Di luar dugaan, seorang Robby William kini sedang bergelut dengan rasa kesepian. Penyanyi berskala internasional itu menggunakan obat-obatan untuk menekan rasa kesepiannya dan lambat laun mulai belajar santo demi menenangkan diri.
Kesepian? Pernahkah Anda mengalaminya? Terkadang kita yang terlalu disibukkan dengan berbagai aktifitas duniawi malah merasa kesepian di antara keramaian.
Ada dua macam bentuk kita merasa sendirian. Pertama, memang benar-benar sendirian dan kedua, tidak benar-benar sendirian alias kesepian.
Benar-benar sendirian terjadi bukan karena pilihan Anda sendiri, melainkan karena terpaksa. Anda mendapati diri Anda terpisah dari orang-orang yang Anda cintai padahal Anda sangat ingin berhubungan dengan mereka.
Tidak benar-benar sendirian alias kesepian adalah ketika Anda memiliki banyak orang yang mengelilingi Anda, kesuksesan yang menjulang tinggi, kesibukan yang menggunung, tapi Anda merasa hampa.
Kesepian lebih banyak dialami oleh orang-orang yang memiliki jadwal hidup dunia yang padat tanpa sentuhan kasih dan sayang yang cukup. Ketika kita merasa tidak memiliki hidup yang harmonis dan tempat berteduh yang nyaman. Maka biasanya kesepian akan melanda siapa pun sesukses apa pun. Akhir kata, kesepian merupakan suatu pengalaman personal yang sangat menekan karena kesepian hadir ketika kita merasa terasing dan tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan orang lain. Pertanyaan saya, pernahkah Anda merasa kesepian?
(Yogyakarta, 8 oktober 2005)
Robby William pun kesepian
Nama saya, Indari Mastuti Rezky Resmiyati Soleh Addy, TAPI nama sepanjang ini sukar banget diingat, jadi nama pena yang saya gunakan dalam berbagai buku yang saya tulis adalah Indari Mastuti. Beberapa buku diantaranya menggunakan nama pena Bunda Nanit.
Hobi MENULIS sudah saya lakukan sejak SD, kelas 4 SD saya bercita-cita jadi PENULIS BUKU. Barangkali semangat inilah yang membuat saya akhirnya berjuang untuk mewujudkan mimpi ini.
Tahun 1996 mulai mempublikasikan tulisan di berbagai media cetak baik lokal maupun nasional. Tahun 2004 mulai menulis buku pertama dan akhirnya pada tahun 2007 saya merintis usaha agensi naskah dengan nama Indscript Creative ini, alhamdulillah, perusahaan itu mampu bertahan hingga kini. Bahkan sekarang berkembang menjadi dua lini inti, yaitu jasa copywriting dan training center. Nama Indscript sendiri telah bermetamorfosa menjadi Indscript corp.
Saat ini saya sudah menulis 61 judul buku serta 10 biografi tokoh di Indonesia.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment