Suatu hari keledai milik seorang petani jatuh ke dalam sumur. Hewan itu menangis dengan memilukan selama berjam-jam sementara si petani memikirkan apa yang harus dilakukannya. Akhirnya, Ia memutuskan bahwa hewan itu sudah tua & sumur juga perlu ditimbun (ditutup – karena berbahaya); jadi tidak berguna untuk menolong si keledai. Dan ia mengajak tetangga-tetangganya untuk datang membantunya. Mereka membawa sekop dan mulai menyekop tanah ke dalam sumur.
Pada mulanya, ketika si keledai menyadari apa yg sedang tjd, ia menangis penuh kengerian. Tetapi kemudian, semua orang takjub, karena si keledaimenjadi diam. Stlh bbrp sekop tanah lg dituangkan ke dlm sumur, si petani melihat ke dlm sumur & tercengang karena apa yg dilihatnya. Walaupunpunggungnya terus ditimpa oleh bersekop-sekop tanah & kotoran, si keledai melakukan sesuatu yg menakjubkan. Ia mengguncang-guncangkan badannya agar tanah yg menimpa punggungnya turun ke bwh, lalu menaiki tanah itu.Sementara tetangga2 si petani terus menuangkan tanah kotor ke atas punggung hewan itu, si keledai terus juga menguncangkan badannya & melangkah naik. Segera saja, semua orang terpesona ketika si keledai meloncati tepi sumur &melarikan diri !
Pembelajaran kita :
Kehidupan tidaklah selalu sama dengan apa yang kita harapkan, bahkan seringkali justru kita mendapatkan apa yang tidak kita harapkan. Sedih? Kecewa? Sakit? Pasti itu akan terjadi berulang di samping beragam kebahagiaan yang bisa kita nikmati. Tapi, beragam kesulitan itu bukan berarti kita akan memutus kehidupan di depan mata. Kesulitan justru merupakan salah satu ajang pembelajaran untuk lebih kreatif mengemas masalah menjadi tambahan nilai positif hidup kita yaitu dengan CARA baru yang kita miliki untuk menyelesaikannya.
Percayalah semakin kita mengalami kesulitan dan terlatih menyelesaikan maka sebuah hal berharga akan kita dalapatkan yaitu KEDEWASAAN DALAM BERPIKIR DAN BERTINDAK.
Bandung, 3 November 2006
No comments:
Post a Comment