Lelaki Yang Melahirkan
Bagi saya bukan hanya perempuan yang bisa melahirkan generasi selanjutnya. Lelaki pun bisa melahirkan. Perbedaannya adalah apa yang dilahirkannya. Perempuan melahirkan generasi baru, lelaki melahirkan semangat baru.
Ini yang saya rasakan ketika bertemu dengan bapak Asep Mulyana. Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran ini memang mampu mendorong semangat pada setiap orang yang ada di dekatnya.
Perkenalan saya dengan beliau pada saat saya menjadi finalis Wirausaha Muda Mandiri Kanwil Bandung di tahun 2011. Beliau menjadi salah satu juri yang ikut mencecar bisnis yang saya miliki. “Benarkah bisnis ini memberikan pendapatan yang menarik? kalau rugi kenapa dipertahankan?” pertanyaan-pertanyaan yang cukup membuat saya harus berpikir cerdas bagaimana menjawabnya.
Dengan izin Allah, saya tetap berhasil menjadi pemenang di tingkat Kanwil dan kemudian menang di tingkat nasional. Peran beliau untuk mendukung karir bisnis saya sangat luar biasa. Saya benar-benar diajari bagaimana mengolah suatu bisnis menjadi sebuah bisnis yang benar-benar bisnis, “Bisnismu adalah Indscript. Persoalan kamu membuat komunita, membuat sekolah, atau berkegiatan lain itu hanya pelengkap. Jadi Indscript tetap prioritas.” ujarnya dengan bijak
Saya merasa dilahirkan kembali menjadi pengusaha baru di ranah bisnis setelah bertemu dengan beliau. Cara beliau mendampingi saya sangat terasa menenangkan. Bukan hanya saya, beliau terkenal di kalangan pengusaha muda sebagai figur pendamping sekaligus bapak yang tidak lelah memberi saran.
Perkenalan dengan beliau bukan hanya berkah bagi saya namun juga menegaskan bahwa lelaki bisa melahirkan — melahirkan generasi unggul berikutnya seperti halnya perempuan. Beliau adalah salah satu lelaki yang melahirkan pengusaha hebat di Indonesia.
“Rasulullah SAW contoh entrepreneur sejati, beliau sangat kaya tapi tetap rendah hati. Di akhir hidupnya semua perniagaan dunia ditinggalkan untuk perniagaan yang lebih baik di akhirat kelak. Warisan yang beliau tinggalkan Al Qur’an dan Al Hadits menjadi warisan yang berharga sepanjang zaman. Semoga kita dapat menerima warisan ini dan mengamalkannya, amiin Y R A.” (Status Asep Mulyana di facebook)
Nama saya, Indari Mastuti Rezky Resmiyati Soleh Addy, TAPI nama sepanjang ini sukar banget diingat, jadi nama pena yang saya gunakan dalam berbagai buku yang saya tulis adalah Indari Mastuti. Beberapa buku diantaranya menggunakan nama pena Bunda Nanit.
Hobi MENULIS sudah saya lakukan sejak SD, kelas 4 SD saya bercita-cita jadi PENULIS BUKU. Barangkali semangat inilah yang membuat saya akhirnya berjuang untuk mewujudkan mimpi ini.
Tahun 1996 mulai mempublikasikan tulisan di berbagai media cetak baik lokal maupun nasional. Tahun 2004 mulai menulis buku pertama dan akhirnya pada tahun 2007 saya merintis usaha agensi naskah dengan nama Indscript Creative ini, alhamdulillah, perusahaan itu mampu bertahan hingga kini. Bahkan sekarang berkembang menjadi dua lini inti, yaitu jasa copywriting dan training center. Nama Indscript sendiri telah bermetamorfosa menjadi Indscript corp.
Saat ini saya sudah menulis 61 judul buku serta 10 biografi tokoh di Indonesia.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment