Mendidik Perempuan Itu Seperti Memegang Pasir



Hari pertama mengawal para perempuan yang akan berpenghasilan jutaan setelah bergabung dengan Indscript.

Kalimat pembuka adalah sebagai berikut:

Gabung sebagai perempuan berpenghasilan disini nggak mudah.                     
kalian musti sungguh-sungguh

Penghasilan besar harus didampingi dengan action yang besar

Ingin itu bukan MIMPI di siang bolong    

Ingin itu diwujudkan dengan proses     

Proses bekerja dan proses berdo'a                    

Sudah siap bekerja dengan sungguh-sungguh?

Serius!

Saya nggak main-main, semua yang gabung di Indscript bakal digojlok, bukan hanya CARA KERJANYA tapi juga ATTITUDEnya

Semua orang yang bergabung adalah TEAM bukan melenggangkangkung sendirian, yes TEAM!

Teh, saya keder team teteh tambah banyak, banyak saingan niiih, pasar kian menipis.
Kata seorang konsultan.

Whaaat? baru 200orang team saya, sedangkan penduduk Indonesia ada 254 juta orang, saingan nggak ada di team Indscript  yang ada TEAM KERJA

Teteh, aku resign jadi marketer teteh ya?
Nggak bisa ngimbangin teman yang lain, mereka kereeeen banget! saya maluuu! Hiks
Demikian curhatan seorang konsultan saya.

Halaaaah masih zaman ya malu-malu
Kalau mau sukses nggak boleh jadi PEMALU!
Akhirnya dia resign karena pusing konsultan saya kayak jet larinya

Sementara itu, di kesempatan lain, pesan saya pada semua yang bergabung di jaringan IRT Produktif:

Mau penghasilan besar, action harus besar
Mau produktif, tambahlah skill
Mau jadi kebanggaan keluarga, bersiaplah dengan proses dan do'a
Jangan mau penghasilan besar, produktif, kebanggaan keluarga tapi baru ikut pendampingan sehari
saja sudah kocar kacir semangatnya APALAGI memilih left tanpa pesan.

Teh, saya ingin omzet saya naik
Teh, saya pengen punya banyak reseller
Teh, saya ingin naik haji
Teh, saya...
Banyak keinginan sekali nih

Sudah begitu saat saya tanya...
Apa yang dilakukan dalam bisnis untuk bisa mencapai itu?
Ternyata...
Manajemen waktunya kacau
Promosi nggak pernah
Nggak dampingi reseller
Bangun kesiangan
Aduuuuh mentor jadi baper wkwkkw

Mendidik perempuan itu memang seperti memegang pasir, terlalu terbuka hilang, terlalu digenggam menyakitkan.

No comments:

Post a Comment