Saya hanya bisa mengacungi jempol pada sahabat saya. Walau kondisi perusahaan berantakan –lebih secara psikologis- bukan secara arti sebenarnya. Dia masih bisa tersenyum dan berintrospeksi diri.
Untuk seorang yang saya anggap keras seperti sahabat saya itu. Saya mengacungi jempol karena dia sama sekali tidak berubah dalam menghadapi anak-anak buahnya. Dia masih sanggup bersikap netral dan tak nampak raut kekecewaan atas masalah yang mendera, “Saya cuman bisa introspeksi. Kalau memang kepemimpinan saya ada yang kurang, mari kita bereskan. Mundur, masalah gampang. Tapi bagaimana tanggungjawab setelah itu. Jelas, saya ingin membereskan semuanya dengan baik, bukan hanya sekedar mundur.” Begitu katanya sambil tersenyum.
Marahkah dia? Saya lihat tidak! Tapi jelas dia kecewa dengan meluapnya emosi anak buah, tanpa meminta konfirmasi. Jika memang ada yang harus dia berubah, mungkin dia mau berubah.
Tapi balik ke masalah karyawan. Ini sangat komplek. Hasil diskusi saya pagi ini dengan seorang profesional di bidang bisnis. Beliau menyatakan bahkan perusahaan dalam keadaan baik pun selalu saja ada rasa ketidakpuasan karyawan. Mungkin ini terkait dari individu-individu yang tidak pernah merasa puas. Seperti saya, Anda, dan tidak menutup semua dari kita memang adalah manusia yang tak pernah merasa puas, bukan?
Seperti itukah, Kriteria Pemimpin Harapan Anda? (02)
Nama saya, Indari Mastuti Rezky Resmiyati Soleh Addy, TAPI nama sepanjang ini sukar banget diingat, jadi nama pena yang saya gunakan dalam berbagai buku yang saya tulis adalah Indari Mastuti. Beberapa buku diantaranya menggunakan nama pena Bunda Nanit.
Hobi MENULIS sudah saya lakukan sejak SD, kelas 4 SD saya bercita-cita jadi PENULIS BUKU. Barangkali semangat inilah yang membuat saya akhirnya berjuang untuk mewujudkan mimpi ini.
Tahun 1996 mulai mempublikasikan tulisan di berbagai media cetak baik lokal maupun nasional. Tahun 2004 mulai menulis buku pertama dan akhirnya pada tahun 2007 saya merintis usaha agensi naskah dengan nama Indscript Creative ini, alhamdulillah, perusahaan itu mampu bertahan hingga kini. Bahkan sekarang berkembang menjadi dua lini inti, yaitu jasa copywriting dan training center. Nama Indscript sendiri telah bermetamorfosa menjadi Indscript corp.
Saat ini saya sudah menulis 61 judul buku serta 10 biografi tokoh di Indonesia.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment