Masa muda itu masa hura-hura, masa tua masa perbanyak doa..begitu kata orang muda penikmat hidup. Padahal tua dan muda adalah sama-sama waktu yang begitu nikmat untuk dijalankan penuh manfaat. Ketika muda jalankan kehidupan dengan penuh impian dan langkah nyata dalam mewujudkannya dan kelak ketika tua, menikmati kenyataan hasil atau buah dari semangat kita di masa muda.
Jangan pernah berpikir untuk bersenang-senang saja di masa muda, walopun aku juga ngakui kalau yang namanya masa muda itu luar biasa penuh dengan hal-hal yang menarik, terlebih keinginan kita untuk mencoba hal-hal baru –menantang- cukup dasyat dalam diri. Tapi, ngapain juga nyobain sesuatu yang efeknya nggak baik buat diri? Mending simpan tuh energi untuk nyobain sesuatu yang bisa kita ambil hasilnya kelak. Misalnya aja, si muda yang aktif berorganisasi social kelak di masa tua memiliki sejumlah relasi yang bisa berbagi pengalaman. Si muda yang kreatif, kelak akan mendapat keberuntungan ‘unik’ yang patut dikenang. Sebaliknya ketika muda hanya menghabiskan waktu dengan bersenang, berhura, dan berleha maka dijamin akan mendapatkan muram di hari tua.
Jadi, buat kite yang mude-mude nih terus isi hari dengan sikap, tindakan, dan pengalaman yang bisa membuat hari tua kita gemerlap bintang-bintang. Tapi, buat yang tua yang udah terlanjur (abis waktu kan nggak bisa diputar ulang..hiks) nggak perlu nyesalin diri, tetep bersemangat muda untuk memperbaiki diri. Insya Allah. Tips buat si muda :
Ikutilah semua kegiatan positif dan ambil pengalaman serta pembelajaran sebanyak mungkin
Jalinlah shilaturahmi sebanyak mungkin dengan teman-temanmu dan seringlah bertukar informasi
Teruslah memperbaiki diri!
Jakarta, 9 Oktober 2006
Muda vs Tua
Nama saya, Indari Mastuti Rezky Resmiyati Soleh Addy, TAPI nama sepanjang ini sukar banget diingat, jadi nama pena yang saya gunakan dalam berbagai buku yang saya tulis adalah Indari Mastuti. Beberapa buku diantaranya menggunakan nama pena Bunda Nanit.
Hobi MENULIS sudah saya lakukan sejak SD, kelas 4 SD saya bercita-cita jadi PENULIS BUKU. Barangkali semangat inilah yang membuat saya akhirnya berjuang untuk mewujudkan mimpi ini.
Tahun 1996 mulai mempublikasikan tulisan di berbagai media cetak baik lokal maupun nasional. Tahun 2004 mulai menulis buku pertama dan akhirnya pada tahun 2007 saya merintis usaha agensi naskah dengan nama Indscript Creative ini, alhamdulillah, perusahaan itu mampu bertahan hingga kini. Bahkan sekarang berkembang menjadi dua lini inti, yaitu jasa copywriting dan training center. Nama Indscript sendiri telah bermetamorfosa menjadi Indscript corp.
Saat ini saya sudah menulis 61 judul buku serta 10 biografi tokoh di Indonesia.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment