Ketika Anda dihadapkan pada dua pilihan. Biasanya sebelum memilih salah satunya, Anda akan mulai menghitung-hitung untung dan ruginya. Kaki kiri dan kanan kadang ingin melangkah paling duluan. Tentu saja dua kaki tak bisa berjalan bersama dan sejajar. Biasanya kaki kanan di depan, kaki kiri di belakang begitu pun sebaliknya. Nah, jika Anda harus memilih arah kemudian si kaki kanan ingin ke kiri, sedang yang kiri ingin ke kanan, apa yang harus Anda lakukan sedangkan dua-duanya adalah kaki Anda?
Pilihan hidup demikian juga. Ketika kita dihadapkan pada dua pilihan sulit yang kedua-duanya adalah pertaruhan masa depan kita, tentu tidak akan semudah memilih sekotak permen di supermarket yang tentu saja namanya permen mau milih yang manapun rasanya tetap manis.
Pilihan merupakan bagian dari proses hidup. Ketika akhirnya kita memilih suatu keputusan tentunya di dalamnya sudah merupakan pertaruhan hidup. Tidak mungkin kita memilih sesuatu tanpa kita tahu apa manfaat yang akan didapat, bahkan mungkin juga mengetahui kerugian yang pasti diperoleh. Mungkin juga, karena buta akan pilihan justru kita terjerumus pada pilihan kita sendiri.
Kembali pertanyaan saya adalah ketika kedua kaki Anda memilih arah yang berbeda apa yang akan anda lakukan? Apakah Anda akan membaginya menjadi dua dan menuruti kemauannya arah dua kaki itu. Tapi tentu saja Anda akan kehilangan sepasang kaki jika melakukannya. Atau Anda akan memaksa salah satu kaki untuk menuruti keinginan kaki lainnya? Ooh tentu saja kaki satu senang, tapi kaki yang satunya lagi marah. Lantas?.... Kenapa kita ribut masalah kaki ya?bukankah pilihan ada di kepala Anda bukan ada di kaki Anda? Hahaha…yup, kaki hanya sebagai sarana Anda mencapai tujuan, sedangkan kepala alias otak Anda yang memformulasikan langkah kaki. Hayooo!?...
Jadi, ketika Anda dihadapkan pada dua pilihan sulit maka segeralah informasikan kepada seluruh bagian tubuh Anda, tentunya bukan hanya kaki. Coba cari kesepakatan bersama antara mata, mulut, dahi, bibir, tenggorokan, kerongkongan, darah, telinga, alis, rambut, tangan, kaki, jantung, hati, dan otak karena mereka merupakan bagian dari hidup Anda serta akan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari untung rugi pilihan Anda. Timang-timang lagi mengapa Anda memilih A, B, C, D, E, F,G,H,I,J,K,L,M,N,O,P,Q,R,S,T,U,V,W,X,Z setelah Anda yakin dan tau konsekuensi dari pilihan Anda. Maka, jangan ragu untuk melangkah bersama kaki.
(Yogyakarta, 10 Oktober 2005)
Kaki kiri dan kaki kanan Anda mau mélangkah kemana?
Nama saya, Indari Mastuti Rezky Resmiyati Soleh Addy, TAPI nama sepanjang ini sukar banget diingat, jadi nama pena yang saya gunakan dalam berbagai buku yang saya tulis adalah Indari Mastuti. Beberapa buku diantaranya menggunakan nama pena Bunda Nanit.
Hobi MENULIS sudah saya lakukan sejak SD, kelas 4 SD saya bercita-cita jadi PENULIS BUKU. Barangkali semangat inilah yang membuat saya akhirnya berjuang untuk mewujudkan mimpi ini.
Tahun 1996 mulai mempublikasikan tulisan di berbagai media cetak baik lokal maupun nasional. Tahun 2004 mulai menulis buku pertama dan akhirnya pada tahun 2007 saya merintis usaha agensi naskah dengan nama Indscript Creative ini, alhamdulillah, perusahaan itu mampu bertahan hingga kini. Bahkan sekarang berkembang menjadi dua lini inti, yaitu jasa copywriting dan training center. Nama Indscript sendiri telah bermetamorfosa menjadi Indscript corp.
Saat ini saya sudah menulis 61 judul buku serta 10 biografi tokoh di Indonesia.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment