Video Nanit

Siapa yang suka membuat video tentang si kecil? ^__^

Ini video anak sulung saya saat berusia 2,5 tahun 


 http://www.youtube.com/watch?v=S-TlJRLTIEM

How To Life

  • Bagi saya masa lalu adalah masa lalu. Kita tidak hidup di masa lalu, kita hidup di masa kini yang akan membentuk masa depan. Maka, masa lalu hanya kenangan dan pembelajaran bagi saya. Saya akan berjuang untuk masa depan. Energi dan hati saya untuk masa depan.
  •  Setiap episode kehidupan saya selalu menjadi ajang saya untuk belajar. Hidup akhirnya merupakan satu pembelajaran ke pembelajaran lainnya. Saya memupuk harapan pada setiap episode buruk dan memupuk optimistis pada episode baik.
  •  Saya yakin bahwa menerangi kehidupan itu tidak perlu menjadi matahari, cukup menjadi lilin saja sudah jauh lebih cukup untuk memapah langkah kita dalam gelap.
  •  Proses yang dijalankan dengan sebaik-baiknya akan menghasilkan HASIL yang baik. Termasuk, proses dalam merancang profesi Anda sebagai PENULIS...
  •  Airmata di pagi hari memberi doa dan berkah...
    Terima kasih pada mama yang membuatku belajar tentang arti memaafkan sebenar-benarnya...
  •  Membuat RENCANA HIDUP tidak hanya berpikir tentang diri sendiri, masukan keBERMANFAATan bagi orang lain dengan rencanaa yang dibuat. Keberkahannya akan semakin meluas seiring dengan meluasnya manfaat yang ditebarkan....
  •  KEBENCIAN itu MEMBUTAKAN hati, membuat telinga menjadi TULI, dan meMATIkan penyejuk diri...
  •  

Nanit sekolah FULL DAY

 Tadi malam saya dan Nanit berbincang tentang Sekolah SDnya kelak

Bunda: Nanit, ngkin pami sakola di SD, uihnya tabuh opat ya
Nanit: ti jam sabarah?
Bunda: ti jam genep enjing-enjing
Nanit tiba-tiba menghela nafas
Nanit: Cape atuh bun...


Bunda: da heunteu sakola teras, aya bermainna oge
Nanit: da Nanit mah resep bermain sareng bunda sanes di sakola
Bunda: *&^%$#@$%^ hiks

Berikan Kail Bukan Ikan

 Pagi-pagi saya sudah melakukan mentoring. Seperti biasa, melalui skype. Melakukan mentoring jarak jauh sudah saya lakukan sejak awal tahun 2013. Dengannya, saya merasa "selalu ingin tahu" dan dialah yang menjadi tempat saya bertanya.

Percakapan kami pagi ini adalah mengenai apa bedanya pengusaha Indonesia dan pengusaha di luar negeri, lalu percakapan kami lanjutkan mengenai peran seorang investor,dan kemudian tentang bagaimana sebuah business plan bisa membantu sebuah bisnis.


Namun, topik yang paling saya ingat pada percakapan pagi ini adalah pertanyaan saya bagian ini, "Sebetulnya apa yang harus dilakukan oleh pebisnis yang usahanya bangkrut atau down?" tanya saya. Lalu beliau menjawab. "Just STOP!"


Saya diam...dalam hati saya bertanya-tanya. apa artinya berhenti berbisnis.
"Just stop untuk bergerak dulu. Sebelum bergerak mencari ATAP. bereskan dan benahi dulu pondasinya. Membereskan pondasi dengan belajar lebih banyak tentang bisnis, cari kesalahan apa yang telah dibuat, bertanya pada yang lebih ahli, lalu setelah itu buat pondasinya kokoh. Setelah kokoh, mulai bangun dinding, jendela, pintu, kerangka atas, hingga akhirnya terbentuk atap. Kamu mengerti yang saya katakan?" tanyanya

Ini yang membuat saya amat respect pada mentor saya. Dia memberi saya KAIL bukan IKAN. Dia selalu bertanya apa kebutuhan saya bukan hanya memberi nasihat...

Ketika SAKIT Itu Datang....

"Bersyukur telah diberi kesehatan, menjadi sehat adalah berkah."

Saya mengenal beliau di facebook, lalu kami akrab satu sama lain, keakraban kami berawal ketika dia membaca buku PUZZLE MIMPI, buku yang ditulis oleh Anna Farida mengenai perjalanan masa kecil saya hingga berbisnis dan berkomunitas itu menyentuhnya. Obrolan pertama kami dibuka dengan, "saya tidak pernah menyadari kalau mbak Indari pernah merasakan jatuh bangun dalam bisnisnya, karena saya liat mbak sanati-santai saja." lalu setelah itu, dia terbuka mengenai dirinya sendiri terutama kami berbicara masalah bisnis.
Dari obrolan via facebook berlanjut ke bbm dan akhirnya kami bertemu. Dia, yang sudah menjadi sahabatku mengunjungi saya pada suatu kegiatan. Saya menemukan dirinya dan bahagia sekali...
Setelah pertemuan itu, kami menjadi akrab termasuk ketika saya tahu mengenai penyakit yang dideritanya. Saya semakin menyanyanginya...
Kemarin, air mata saya mengucur hebat ketika dia mengabarkan melalui bbm bahwa kankernya sudah dalam stadium 4 dan dia berpacu dengan waktu. Saya langsung menelponnya dengan terisak-isak, demikian juga dengannya. Sayang sekali suara kami saling memicu tangisan sehingga dia memutuskan telpon dan memilih berkomunikasi melalui bbm.
Hingga pagi ini dada saya masih merasa sesak ---- saya terus berpikir tentangnya dan kemudian berpikir tentang saya sendiri, ketika penyakit datang tanpa kita duga, sudahkah kita siap mental? Namun, saya juga percaya, tidak semata-mata Allah memberikan cobaan tanpa mengukur kemampuan manusianya. Saya percaya pada Allah dan saya percaya pada kemampuan sahabatku...

Dari MENULIS, saya BELAJAR banyak tentang HIDUP....

Saya bersyukur menyukai kegiatan membaca sejak kecil dan memompa semangat saya menjadi PENULIS, sebab darisanalah pembelajaran tentang hidup saya dapatkan. (Indari Mastuti)


Jika saya ditanya, buku apa yang paling saya minati maka jawaban saya adalah buku biografi.
Membaca buku biografi membuat saya semakin mendalami arti hidup sesungguhnya. saya belajar menjadi sukses itu bukan persoalan lahir dari keluarga yang sukses, bukan pula sekadar perjuangan mencapai sukses, tapi juga nilai-nilai hidup yang menguatkan seseorang kenapa dia harus sukses.
Bahkan terkait dengan kesuksesan seseorangpun tidak melulu tentang berapa banyak harta bisa dia kumpulkan, berapa bisnis bisa dikembangkan, tapi juga seberapa manfaatnya dia bagi orang lain hingga seberapa kuatnya dia menahan badai yang bisa saja meluluhlantakkan hidupnya.
Kisah sukses yang saya baca bukan hanya tentang sukses membangun bisnis, tapi saya juga membaca dengan serius bagaimana seorang ibu berjuang untuk menyembuhkan penyakit yang diderita sang anak dan saya juga membaca bagaimana perjuangan suami istri untuk tetap bersama hingga maut menjemput mereka.
Buku biografi yang saya baca selalu menyisakan semangat baru dalam hati saya. Semangat untuk mengubah hidup lebih baik....
Dan kini, setelah sekian belas tahun saya membaca buku biografi, saya mendapatkan kesempatan menuliskan kisah-kisah sukses mereka yang hidupnya pasang surut seperti gelombang di lautan, yang bisnisnya naik turun seperti jalanan yang curam, dan kisah yang senantiasa membuat air mata saya menitik tak terbendung, kadang ikut gemas, bahkan meluapkan bahagia tak terkira.
Dari membaca dan kemudian menulis, saya mengumpulkan serpihan semangat yang kemudian membuat saya bertumbuh ----