Hanya sepersekian kecil saja yang berani memutuskan untuk menjadi pebisnis. Sebagian besar memilih untuk menjadi pegawai dengan alasan posisi pegawai jauh lebih aman secara financial dibanding jadi pebisnis yang tidak memiliki penghasilan tak terprediksi.
Itu satu alasan mengapa banyak orang menunda-nunda untuk menjadi pebisnis! Khawatir!!
Tentu saja, tidak ada bisnis yang dikelola dengan mudah dan cepat menghasilkan keuntungan. Ada proses yang panjang disana, tapi jika proses itu sudah Anda jalani dengan baik tak ada hal “selezat” menjadi pebisnis ^_^
Berikut adalah alasan-alasan lain yang menunda banyak orang beralih dari posisi karyawan menjadi pengusaha/pebisnis
1. Tidak Punya Modal!
Siapa juga yang bilang kalo pebisnis itu hanya bisa diawali dengan modal besar? Pebisnis itu adalah orang-orang dengan garis keturunan kaya, yang miskin minggir duluan? Hemm, tidak ada modalpun jadi kok! Banyak bisnis yang dikelola dengan modal NOL besar! Anda tahu cibaduyut? Lokasi yang memproduksi sepatu, sandal,hingga jaket itu jika Anda jeli bisa memberikan fasilitas berbisnis tanpa modal yaitu dengan sejumlah katalog yang bisa mulai Anda tebar untuk menjaring konsumen. Kenapa tidak mengawali bisnis dengan cara seperti itu?
2. Pendidikan Tinggi Modal Sukses!
Tidak juga! Tidak ada yang menjamin pendidikan tinggi akan melancarkan kesuksesan. Anda tahu ada ratusan ribu sarjana yang menganggur setiap tahun. Mereka bingung mencari kerja dan juga tidak kreatif mengemas lapangan kerja. Tapi, di sisi lain, ada banyak lulusan SD yang bisa sukses dengan wirausahanya. Lantas, siapa yang bisa menjamin pendidikan tinggi adalah modal sukses? Semua berpulang pada pribadi Anda, mau atau tidak untuk sukses! Bob Sadino, Sudono Salim, Andri Wongso, Bill Gates adalah contoh orang sukses dengan tingkat pendidikan yang biasa-biasa saja
3. Sudah Terlalu Tua!
Jika Anda merasa bahwa usia Anda sudah terlalu tua untuk berbisnis, Anda salah sebab salah satu bukti usia bukan masalah dibuktikan oleh kolonel Sanders, pemilik restoran waralaba KFC, yang memulai bisnis pada usia 65 tahun dan baru sukses secara finansial pada usia 80 tahun. Tertarik memulai di usia saat ini?
4. Saya Perempuan!
Gender! Ya, masalah gender sering juga jadi alasan yang manis . Padahal bisnis tidak mengenal gender, semua berhak sukses dalam bisnis, tidak laki-laki tidak juga perempuan. Martha Tilaar, Ina Cookies, dan merk lain yang ditonjolkan keperempuannya tidak kalah hebat dengan merk-merk lainnya. Anda tertantang?
5. Saya Sakit-sakitan!
Padahal alasan itu nggak cukup kuat untuk menghalangi Anda berbisnis. Bisnis bisa dikelola lebih smart sehingga Anda tidak kelelahan secara fisik. Diah Andini, pemilik Ladiva Cookies konon memiliki penyakit cukup berat ketika memulai bisnis kuenya. Hasilnya sekarang? Perusahaannya terus berkembang bahkan pada tahun 2009, beliau menjadi pemenang kontes Wirausaha Wanita Femina. Hebat y? ^^
6. Tidak Punya Waktu!
Bisnis tidak perlu menghabiskan waktu sebanyak 24 jam, bukan? Jika bisnis Anda kelola di rumah anggap saja tambahan rutinitas menyenangkan untuk Anda. Kelola rumah dan kelola bisnis secara bersamaan pasti menyenangkan!
Nah, apa yang saya sampaikan diatas adalah sebagian kecil dari alasan orang menunda-nunda untuk menjadi pebisnis. Apakah Anda termasuk didalamnya? Kalau iya, tendang alasan itu dan segeralah menjadi pebisnis dari rumah Anda! Semangaaaat!
Ini Bukan Alasan Anda Menunda Jadi Pebisnis!
Nama saya, Indari Mastuti Rezky Resmiyati Soleh Addy, TAPI nama sepanjang ini sukar banget diingat, jadi nama pena yang saya gunakan dalam berbagai buku yang saya tulis adalah Indari Mastuti. Beberapa buku diantaranya menggunakan nama pena Bunda Nanit.
Hobi MENULIS sudah saya lakukan sejak SD, kelas 4 SD saya bercita-cita jadi PENULIS BUKU. Barangkali semangat inilah yang membuat saya akhirnya berjuang untuk mewujudkan mimpi ini.
Tahun 1996 mulai mempublikasikan tulisan di berbagai media cetak baik lokal maupun nasional. Tahun 2004 mulai menulis buku pertama dan akhirnya pada tahun 2007 saya merintis usaha agensi naskah dengan nama Indscript Creative ini, alhamdulillah, perusahaan itu mampu bertahan hingga kini. Bahkan sekarang berkembang menjadi dua lini inti, yaitu jasa copywriting dan training center. Nama Indscript sendiri telah bermetamorfosa menjadi Indscript corp.
Saat ini saya sudah menulis 61 judul buku serta 10 biografi tokoh di Indonesia.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment