Akhirnya kamu tahu apa yang kurang dalam darimu. Lalu apakah kamu harus terus menerus menyesali kekurangan yang ada? Apakah karena kekurangan itu kamu akan terus menerus merasa bahwa dirimu tidak mampu dan tidak berharga?
Menyatakan kelemahan diri bukan merupakan sikap pesimis, menyatakan diri secara sadar mengenai kelemahan diri adalah sikap yang obyektif.
Kamu salah besar jika karena kamu mengetahui kekurangan lantas menjadikan diri kamu semakin kerdil dengan pemikiran itu, semakin tidak berani mencari tantangan-tantangan baru dalam hidupmu, selalu tidak merasa yakin akan pemikiran-pemikiran serta perasaan yang dimiliki, dan cenderung takut menghadapi respon dari orang lain, serta tidak mampu membina komunikasi yang baik. Jangan lakukan hal itu karena itu akan membuat diri kamu semakin tidak bahagia.
Alangkah lebih baik penilaian negatif itu kamu kompensasikan melalui prestasi dalam suatu bidang tertentu. Hal ini akan mendongkrak rasa mencintai diri kamu.
Lagipula kamu sudah berhasil mencatat keadaan dirimu secara jujur. Bukankah kamu pun memiliki kelebihan selain kekurangan. Misalnya, walau kamu tidak selangsing model cat walk bukan berarti kamu harus menghabiskan banyak uang untuk membuat badanmu menjadi setipis mereka, bukankah kamu memiliki keterampilan menggambar yang tidak kalah keren dibandingkan Affandi?
Menyadari kekurangan memang penting karena dengan modal itulah kamu bisa mengakui diri kalau kamu adalah manusia biasa yang tidak sempurna.
Tips bagaimana agar kamu tidak bersedih dengan kekurangan kamu :
Setelah melihat deretan kekurangan yang kamu miliki kamu harus bandingkan dengan deretan kelebihan yang kamu miliki
Jangan pernah mencoba bertanya-tanya mengapa kamu dilahirkan dengan deretan kekurangan
Tersenyumlah untuk semua kekurangan yang kamu miliki karena itu akan memacu kamu untuk melakukan langkah lebih baik dibandingkan sebelumnya
Tips Remaja02 :Lihat kekuranganmu
Nama saya, Indari Mastuti Rezky Resmiyati Soleh Addy, TAPI nama sepanjang ini sukar banget diingat, jadi nama pena yang saya gunakan dalam berbagai buku yang saya tulis adalah Indari Mastuti. Beberapa buku diantaranya menggunakan nama pena Bunda Nanit.
Hobi MENULIS sudah saya lakukan sejak SD, kelas 4 SD saya bercita-cita jadi PENULIS BUKU. Barangkali semangat inilah yang membuat saya akhirnya berjuang untuk mewujudkan mimpi ini.
Tahun 1996 mulai mempublikasikan tulisan di berbagai media cetak baik lokal maupun nasional. Tahun 2004 mulai menulis buku pertama dan akhirnya pada tahun 2007 saya merintis usaha agensi naskah dengan nama Indscript Creative ini, alhamdulillah, perusahaan itu mampu bertahan hingga kini. Bahkan sekarang berkembang menjadi dua lini inti, yaitu jasa copywriting dan training center. Nama Indscript sendiri telah bermetamorfosa menjadi Indscript corp.
Saat ini saya sudah menulis 61 judul buku serta 10 biografi tokoh di Indonesia.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment