“Teh saya down banget, banyak masalah yang
saya alami beberapa waktu ini.”
“Teh, bagaimana mengatasi rasa MALAS?”
Kurang lebih demikian curahan hati dan
pertanyaan dari beberapa perempuan yang saya temui.
Saya menjawab, “Masalah seharusnya datang
untuk MENGUATKAN bukan MELEMAHKAN”
“Bila rasa malas datang, LAWAN rasa
MALASnya!”
Milikilah selalu mental positif dan
jadikan setiap masalah yang datang sebagai sumber kekuatan Anda untuk menjadi
lebih baik. Kemampuan melawan semua hal
negative dalam diri Anda adalah syarat utama untuk bisa menjadi seorang leader.
Perempuan menjadi leader? Ya, Mengapa
tidak!
Setiap perempuan harus siap menjadi
pemimpin. Memimpin orang lain dan
memimpin diri sendiri.
Kemampuan memimpin adalah kemampuan yang
nggak gampang. Kemampuan ini memerlukan proses yang panjang.
Anda dituntut untuk menjadi pemberi
inspirasi, pemberi motivasi, pemilik perspektif jangka panjang, dan pembaharu.
Memimpin diri sendiri paling sulit dilakukan,
karena bukan sekedar memimpin diri, tapi memimpin diri menuju perkembangan yang
lebih baik
Saat ini saya sedang mengawal pemilihan
KAPTEN di grup pebisnis dalam rangka mewujudkan misi saya untuk mencetak leader
dari kalangan perempuan.
Ada 3 kandidat yang terpilih untuk
mempresentasikan program kegiatan mingguan dan bulanan di grup peserta
pendampingan bisnis. Adapun program yang
dipresentasikan adalah program yang mereka rancang sendiri dengan tujuan untuk
menginspirasi dan mengedukasi seluruh peserta di grup.
Pesan saya pada siapapun yang nanti
terpilih yang menjadi leader :
Jangan bosan dan kehilangan kesabaran
untuk melatih dan melatih mereka yang ada bersamamu. Setiap orang tumbuh lebih baik pada waktu
yang tepat, kita hanya menunggu waktunya saja.
Jadi leader itu harus siap pada setiap
situasi, siap untuk tidak disukai dan
siap disayangi. Kritik, saran, cemoohan,
hingga pujian harus diterima dengan standar yang sama yaitu DITERIMA dan jadi
PENYEMPURNA.
Jika ada yang tidak menyukaimu, bukan
artinya kamu tidak menyukainya. Si
Penyuka dan pembenci memiliki posisi yang sama dalam sebuah organisasi. Kuncinya hanya satu. Tingkatkan saja EMPATI.
Rasanya tak sabar menantikan siapa yang
berhasil terpilih menjadi KAPTEN, karena 3 kandidat ini mendapatkan jumlah
pemilih yang bersaing.
Bismillah, memulai mencetak leader dari
kalangan perempuan.
Menjadi seorang pemimpin adalah amanah yang sangat berharga :)
ReplyDelete