Dua hari yang lalu saya didatangi oleh dua orang pria yang merupakan editor dan marketing salah satu penerbit di Yogyakarta.
Kedatangan mereka menindaklanjuti di acc nya dua naskah novel yang saya kirimkan melalui email kepada penerbit tersebut.
Jujur, saya merasa sangat tersanjung atas kedatangan mereka. Bagaimana pun juga saya merasa diakui dan dihargai. Terlebih lagi, setelah kami ngobrol ngalor ngidul mengenai sistem dan prosedur kerjasama antara penerbit penulis, saya semakin menyadari bahwa mereka sangat menghargai profesi penulis. Adanya sikap saling membutuhkan satu sama lain semakin terasa. Saya, sebagai penulis tentu saja membutuhkan penerbit untuk menerbitkan karya yang tercipta, penerbit membutuhkan penulis untuk tetap eksis. Dua entity yang saling membutuhkan tergabung menjadi dua entity yang saling memberikan keuntungan. Itulah penerbit dan penulis.
Sesungguhnya keakraban antara saya dan penerbit bukan hanya kali ini saja. Namun, biasanya keakraban itu terjalin setelah buku saya diterbitkan. Luar biasanya, penerbit yang satu ini bersikap cukup aktif untuk mengenal penulisnya sebelum bukunya diterbitkan. Konon katanya, ini untuk lebih memudahkan penerbitan buku. Tapi, bagi saya ini adalah merupakan salah satu pengakuan bagi penulis. Terlepas dari beberapa pilihan sistem kerjasama yang akan digunakan. Saya setuju jika sebelum buku terbit ada keterlibatan aktif antara penulis dan penerbit demi menghasilkan kualitas buku yang baik dan memuaskan kedua belah pihak.
Satu lagi, jika semua terlibat untuk bahu membahu mensukseskan buku-buku yang terbit. Maka kelihatannya penulis-penulis Indonesia bisa kaya raya dan siapa pun bisa menjadikan menulis sebagai profesi bukan hanya sekedar hobby.
(Yogyakarta, 5 Oktober 2005)
Penghargaan bagi Penulis
Nama saya, Indari Mastuti Rezky Resmiyati Soleh Addy, TAPI nama sepanjang ini sukar banget diingat, jadi nama pena yang saya gunakan dalam berbagai buku yang saya tulis adalah Indari Mastuti. Beberapa buku diantaranya menggunakan nama pena Bunda Nanit.
Hobi MENULIS sudah saya lakukan sejak SD, kelas 4 SD saya bercita-cita jadi PENULIS BUKU. Barangkali semangat inilah yang membuat saya akhirnya berjuang untuk mewujudkan mimpi ini.
Tahun 1996 mulai mempublikasikan tulisan di berbagai media cetak baik lokal maupun nasional. Tahun 2004 mulai menulis buku pertama dan akhirnya pada tahun 2007 saya merintis usaha agensi naskah dengan nama Indscript Creative ini, alhamdulillah, perusahaan itu mampu bertahan hingga kini. Bahkan sekarang berkembang menjadi dua lini inti, yaitu jasa copywriting dan training center. Nama Indscript sendiri telah bermetamorfosa menjadi Indscript corp.
Saat ini saya sudah menulis 61 judul buku serta 10 biografi tokoh di Indonesia.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment