatir jika ada hal apapun dia akan merasa percaya berbicara pada ibu dan ayahnya.

Tak terasa si sulung sudah bertambah besar, demikian pula Ammar, adiknya.
TIGA TAHUN LALU Nanit masuk SD, tahun ini adiknya mengikuti di SD yang sama...
Waktu bergulir dengan cepat
Teringat saat pertama kali  Nanit masuk SD.  Saat waktu istirahat, Nanit berlari mendekati saya…
"Bagaimana di kelas?" tanya saya.
"Asyik..." jawabnya.
"Udah punya teman baik?" Tanya saya lagi.
"Sudah dong, namanya Dita..." Ujarnya riang.
Alhamdulillah, hari pertama baru 3 jam masuk kelas sudah punya sahabat.

Kekhawatiran orang tua terbesar saat anaknya pertama kali masuk usia bersekolah adalah, bisakah anak beradaptasi dan bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya? Dengan cepat? Keluar sesaat dari zona ternyamannya yakni di rumah?

Kekhawatiran ini saya rasakan kembali saat hari pertama Ammar kembali bersekolah.  Kenaikan kelas diiringi pemisahan teman di angkatan lama biasanya, "Supaya mereka bergaul dengan lebih banyak teman" demikian alasan pihak Sekolah mengenai pergantian teman sekelas
Aaaah, bersukacita meski terselip duka, "Aku sudah terlalu dekat dengan teman sebangkuku" ujar anak saya murung di awal kenaikan kelas tahun lalu.

Namun Alhamdulillah, Ammar pun tak lama kemudian kembali menemukan kebahagiannya setelah bertemu teman-teman lama sekaligus berkumpul dengan teman-teman baru.
Anak-anakku, selamat bermain sambil belajar di Sekolah ya, Nak.
Selamat datang di Sekolah Barumu ya, Ammar.
Ambil ilmu sebanyak-banyaknya, praktekkan dengan sepenuh cinta, jadilah pewujud cita-cita.

No comments:

Post a Comment