Bagi
saya, coaching bisnis adalah mendampingi para ibu rumah tangga pebisnis yang
bukan hanya sekedar berbagi ilmu, tapi juga merajut persahabatan bisnis yang
saling mendorong ke arah lebih maju satu sama lain. Dalam berbagai pertemuan tidak selalu
membahas bagaimana membesarkan bisnis yang saya dampingi tapi juga mengajarkan
lebih dari sekedar bisnis.
Mendampingi
mereka seperti sedang menjalin pertukaran ilmu di dunia bisnis.
Saya
sering berbagi cerita tentang perjalanan saya dalam berbisnis. Bagaimana empati dan attitude dalam bisnis
akan menyelamatkan kita dari kehancuran bisnis.
Meski bisnis berada dalam kondisi turun maupun naik, kita akan selalu
siap menghadapinya dengan dua hal tersebut.
Saya
selalu tanamkan pada mereka bahwa bisnis itu adalah proses pembelajaran. Semua dapat dimulai dengan rumus 3B, yaitu,
Berbisnis, Berbisnis, Berbisnis. Artinya
action saja sekarang. Modal terbesar
berbisnis sesungguhnya ada dalam diri sendiri, yakni motivasi dan komitmen yang
kuat untuk terus bergerak dalam keadaan apapun.
Lewat
coaching bisnis, para pebisnis bisa melakukan konsultasi ketika menghadapi
masalah, mendapatkan solusi yang jauh lebih jitu, juga rahasia-rahasia dalam
mengembangkan potensi bisnisnya.
Melalui
proses pendampingan saat coaching bisnis, para pebisnis akan mendapatkan tips
praktis untuk mengembangkan bisnis dengan maksimal.
Hingga akhir tahun, saya terus
melakukan COACHING dengan Coach skala internasional.
Saya mengajar, IYA
TAPI...
Saya juga harus terus BELAJAR dari mereka yang lebih keren
Saya juga harus terus BELAJAR dari mereka yang lebih keren
Bukankah diatas langit ada
langit?
Tahukah Anda, ternyata sekelas
Coach saya juga masih BELAJAR dari BUKU dan punya COACH lagi.
Pernah saya bertanya pada
beliau.
Coach, apa INVESTASI yang paling
PROSPEK saat ini?
Dan beliau menjawab, "BUKU
dan TRAINING sebab keduanya bisa MENGOPTIMALKAN PENGHASILAN TANPA BATAS"
Saya kira teteh nggak punya
COACH! Kata seorang perempuan pebisnis.
Saya menjawab, "Saya
BERTUMBUH karena ada yang MEMANDU, Sukses NGGAK BISA SENDIRIAN!"
Kalau masih merasa pemandu,
guru, coach itu nggak penting, mulai ubah mindsetnya, sekali lagi kita nggak
bisa sukses sendirian.
No comments:
Post a Comment