Menulis Bukan Hanya Membangun Hobi Menjadi Bisnis



Menjadi PENULIS bukan hanya membangun HOBI menjadi BISNIS yang bisa dijalankan dari rumah.  Menjadi PENULIS membangun KETAHANAN DIRI dari berbagai persoalan hidup.
Menulis bisa menjadi TERAPI JIWA.
Menulis mampu meleburkan DUKA.
Menulis menghancurkan KESEDIHAN.
Menulis membuat diri semakin BERTUMBUH lebih baik.
Hanya MENULIS dengan dampak hebat yang mengikutinya...

Saya selalu ditanya sama Ibu Rumah Tangga mengenai apa sih yang bisa mereka tulis. Katanya, mereka kan cuman di rumah saja, nggak punya pergaulan yang luas, dan sibuk dengan aktivitas domestik. Jadi, bisa nulis apa?

Aaaah saya nggak percaya kalau ibu-ibu nggak bisa nulis titik. Kenapa? karena justru ibu-ibu itu kaya banget pengalamannya meski di rumah. Urusan masak, dia ahlinya: urusan parenting, tiap hari jaga dan didik anak; urusan ngurus rumah, janganlah ditanya; urusan suami, selalu ada saat suami butuhkan kan nggak kemana-mana juga.

Keyakinan saya kalau semua perempuan bisa menulis terbukti banget! sudah 2000 buku yang dihasilkan para Ibu melalui Indscript, mereka menulis hal yang sederhana dengan gaya penulisan yang luar biasa. Apalagi ketika kemudian November 2015 saya mendirikan emakpintar.asia nggak perlu pakai lama kini sudah lebih 500 artikel terbaik ada di portal perempuan ini.

Jadi, siapa bilang sih Ibu Rumah Tangga nggak bisa nulis? Kuncinya kan hanya mau, percaya diri memulai menulis dan kuat mental!
PENULIS itu musti kuat mental: Mental POSITIF kalau ditolak naskahnya berkali-kali.  Saya juga sering ditolak *hiks
TAPI, tetap MENULIS SAJA!
Revisi tulisan berkali-kali?
Sering juga itu!
Revisi itu emang bikin mumet tapi penulis yah kuduh revisilaaaaah
Tahu nggak saya pernah loh revisi naskah bolak-balik sampai satu tahun
#disini saya merasa sedih TAPI belajar banyaaaaklaaah :)

Jangan lupa, penulis juga harus berINOVASI, ini serius!
Kira-kira inovasi apa yang akan dilakukan para penulis disini menuju 2017 yaaaaaaa.
Kalau saya dan Dian Akbas bakal bikin kolaborasi membuat #tetot...*rahasia
Soook, catat saja inovasinya dan bikin kejutan Anda di 2017 yaaaaa.

Nanit Siap Menularkan Virus Menulis Di Kalangan Anak-Anak



"Saya tidak mau jadi penulis!" ujar Nanit.
"Terus mau jadi apa?" tanya saya.
"Mau jadi Guru yang bisa menulis" sahutnya

Tahun 2011 pernah diwawancara oleh Majalah Hidayatullah, tahun ini 2016 kembali diwawancara.
Anak saya, iya anak saya yang pertama namanya Nanit. Dia mah nggak mau bercita-cita kayak saya, jadi penulis. Dia pengen jadi guru.

Tapi, dia sampai sekarang suka nulis dan bisnis, di usia 7 tahun sudah menerbitkan buku pertamanya secara INDIE di BITREAD.

"Nanit, kenapa kamu ingin berbisnis?" tanya saya.
Nanit selalu menjawab, "Aku ingin membeli banyak hal yang aku mau dari uangku sendiri."
Meski kami bisa membelikan apa yang Nanit mau, tidak selalu KEMUDAHAN yang bisa Nanit dan adiknya dapatkan.
NANIT harus berjuang untuk mendapatkan sesuatu.
Dia berbisnis sejak usia 5 tahun dan sekarang Nanit semakin menyukai dunia bisnis, dia bisa jualan apa saja: puding, slime, cokelat, dan kini pisang keju.

Alhamdulillah, Nanit juga sudah menyelesaikan buku keduanya...
Persiapan buku kedua Nanit saya siapkan dengan lebih serius.
Aaaaah nggak sabar bingiiiits nunggu buku ke-2 si sulung Nanit yang dia selesaikan pas usia ke-8.  Pas nggak sabar, pas dikasih intip ilustrasinya heuuuuu  saya jadi semangat nulis buku lagiiiiii!


Saya: Enak juga kalau hobi anak sejalan dengan orangtuanya ya, Ay? Sudah terbayang bagaimana menghandlenya.
Suami saya tak menyahut.
Saya: Haruskah anak itu memiliki bisnis yang sama dengan orangtuanya?
Suami: Tidak juga, pilihan bisnis anak ya ada di anak.
Kata Nanit, "Setiap tahun, setiap ulang tahun aku harus menerbitkan buku karena GURU JUGA HARUS BISA NULIS"
Halaaaaah, tertohoklah saya! usia segitu saya belum jadi apa-apaaaaaah, hiks
Hari ini, Nanit dilamar salah satu brand untuk keliling Sekolah Dasar untuk menyebarkan virus menulis, InsyaAllah mulai Desember 2016 dia akan mulai keliling.
Selamat Nanit, selamat menularkan virus menulis di kalangan anak-anak dan selamat menjelang terbit buku keduanya ^__*
Ada yang mau dikunjungi Nanit? :)

Pembisnis Itu Harus Tega ngeCUT Karyawan yang Berkinerja Buruk



Memulai bisnis bukan berarti siap modal berupa materi atau uang saja.  Salah satu yang tak kalah penting adalah siap mental dan memiliki kemampuan untuk menjadi seorang pemimpin bagi tim Anda.  Untuk menjadi pemimpin memerlukan proses yang panjang.  Anda dituntut untuk menjadi pemberi inspirasi, pemberi motivasi, pemilik perspektif jangka panjang, dan pembaharu.  Bukalah selalu dialog dengan karyawan Anda. Pebisnis harus siap menerima masukan dan kritik dari karyawannya demi berkembangnya usaha sekaligus dapat berkembang bersama-sama. Jagalah selalu motivasi kerja pada karyawan Anda. Hubungan yang baik dengan karyawan akan membantu konsistensi Anda dalam menjalankan bisnis.  Banyak pebisnis yang berhenti di tengah jalan karena kehilangan karyawan-karyawan terbaik yang kinerjanya yahud untuk membantu menggerakan bisnisnya menuju kesuksesan.  

Masalahnya karyawan yang ancur secara kinerja ini yang jauh lebih banyak dibandingkan yang kinerjanya yahud. Maka, kalau yang yahud WAJIB dipertahankan, kalau yang sudah dikasih tahu berkali-kali masih juga error yang kayak gini wajib diGANTI.

Kenapa? bukankah artinya kita turut andil dalam pengangguran di Indonesia? Iya sih, tapi da gimana atuh, jadi pengusaha kan berat juga, musti menjaga tumbuh kembang perusahaan, jangan sampai berat di beban operasional tapi kerdil pertumbuhannya.

Mau nggak mau, tega nggak tega musti diCUT karyawan yang demikian. Duuuh, kayak nenek sihir yang jahat, tapi kumaha atuh da?

Pengalaman saya berbisnis selama 9 membangun Indscript juga gitu, musti tega ngeCUT karyawan tapi BERJUANG MEMPERTAHANKAN yang memang BERPRESTASI.

Kalau bisa, udah RESIGN ditarik lagi daaaaah ke kantor, kasih lebih bolehlah yang penting TEAM bisa tetap yahud ^___*

Susahlah cari karyawan yang kayak MUTIARA di lautan.
Jadi, buat Anda yang pengusaha, tega sesekali juga boleh hehehe

Emang bener cari karyawan itu nggak gampang, padahal angka pengangguran di Indonesia sangat tinggi. Makanya ketika dapat yang kece badai nggak boleh dilepas gitu aja, bahkan kalau pun tuh si kece mau keluar kerja harus dipertahankan dengan tambahan fasilitas kalau perlu. Kalau nggak?
Bisa gigit jari cari yang baru, heuuu

Syukurlah kemarin hanya dalam kurun waktu 3 mingguan team emakpintar.asia dapat satu cewek kece yang siap bertarung dan bersaing untuk membawa emakpintar menuju nasional dan global.
Siap-siap dipingit biar awet :))

Kita sama-sama tunggu kiprahnya ya!