Jadilah Perempuan Setengah Lelaki



Kedatangan saya ke Makassar bersama KUDO bukan hanya sekadar kopdar, saya menyisipkan visi besar yaitu Sejuta Perempuan Berbisnis Dari RUMAH.

Perempuan harus mandiri secara ekonomi, sebab mereka tak pernah tahu bagaimana kondisi di depan sana.

Perempuan harus menjadi SEKOCI dan menjadi penyelamat jika sewaktu-waktu KAPAL UTAMA karam.

Pertanyaan dari salah satu peserta menggelitik saya, "Apa yang sudah teteh alami selama berbisnis?"

Ya saya lupa, bukan hanya mengajak perempuan berbisnis tapi juga harus menyiapkan MENTAL mereka untuk KUAT menghadapi goncangan bisnis, karena bisnis memang tidak selalu manis.
Pesan saya, "Jadilah perempuan setengah laki-laki ketika berbisnis, jadilah perempuan dengan mental sekuat lelaki, selogis cara berpikir laki-laki sehingga akhirnya dalam bisnis kita tidak menjadi mudah sensitif, senewen, dan  baperan dalam menghadapi ketatnya persaingan bisnis."

Kemampuan berbisnis bukan dilihat dari perkembangan bisnis yang dimiliki tapi juga dari perkembangan kepribadian, mental dan juga manfaat yang menyertainya.  Kuncinya kemudian adalah berkomitmen dan konsistensi dalam menjalankan bisnis yang sudah dimulai dan tidak menutupnya dalam kondisi apapun.  

Namun sesuai karakter perempuan, seringkali perempuan mengaitkan bisnis dengan perasaan sehingga yang terjadi adalah rasa gelisah berlebihan, rasa khawatir yang berkesinambungan, rasa tidak enak karena bergesekan dan merasa tidak mampu sebelum bertempur.

Dalam setiap kesempatan menjadi pembicara saya menyatakan ketika Anda berbisnis berarti Anda siap jatuh miskin, siap untuk tidak tidur nyenyak pada satu kondisi, siap untuk menangis, namun Anda juga siap untuk tidak besar kepala ketika bisnis bak balon udara.

Karena itu tak bosan-bosan saya mengajak para perempuan pebisnis untuk menguatkan mental dibandingkan hanya sekedar membangun bisnis dengan modal rupiah.  Pertarungan dalam bisnis lebih dari sekedar menghitung modal rupiah namun lebih banyak memerlukan kekuatan mental.  Mental positif ketika bisnis dalam keadaan merugi ataupun untung.  Mental untuk tak pernah takut untuk mencoba.

Mencoba, mencoba, belajar, belajar, melakukan dan melakukan adalah sesuatu yang wajib dalam bisnis.  Saya menerapkan begitu banyak pembaharusan dan inovasi dalam bisnis saya.  Mengenai berhasil atau tidak, saya lebih menghargai proses yang dilakukan dalam mencapai tujuan tersebut. Yang penting kita harus mencoba.  Kita tidak akan pernah tahu berhasil atau gagal kalau tidak mencoba sebelumnya.  Setuju?

No comments:

Post a Comment