Beliau adalah salah satu sahabat saya sejak 9 tahun yang lalu. Kami menangis dan tertawa bersama. Sepanjang persahabatan, Beliau seringkali mengabari saya berbagai cobaan hidupnya. Memang tak ada yang bisa saya bantu guna meringankan penderitaannya tapi ketulusan persahabatan kami telah membuat beban terasa ringan. Tapi tak jarang, dia mengabarkan kebahagiaan yang diraihnya kemudian kami bahagia bersama.
Setelah setahun tak berjumpa, saya memberikan kejutan dengan datang tiba-tiba ke rumahnya. Kejutan setelah beberapa kali janji saya tercancel karena pekerjaan.
Senyuman, ciuman serta pelukan menyambut kedatangan saya. Lantas, kami langsung berbincang mengenai perjalanan hidup setahun terakhir.
Gila!Setahun tak bertemu, cobaan hidupnya nyaris tak pernah surut. Saya sampai bertanya padanya, "Resep apa yang membuat Anda terus bertahan hingga sekarang?" dan jawabannya sangat singkat, "Anak-anak!"
Ya, anak-anak. Demi ketiga anaknya Beliau masih bertahan serta mencoba terus berjalan dengan kakinya yang rapuh. Itu sebabnya kekalutan seketika itu juga berubah menjadi kebahagiaan saat Beliau mulai menceritakan mengenai anak-anaknya. Kasih ibu sepanjang masa. Tak peduli bagaimana keadaan anaknya, tapi anak adalah hal yang akan menjadi konsentrasi utama dalam hidupnya. Dalam acara 'kejamnya dunia' di SCTV menayangkan perjuangan seorang ibu yang memiliki empat orang anak cacat dalam membesarkan dan menyanyangi mereka walau hinaan dan cacian tertuju pada keempat anaknya. Bahkan dalam ucapannya tersirat kebesaran hatinya "Saya selalu berdoa pada Tuhan agar saya diberikan umur panjang untuk merawat anak-anak saya. Saya ingin merawat mereka, hingga ajal menjemput saya. " Ya Allah, semoga memang anak-anaklah yang kelak membuat kita semua benar-benar bahagia.
Bertahan demi Anak-anak!
Nama saya, Indari Mastuti Rezky Resmiyati Soleh Addy, TAPI nama sepanjang ini sukar banget diingat, jadi nama pena yang saya gunakan dalam berbagai buku yang saya tulis adalah Indari Mastuti. Beberapa buku diantaranya menggunakan nama pena Bunda Nanit.
Hobi MENULIS sudah saya lakukan sejak SD, kelas 4 SD saya bercita-cita jadi PENULIS BUKU. Barangkali semangat inilah yang membuat saya akhirnya berjuang untuk mewujudkan mimpi ini.
Tahun 1996 mulai mempublikasikan tulisan di berbagai media cetak baik lokal maupun nasional. Tahun 2004 mulai menulis buku pertama dan akhirnya pada tahun 2007 saya merintis usaha agensi naskah dengan nama Indscript Creative ini, alhamdulillah, perusahaan itu mampu bertahan hingga kini. Bahkan sekarang berkembang menjadi dua lini inti, yaitu jasa copywriting dan training center. Nama Indscript sendiri telah bermetamorfosa menjadi Indscript corp.
Saat ini saya sudah menulis 61 judul buku serta 10 biografi tokoh di Indonesia.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment