Ketika BERJUANG bukan hanya di medan perang!


Pahlawan kita rela mengorbankan nyawanya untuk membela bangsa dan merebut kemerdekaan. Mereka berjuang hingga titik darah penghabisan melawan pasukan licik yang mencoba mengambil harta bangsa kita yaitu kebebasan dan tanah air. Bukan main, akhirnya kita menang dan proklamasi dikumandangkan pada 17 Agustus'45. Kita menang!!! Alhamdulillah.
Sekarang tidak ada penjajahan secara fisik lagi tapi perang hati semakin memuncak. Tidak perlu jauh-jauh mencari apa itu perang hati sebab begitu banyak kekejaman secara mental yang kini hadir di sekitar kita. Lihatlah pada diri kita sendiri! Ya Allah, betapa kita harus berperang dan berjuang dengan diri, hati, keinginan, persepsi hidup, bahkan hal kecil lainnya.
Hal kecil? Ya, bahkan kita harus berjuang untuk tetap mempertahankan memandang hal kecil yang sekonyong-konyongnya datang dengan cara pandang yang positif apalagi jika hal besar datang memborbardir ketahanan diri.
Berjuang untuk mempertahankan apa yang kita anggap benar dan melawan apa yang kita anggap salah, di hati kita.
Kita tidak sedang mebicarakan orang lain, tapi kita membicarakan diri kita sendiri. Ternyata kita dulu, kini dan sampai kapan pun adalah pejuang. Ya, pejuang untuk melawan cara pandang negative dan mempertahankan cara pandang yang positif!

Jakarta, 7 Oktober 2006

No comments:

Post a Comment