Dalam berbagai pertemuan dengan pebisnis
maupun penulis, saya sering mengatakan "menulislah dengan empati.
Menulis hal yang baik, positif, sebab itu akan menguatkan sandaran kita
meski pijakan kaki sedang melemah."
Berseliweran berbagai status di
facebook, mulai dari yang menginspirasi hingga yang saling serang satu
sama lain. Terlepas siapa yang salah, saya memilih menghide kata-kata
yang negatif agar tidak memengaruhi keseharian yang mungkin saat itu
sedang labil.
Lemahnya diri kadang
bisa semakin melemah dengan munculnya kata-kata dari dalam diri sendiri
yang kian melemahkan. Keluhan, penyesalan, tudingan, dan berbagai hal
yang seharusnya diperbaiki malah menganga karena kata-kata. Sebaliknya,
ketika hati dan diri terasa lemah menjadi begitu kuatnya sebab kata-kata
positif, optimistis, dan keyakinan menggelegar di dada.
Almarhum
Pepeng adalah salah satu sosok yang saya kagumi. Meski dalam kondisi
yang bisa saja membuatnya lemah, namun dirinya justru malah selalu
menguatkan orang lain. Saya ingat pertemuan dengan beliau beberapa tahun
lalu, beliau mengatakan, "dalam berbagai kondisi, lakukan saja yang
terbaik yang bisa kita lakukan."
Selamat jalan menuju Surga, om Pepeng. Kata-katamu sangat berharga....
Pengaruh Kata-kata

Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment