"Angin adalah kebaikan Allah yang membawa rahmat dan azab, maka janganlah kamu mencaci-makinya. Mohonlah kepada Allah limpahan kebaikannya dan berlindunglah kepada Allah dari keburukannya." (HR. Bukhari)
Ada kalanya jiwa kita tertekan karena persoalan yang datang silih berganti. Well, kadang-kadang kita memang butuh air mata untuk mengalirkan segala beban dalam hati. Yup, lebih baik menangis daripada jiwa tertekan! Sekali menangis banyak beban terkikis lho. Bahkan kita tak perlu pura-pura bersikap sekokoh batu karang karena akhirnya satu saat hati kita keropos oleh beban berat. Menangislah jika itu dianggap perlu!
Menangis juga bukan hanya identik dengan kesedihan terkadang kebahagiaan bisa menyebabkan kita menangis. Rasa iba, bahagia, terharu, sakit hati bisa menyebabkan mata kita basah oleh airmata. Beruntunglah air mata memang tak mengenal kata kemarau.
Dokter William Fray, seorang ahli biokimia dari Amerika, pernah bikin penelitian rada aneh terhadap mahasiswanya. Ia memasang iklan mencari siapa saja yang berminat menangis di depannya. Yang bersedia akan ia bayar 3 dollar plus selembar tiket buat nonton film. Ternyata, dia hanya ingin menunjukkan bahwa menangis itu sehat. Karena, pada waktu kita menangis, air mata kita itu membawa kotoran-kotor alias racun ke luar tubuh. Semakin sering kita menangis, semakin banyak kotoran yang terkikis dari tubuh kita. Luar biasa, bukan?
Biar kita nggak disebut cengeng karena menangis :
Menangislah pada saat yang pantas untuk menangis. Misalnya saja saking terharunya kamu bisa mendapatkan suatu prestasi. Itu malah dapat menunjukkan betapa halusnya perasaan kita.
Menangislah pada takaran wajar. Jangan menangis tiga hari tiga malam hanya karena kamu di putusin pacar.
Ketika kita terharu melihat sebuah kejadian yang menyedihkan pun masih wajar kita meneteskan air mata
Menangislah di tempat yang tepat. Jangan sampai kamu menangis di sekolah, apalagi dengan gaya histeris. Memalukan banget kan?
Kadang-kadang kamu butuh MENANGIS kok
Nama saya, Indari Mastuti Rezky Resmiyati Soleh Addy, TAPI nama sepanjang ini sukar banget diingat, jadi nama pena yang saya gunakan dalam berbagai buku yang saya tulis adalah Indari Mastuti. Beberapa buku diantaranya menggunakan nama pena Bunda Nanit.
Hobi MENULIS sudah saya lakukan sejak SD, kelas 4 SD saya bercita-cita jadi PENULIS BUKU. Barangkali semangat inilah yang membuat saya akhirnya berjuang untuk mewujudkan mimpi ini.
Tahun 1996 mulai mempublikasikan tulisan di berbagai media cetak baik lokal maupun nasional. Tahun 2004 mulai menulis buku pertama dan akhirnya pada tahun 2007 saya merintis usaha agensi naskah dengan nama Indscript Creative ini, alhamdulillah, perusahaan itu mampu bertahan hingga kini. Bahkan sekarang berkembang menjadi dua lini inti, yaitu jasa copywriting dan training center. Nama Indscript sendiri telah bermetamorfosa menjadi Indscript corp.
Saat ini saya sudah menulis 61 judul buku serta 10 biografi tokoh di Indonesia.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment