Biarkan Anak Tumbuh dengan Ekspresinya

Barangkali saya bisa dibilang aneh, sebab saya adalah satu ibu yang lebih sering bilang "IYA" pada kedua anak saya.
Mau hujan-hujanan saya bilang Ya
Mau main tanah saya bilang Ya
Mau main sabun di kamar mandi Silakan
Mau main gunting Monggo
Mau ikut masak Hayu
Mau main cacing Boleeeh
Beberapa tetangga menggeleng-gelengkan kepala saat beberapa kali melihat saya main hujan-hujanan dengan anak-anak di tengah komplek :))

Tapi, saya yakin inilah yang menjadi cikal bakal tumbuh berkembangnya si sulung Nanit dan diikuti adiknya, Ammar.
Untuk usia Nanit yang baru 7 tahun, dia sudah memiliki beberapa keterampilan dan kemandirian yang menonjol dibandingkan anak seusianya.

Suatu waktu saya diskusi dengan suami tentang pola didik serba boleh ini (tentu terkecuali hal yang negatif) saya mengatakan, "apa yang saya lakukan hanya untuk membuat ekpresi anak keluar, mereka tahu banyak hal, mereka belajar, dan kita hanya mendampingi selagi kita mampu. Kita dampingi, kita arahkan jika itu salah. Kelak, mereka akan tumbuh dengan puas__sebab mereka tidak berada dalam jeruji besi orangtuanya. Mereka berekspresi dengan bebas."

No comments:

Post a Comment