Kedatangannya sering kali membuatku tak merasa nyaman...

Ya Allah...

Aku sangat memohon maafMu

Hanya Engkau yang tahu apa yang aku rasakan

Ampunilah aku, karena selalu merasa tak nyaman jika mahluk yang seharusnya sangat aku percayai dan sayangi ternyata jika kedatangannyalah yang seringkali membuatku tak nyaman

Begitu banyak masalah yang disodorkan 

Dibalik permintaan maafku

Aku berterimakasih padaMu, kini aku tidak menyelesaikan semua masalah sendirian

Engkau telah memberikan pasangan hidup yang tulus menyanggahku ketika aku mulai goyah, suamiku

Aku semakin memahami kenapa dia hadir dalam hidupku

Sebab Engkau tidak akan membiarkanku menyelesaikan segala persoalan sendirian

Maafkan aku dan terima kasih untuk segala pertolonganMu

Termenung...

Aku sudah di depan komputer

Tanganku sudah di atas keyboard

Tapi tak jua tangan ini mengetik

Yang ada kini, bingung!

Apa yang ingin aku tumpahkan?

Ketika satu persatu masalah harus dipecahkan bersamaan?

Dan, entah kenapa masalah itu bermuara pada satu persoalan yang sama

...heran...

Nah, akhirnya aku menulis juga....

Menulis Ibarat Secangkir Coklat...

Menulis...jika diibaratkan secangkir coklat maka artinya benar-benar lezat
Menulis yang kini menjadi bagian keseharianku dan memang begitu dari dulu :) memang selezat coklat
Anda tidak percaya? cobalah sekali menulis, dan Anda akan ketagihan. Pasti!


Ya amyuuun Nanit.....gemezzzzzzzz!

Entah Kenapa..

Dengan berbagai alasan..
Kerapkali apa yang sudah disepakati dilanggar
Tak cukup dengan kata maaf memang...
Yang jelas, kini aku mulai memahami
Kita tak selalu bisa mengharapkan orang lain seperti yang kita harapkan
Aku benar-benar jera...

Dua Gigi Nanit...

Aku sudah prediksi kenapa Nanit selalu menggigitiku karena giginya akan tumbuh

Tapi, kedua gigi mungilnya ditemukan pertama kali oleh ayahnya :(

Padahal setiap hari kan Nanit bersamaku..hiks

Tapi, nggak masalah siapa yang menemukan pertama kali kalo ada 2 gigi mungil tumbuh 

Yang penting, Yes, Nanit mulai terlihat lebih sehat!!

Nanit anget...

Kemarin kepala Nanit digundulin...

sore-sore aku bawa nongkrong di depan rumah sama si ayah

ekh, pagi pas bangun badannya anget

kenapa juga aku nggak nurut sama si ayah waktu nyuruh kami masuk rumah karena sore itu angin gede banget

hiks...jadi ngerasa bersalah sama Nanitku

Cepet sembuh ya sayang..

Nanit masuk usia 6 bulan -besok- dengan kepala gundul :)


Nanit..anakku sayang

besok usiamu menjadi 6 bulan

selamat!

24 Mei - 23 November 2008

Blog yang terlupakan..hiks

mmm...saking asyiknya rutinitas menjadi ibu sekaligus mengurus bisnis yang sedang dijalankan...aku lupa untuk memposting blog kesayanganku ini..:(

maafkan aku ya blog?

Mmmm....

Sabtu pagi adalah deadline dua orang penulis untuk menyerahkan naskahnya

Aku tunggu..kok tidak juga datang

hmmm...aku mulai jengkel, apalagi penerbit yang memesan naskah terus menelponku

Akhirnya datanglah naskah itu

Sedikit lega...walau masih ada 3 naskah tersisa belum dikirimkan

Setelah dibuka..ya ampun...jumlah halaman kurang

Baiklah, aku yang menyempurnakannya...dan hap..dalam kurun waktu tiga jam naskah itu sudah sempurna di tanganku

kemudian, aku kembali menagih sisanya

agak sore satu naskah lagi dikirim by email

seperti biasa agak lega, aku berharap hasilnya lebih bagus karena yang menulis seorang ed**** dan kupikir malah lebih ahli dibandingkan aku

ternyata....ya ampun...sudah jumlah halaman jauh dari yang diminta, tulisannyapun lebih berantakan dari yang pertama

Ini gila!! aku meradang!!

Tapi bagaimana mungkin ada yang sanggup menyelesaikan naskah itu dalam hitungan jam

akhirnya aku kembali yang turun tangan

dan..kembali selesai di tanganku

Kini, aku menunggu dua naskah yang tertinggal darinya...

Dan aku yakin, dua naskah itupun tidak akan selesai dengan sempurna

Aku menunggu...hingga malam ini aku menunggu kiriman dua naskah itu yang entah sudah sampai mana ditulisnya

Jujur saja, aku jengkel!

Tapi, akhirnya aku kembali pada kesadaranku

Mmmm...saat ini kesabaranku sedang diuji

Mmmm...saat ini hobi menulisku sedang diasah

Mmmm...aku ingin tetap berpikir, o, mungkin inilah yang terbaik!

Merangkak Naik...

Bisnis yang saya bangun nyaris tanpa modal

Senjata saya hanya ide dan kekuatan lobi

Saya sendiri kadang terkesiap ternyata bisnis yang saya kelola menunjukkan trafik merangkak naik

Walau juga tidak terkejut, karena saya memang mempersiapkannya

Bagi saya merangkak naik jauh lebih baik dibandingkan tiba-tiba melejit lantas tiba-tiba ambruk

Semoha barokah selalu ada di bisnis ini.Amin

Bersyukur....

Tidak terasa usia perkawinan kami sudah lebih dari satu tahun
Tak terasa Nanit terus beranjak besar
Lantas, tidak ada alasan aku tidak bersyukur!
Melepaskan satu demi satu ambisi masa lajang
Untuk merajut satu demi satu impian karir sekaligus tetap menjadi seorang Ibu
Dan, sudah selayaknya aku bersyukur!
Puzzle itu semakin lengkap
Tidak ada keinginan yang tidak terkabulkan Allah
Lalu jika begitu apakah ada alasan untuk tidak bersyukur!?
Ya Allah, terima kasih untuk segala sesuatu yang Engkau berikan padaku!

Anakku bertambah besar



Sungguh tidak terasa nanit menginjak 3 bulan dan semakin menggemaskan! :)

Akhirnya...

Hari ini aku bahagia
seorang sahabat baik akhirnya telah menemukan 'tulang rusuknya"
puuuih, perjuangan panjang selama lajangnya
akhirnya syawal ini dia akan menikah
selamat!

Membenci karena Bersaing?

Beberapa kali pengalaman ini hadir
seseorang kerapkali membenci orang lain karena adanya sebuah persaingan
baik persaingan masalah cinta
persaingan masalah gaya
yang lebih banyak persaingan masalah usaha
Puiiih, orang memang kerapkali harus legowo melihat kemajuan orang lain
karena dengan begitu tidak akan ada benci karena sebuah persaingan
yang ada adalah kebersamaan dan saling melengkapi
kenapa tidak semua begitu ya?
entah ini subyektif atau tidak
yang jelas saya justru sangat bahagia mendengar sahabat saya memiliki usaha yang maju
saya sangat senang melihat sahabat tampil cantik
saya juga sangat merasa tenang jika sahabat saya bahagia
lantas, kerapkali akhirnya saya merasa risih
jika ada orang lain membenci karena menganggap saya pesaing
Semoga Allah tetap memberi perlindunganNya.Amin

Mengenang 07-08-07 ke 08-08-08

kemarin ulang tahun kami yang pertama
sungguh bahagia!
satu tahun, tanpa sekalipun pertengkaran
sekedar salah paham itu pun berjumlah 3 jari
alhamdulillah...
padahal pernikahan kami pernikahan singkat -bisa dibilang taaruf-
dua minggu taaruf
satu minggu kemudian kami menikah
singkat bahkan ekspress banget
alasannya?
tak ada yang lain, karena kami sudah menemukan jodohnya
padahal sungguh, sebelum menikah saya sempat merasa bahwa mungkin saya tidak akan menikah di usia muda apalagi ketidakcocokan sering menghampiri, kesibukan kerja membludak, dan alasan lainnya
saya mensyukuri rumah tangga kami
saya mencintai keluarga kecil kami
semoga di tahun-tahun berikutnya kami tetap terjaga dalam genggamanNya
semoga rumah tangga kami produktif dalam kebaikan
semoga rumah tangga kami menjadi jalan bagi nasihat dalam kebenaran dan kesabaran dan ia pecinta nasihat dalam kebenaran dan kesabaran.
Amin

Cinta...Dimanakah Kamu?

Sahabat saya, sangatlah baik
tapi hingga kini belum menemukan jodohnya
dia gelisah, bahkan meradang
hal ini pernah saya rasakan saat saya masih melajang
pertanyaannya, "apakah saya kan menjadi seorang perawan tua?"
kegelisahannya sangat saya pahami, sebab saya telah mengalami
kenapa tak ada yang cocok?
kenapa saya belum juga menikah?
kenapa cinta tidak menghampiri?
tapi, jika memang jodoh sudah ada yang mengatur
haruskah kita semua gelisah?

Tertidur di undangan



Nanit tertidur di undangan, tapi bundanya tetep gaya :)

Perbedaan Ketika Melajang dan Menikah

Bagi saya bekerja tidak perlu di sebuah perusahaan besar
ini berbeda ketika saya masih lajang
saya selalu ingin berkarier di perusahaan mapan, besar, dan mencapai posisi puncak
sebelum menikah saya ingin meraih pendidikan tertinggi
sebelum menikah begitu banyak keinginan di kepala
bagaimana setelah menikah?
walau keinginan masih begitu sesak
tapi saya mulai mengukurnya
maukah? bisakah? bolehkah?
pertanyaan-pertanyaan itu ada di kepala berjejalan dengan keinginan
bagi saya kini di samping banyaknya cita-cita
"keluarga" adalah yang terpenting
menjadi makmum bagi imam saya yaitu suami tercinta
walau aktualisasi tetap saya jalankan tapi membesarkan anak adalah yang terpenting
dan ini jauh lebih membahagiakan daripada sebuah obsesi
selamat datang keluarga kecilku
selamat datang suamiku
dan selamat datang putri kecilku

Nanit lagi heran..



kalau melihat foto yang ini aku senyum-senyum sendiri..
lucu bukan?
hehehe
yang pasti anakku heran ketika dia mau difoto, apa itu? barangkali tanyanya dalam hati

Nanit mau bobo

Hari ini, nanit 2 bulan

Hari ini, dua bulan yang lalu tepatnya tanggal 24
Aku melahirkan anakku, putri kecilku
Hingga sekarang 'seolah-olah' dia baru saja dilahirkan
aku sangat mencintainya..
terima kasih atas kesempatan hingga hari ini aku masih bisa memandangnya

Bingung....

Ada kalanya aku tidak setuju akan sesuatu
tapi entah kenapa mulut ini terkunci untuk mengatakannya
atau memang petuah bahwa perempuan itu harus 'menurut' sudah sedemikian melekat?
lantas aku hanya diam
dan itu pun rasanya adalah sesuatu salah
lantas, aku harus bagaimana?
 

Berbagi Waktu

Di kepalaku ada begitu banyak yang didesain :)
mulai dari buku hingga bagaimana membesarkan putri kecilku hehe
itu sebabnya sejak si kecil lahir ada pembagian waktu yang harus kujalankan
bagaimana mendesain buku dengan baik dan bagaimana memberi perhatian padanya
sebuah hidup yang unik bagiku
mungkin bagi semua perempuan menikah yang juga ingin tetap beraktualisasi
kadang-kadang aku mengetik dengan satu tangan karena si kecil sedang menyusu
kadang si kecil yang tertidur manis di pinggir meja kerjaku
kadang aku menyapu sambil menggendong
kadang aku menidurkan sambil berbicara dengan klien di telepon
waaah, sungguh pembagian waktu yang unik..bagiku sebagai ibu muda
dan sungguh sesuatu yang tak pernah terbayangkan sebelumnya
dan kehidupanku kini, adalah kehidupan yang paling bahagia sepanjang hidupku

salam untuk para ibu sedunia,
bandung 23 Juli 2008

Anakku, Qanita Muthamainatunnisa…























Anakku….
Aku bersyukur telah diberikan kepercayaan mendapatkanmu
Diberikan keleluasaan memelukmu sepanjang malam
Mendapatkan kebahagiaan ketika menyusuimu
Semoga juga dipercayai membesarkanmu kelak
Anakku..
Engkau adalah malaikat kecil yang memberiku bahagia
Memberikan inspirasi sepanjang hari
Menyadarkanku pada kesalahanku pada ibu ketika menatapmu
Memberiku peluang memperbaiki segalanya
Anakku..
Dirimu telah menyempurnakan hidupku
Terima kasih kepadaNya untuk bersatunya kita sebagai ibu dan anak
Aku sangat mencintaimu, anakku..
Semoga kelak engkau akan menjadi sosok perempuan yang dibanggakan
Di dunia dan di akherat.Amin...


Bandung, 08 Juli 2008

Nanit lagi pengen ngegaya kayak model :)


Nanit dan Bundanya


My New Book


My New Book


My New Book


My New Book


My New Book...


My BABY...


Namanya QANITA MUTHMAINATUNNISA
Lahir di Bandung, 24 Mei 2008 Jam, 07.10
Panggil saja d'Nanit :)

My New Book : It'a All About SHOPAHOLIC


My New Book : JANJIHOLIC


Kehilangan Mang Ohan

Sudah lama sekali aku tidak menulis di blog ini
Padahal sudah banyak cerita yang ingin aku jadikan sejarah
Salah satunya adalah ketika Mang Ohan mati
Masih ingat Mang Ohan? Ikan Louhan yang kumiliki
Beberapa hari sebelum mati Mang Ohan memiliki tanda-tanda itu
Aku cemas..dan sedih, sungguh
Bahkan hingga beberapa hari setelah kematiannya aku di dera rasa kehilangan
Hari-hari berlalu dengan cepat
Akurium itu tak lagi kosong
Aku dan suami mengisinya dengan 2 buah ikan koki dan 6 buah ikan lucu lainnya
Tapi, aku masih merindukan Mang Ohan..
Dia adalah ikan pertama yang kumiliki
Aku masih sedih hingga sekarang

Bandung, 05 April 2008

Aku Mencintaimu, Anakku....

Sejak usia kandunganku menginjak 6 bulan
Aku mulai merasakan gerakannya
Ya Allah, sungguh bahagia melihatnya tumbuh dalam perutku
Tumbuh dengan sangat lincah
Satu persatu gerakannya terasa semakin sering dan sering
Ya, aku tidak sendirian kini
Aku selalu berdua dengannya
Anakku selalu bersamaku
Dia orang pertama yang mengetahui apa yang ada dalam hatiku setiap harinya
Ketika aku senang, dia ikut senang
Ketika aku cemas, dia ikut cemas
Ketika aku kecewa, dia ikut kecewa
Ketika aku sedih, dia ikut sedih
Di dalam perutku dia mengetahui segalanya bahkan hal terkecil sekalipun
Ikatan batin kami begitu kuat
Aku mencintaimu, Anakku....

Bandung, 05 April 2008

Hentakan...

Suatu hari aku tersentak
Entah ini benar atau tidak
Tapi, sebuah kritikan pedas hadir secara terbuka dalam sebuah forum, ini menyudutkan aku
Hentakan tanpa mengemukakan siapa yang menjadi ”obyek” (tapi aku paham maksudnya) itu berasal dari sahabatku
Dan hubungan kami terputus seketika sejak aku tidak bekerjasama dengannya lagi
Jujur, ketika itu perasaanku merangkak menuju kesedihan
Apakah dia tidak ’benar-benar’ mengenalku hingga mengemukakan hal itu
Atau dia memang sengaja melakukannya
Aku mohon dikuatkan dan menganggapnya sebagai lecutan
Ya, tapi bukan apa yang dikatakan yang membuatku terluka
Tapi, siapa yang mengatakannya dan bagaimana cara mengatakannyalah yang membuatku merasa ’sakit’
Sejak itulah mataku terbuka
Bahwa barangkali kita memang tidak akan pernah tahu apa yang dipikirkan orang lain
Sedekat apapun kita dengannya
Dan hentakan itu menjadi langkah awalku membina persahabatan dengan lebih obyektif

Bandung, 05 April 2008

Untuk Om Bowo di Jogja


Omnya dede yang di Jogja pengen tahu dede sebesar apa sekarang. Jadi, Om Bowo bisa lihat ya..bunda dan dede tambah endut aja..hhehee
Bandung, 24 Januari 2008

Aku dan Dede


Aku dan Dede lagi naik tangga....
Kami sedang di kantor om Daniel, Detik@
Dede usianya mau menginjak 5 bulan...bundanya keliatan gemuk ya?
Bandung, 24 Januari 2008

Menetas Mimpi Dengan Doa

Sejak kecil aku terbiasa dengan meminta kepada Allah. Aku meminta apa saja, bahkan hal-hal yang memalukan :)
Bagiku Doa adalah senjata ampuh merayu padaNya. Dan aku sudah menetas mimpi-mimpiku karena doa-doaku yang kadang ’keterlaluan’ banyaknya hahaha...
Doa, ya, doa, doa adalah salah satu cara manusia untuk menunjukkan kelemahannya di hadapan Allah, bahkan manusia yang tidak pernah meminta merupakan manusia yang sombong.
Menetas mimpi dengan doa semakin membuatku kagum. Doa yang kupanjatkan Insya Allah selalu berbuntut kenyataan, itu yang menyebabkan aku semakin rajin berdoa. Bagiku kerja kerasku tanpa doa adalah sia-sia, walau juga aku tak mungkin terus berdoa tanpa aku bekerja. Memadukan keduanya adalah sesuatu yang bijaksana.
Kini aku berdoa untuk anakku...semoga anakku kelak memberikan kebahagiaan lahir dan bathin, cerdas lahir dan bathinnya, memberi keluarga kelancaran di dunia dan di akherat, sempurna keberadaannya di dunia dan di akhirat, sehat jiwa dan raganya..subhanallah banyak sekali...ssst, dan memang banyak lagi doa-doa yang tak mungkin kujabarkan disini mengenai anakku :)
Aku yakin dengan doalah aku menetas mimpi!


"Tidak ada seorang Muslim pun yang berdoa kepada Allah dengan suatu doa yang didalamnya tidak dosa dan memutuskan silaturrahim, kecuali Allah memberinya salah satu dari tiga perkara, yaitu bisa jadi Allah akan mempercepat terkabulnya doa itu saat di dunia, atau Allah akan menyimpan terkabulnya doa di akhirat kelak, atau bisa jadi Allah akan memalingkan keburukan darinya sesuai kadar doanya”. Para Sahabat berkata “ Kalau begitu, Kami akan memperbanyak doa.” kemudian Rasulullah saw. Bersabda : “Allah akan lebih banyak lagi (mengabulkannya)” (HR. Bukhari, Ahmad).

Bandung, 16 Januari 2008

To Be a Good Wife Or Get My Carieer?

Jujur saja, aku sempat memperlambat jalan sebuah pernikahan, dengan beberapa orang yang serius menikahiku dengan alasan KARIR! Bahkan beberapa saat sebelum aku menikah dengan suamiku, aku sempat memintanya untuk menunda kehamilan demi alasan KARIR!
Walau akhirnya aku tersadarkan bahwa pernikahan tidak akan menghalangiku berkarir asal aku menemukan pendamping yang tepat di sampingku.
Ketika akhirnya kami menikah, suamiku tidak pernah mempermasalahkan jadwal kerjaku, sesekali menegur jika aku kebablasan menulis di depan komputer atau meeting hingga membuatnya menunggu ketika menjemput.
Kehamilan membuatku memutuskan berhenti bekerja. Tapi, aku sama sekali tidak menyesal walau karir yang kuperoleh sudah cukup tinggi serta penghasilan yang juga tinggi. Alasanku keluar kerja adalah aku ingin menjaga bayiku dengan baik, menjadi istri yang memperhatikan suaminya dengan baik, tanpa melepaskan apa yang dinamakan KARIR.
Ya, karirku kini berawal dari rumah. Alhamdulillah, tidak ada yang berubah. Setiap hari kepalaku tetap berkreasi untuk berkarya, bahkan kini lebih leluasa sebab aku bekerja sendiri dan tidak ada yang mengatur, bahkan penghasilanku akulah yang mengatur sendiri. Alhamdulillah. Aku berpikir semua ini karena memang aku meniatkan diri untuk mencapai keduanya tanpa menelantarkan salah satunya, dan Allah akan selalu memberikan jalan.
Aku semakin yakin bahwa selalu ada jalan dalam mencapai segalanya asal aku mau, dan satu lagi rahasianya adalah aku menemukan pendamping yang mendukung setiap langkahku.
Ya, bekerja di rumah adalah karir yang menyenangkan buatku!!

Bandung, 16 Januari 2008

Children Will Kill Me!

Pernah melihat tayangan NANNY 911 di MetroTV? Sekedar informasi saja tayangan tersebut mengudara setiap hari Sabtu jam 16.05. Tayangan ini mengundang tawa sekaligus sedih. Sebagai calon ibu, aku baru bisa merasakan betapa sulitnya mendidik anak, bahkan kerapkali si ibu tidak tahu harus bagaimana lagi menghadapi sang anak. Seolah anak yang tidak mengerti keinginan si ibu, tapi si anak pun beranggapan demikian, orangtua tidak dapat memahami mereka. Maka, terjadilah salah paham yang berbuntut sikap saling mengecewakan.
Tapi, ada satu benang merah yang aku ambil dalam tayangan tersebut..KOMUNIKASI, ya, komunikasi, betapa komunikasilah yang menyebabkan keburukan suasana dan juga menimbulkan kehangatan keluarga. Dengan komunikasi satu sama lain saling memahami keinginan serta memadukan perbedaan. Komunikasi yang baik antara ayah dan ibu memberikan dampak positif bagi perkembangan sikap pada anak, komunikasi antara orangtua dan si anak mempererat hubungan keluarga.
Komunikasi, ya, komunikasi. Semoga kelak, aku dapat memahami anak-anakku dengan komunikasi yang akan aku bangun dengan mereka. Tentu saja, aku tidak ingin menangis karena kebandelan anak-anakku dan aku juga tak ingin membuat mereka jengkel dengan sikap otoriterku. Kami akan membangun satu keluarga yang komunikatif dan hangat, Insya Allah.

Bandung, 16 Januari 2008

Saha Ieu....


Ini bundanya dede...:)