Juli 1998 ...
Ayahku meninggal! Ini mimpi buruk buat kami!
Ayahku meninggal setelah hampir lima tahun menderita sakit stroke dan nyaris nggak mampu membiayai kehidupan ekonomi keluarga. Kami semua hidup pailit. Tapi, meninggalnya beliau tetap mimpi buruk buat kami. Di tengah banyaknya mimpi yang aku bangun, sudah dapat dipastikan bahwa itu nggak akan terwujud. Ini memang mimpi buruk! Bagaimana kami melanjutkan hidup? Keempat anaknya baru menginjak remaja dan belum tahu bagaimana bertahan hidup. Aku sendiri ingin kuliah di jurusan Arsitektur, tentu aja nggak akan dapat terlaksana dengan keterbatasan dana yang ada. Aku mulai mencari suara-suara bijak dalam hati dan mencoba mencari langkah terbaik yang akan dilakukan selanjutnya, tentu dalam keadaan gelisah.
Sedikit demi sedikit, keyakinan terus tumbuh “keterbatasan nggak akan membuatku kalah!” banyak jalan menuju Roma, banyak solusi dalam satu masalah. Keputusanku akhirnya masuk akademi murah hanya sekadar mengasah keterampilan siap pakai. Tujuanku satu: bekerja sambil sekolah. Bisa tetap kuliah, di manapun juga!Aku belajar–terus belajar–terus mencari peluang tanpa pernah menyerah! Tuhan, terima kasih walaupun dalam keadaan terseok dalam mewujudkan mimpi, keyakinan, doa, dan sikap tanpa menyerah memberikan satu per satu jalan meraihnya. Kini, kadang aku tak percaya telah melewati segalanya dengan baik.
Bandung, 2o Maret 2007
Menghadapi Kenyataan–Keadaan yang Nggak Sesuai Harapan
Nama saya, Indari Mastuti Rezky Resmiyati Soleh Addy, TAPI nama sepanjang ini sukar banget diingat, jadi nama pena yang saya gunakan dalam berbagai buku yang saya tulis adalah Indari Mastuti. Beberapa buku diantaranya menggunakan nama pena Bunda Nanit.
Hobi MENULIS sudah saya lakukan sejak SD, kelas 4 SD saya bercita-cita jadi PENULIS BUKU. Barangkali semangat inilah yang membuat saya akhirnya berjuang untuk mewujudkan mimpi ini.
Tahun 1996 mulai mempublikasikan tulisan di berbagai media cetak baik lokal maupun nasional. Tahun 2004 mulai menulis buku pertama dan akhirnya pada tahun 2007 saya merintis usaha agensi naskah dengan nama Indscript Creative ini, alhamdulillah, perusahaan itu mampu bertahan hingga kini. Bahkan sekarang berkembang menjadi dua lini inti, yaitu jasa copywriting dan training center. Nama Indscript sendiri telah bermetamorfosa menjadi Indscript corp.
Saat ini saya sudah menulis 61 judul buku serta 10 biografi tokoh di Indonesia.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment