Bagi
mereka yang menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan, Idul Fitri dapat
diartikan sebagai hari kemenangan.
Idulfitri adalah manifestasi kebahagiaan setelah memenangi ibadah puasa
yang telah dijalankan sebulan penuh.
Lebaran, benarkah artinya kita kembali dilahirkan?
Berpuasa
memberi pelajaran untuk menahan prasangka dan merefleksikannya kembali. Puncaknya adalah transformasi pada saat
lebaran nanti, kita menjadi fitrah kembali, menjadi putih, seolah-olah terlahir
kembali. Hanya saja terkadang puncak transformasi saat lebaran tidak terus
membawa perubahan positif dalam kehidupan kita sampai setahun ke depan. Selesai lebaran ada banyak godaan yang membuat
langkah kita menjadi kembali mundur.
Bagaimana
agar puncak transformasi pada saat lebaran nanti bisa menciptakan perubahan
positif pada diri kita untuk seterusnya?
Kuncinya
adalah selalu bersyukur.
Jika
kita lebih memberi perhatian pada kegagalan dan kekurangan kita, tak akan ada
cukup energi positif untuk mengarahkan kita pada perubahan positif.
Ya,
perubahan positif itu butuh energi positif.
Energi positif ini berasal dari emosi positif kita. Bukan sembarang emosi, melainkan emosi yang
pernah kita rasakan dan membekas.
Semakin
banyak kita menemukan emosi positif, maka semakin besar energi untuk melakukan
perubahan positif.
Tanyakan
pada diri Anda sendiri, apa kejadian yang Anda syukuri dalam setahun ini?
Jika
Anda tidak hidup pada kenyataan yang Anda inginkan, maka, mulailah menata
pikiran Anda untuk menikmati hidup seburuk apapun yang Anda miliki sambil terus
bermimpi tentang masa depan Anda. Maka
kenyataan Anda selanjutnya pasti akan luar biasa.
Salah
satu hal yang membuat saya bangkit dari keterpurukan adalah rasa syukur. Saya pahami, siapapun orangnya, darimanapun
asalnya,sekaya apapun dia, seberuntung apapun orang itu tetap akan merasa
menjadi orang ‘terpuruk’ jika dihatinya tidak ada rasa syukur.
Setelah
memenuhi diri dengan rasa syukur saya mulai menata mimpi masa depan saya. Ada 101 keinginan dalam hidup yang saya tulis
dalam buku harian, yang pada saat menulisnya saya sempat berpikir, memang saya bisa
meraihnya? Tapi pertanyaan itu saya tendang dengan kata-kata ajaib, “YA SAYA
PASTI BISA!” Masa depan saya berawal
dari sana! 101 keinginan itu memandu saya melangkah dengan pasti dari satu
langkah ke langkah lainnya. Tahun demi
tahun saya lalui dengan menata mimpi, menata langkah dan menata masa
depan. Tanpa saya sadari ketika saya
membuka kembali catatan itu, saya mulai mencapainya.
Saya
selalu punya keyakinan, dengan limpahan rasa syukur yang dimiliki dalam hidup
akan membuka peluang baik pada masa depan.
Rasa
syukur membuat mental kita bergerak ke arah yang positif. Jika secara materi Anda tidak kaya, tapi
kekayaan hati Anda membuat Anda merasa lebih nyaman, jika secara IQ Anda
bukanlah orang yang pintar tapi kestabilan syukur membuat EQ Anda memenuhi
seluruh jiwa. Dengan kata lain rasa
syukur mampu memancarkan energi-energi positif dalam pikiran sehingga dapat
menarik kelebihan-kelebihan dalam diri dan mengabaikan kekurangan-kekurangan
dalam hidup Anda.
Rasa
syukur menjadi salah satu bukti dan bentuk terima kasih kepada Allah SWT karena
sudah memberikan keluarga, keadaan, nafas, fisik, pikiran dan segala sesuatu
yang ada dalam hidup Anda tanpa keluh kesah.
Dan inilah umat yang Allah cintai.
Hidup tanpa keluh kesah namun dengan reaksi positif menanggapi segala
persoalan dalan hidupnya.
Hiduplah
dengan berlimpah syukur. Sesungguhnya,
lebaran itu sendiri merupakan ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT. Mari kita jadikan transformasi pada saat
lebaran nanti untuk menciptakan perubahan positif pada diri kita masing-masing.
No comments:
Post a Comment