Untuk Para Penulis Hebat: Teruslah Menyebarkan Inspirasi!



Sahabat-sahabat penulis yang luar biasa, dengan rasa bangga dan haru, kami ingin mengucapkan selamat yang sebesar-besarnya atas dedikasi dan semangat dalam menyebarkan buku-buku yang penuh inspirasi.

Setiap kata yang dituliskan adalah cahaya yang menerangi, setiap cerita yang dibagikan adalah jembatan yang menghubungkan hati.

Sungguh luar biasa melihat bagaimana karya yang telah menyentuh begitu banyak jiwa.

Terlebih lagi, kami sangat mengapresiasi penulis yang telah menembus angka 250 eksemplar! Ini adalah pencapaian yang membanggakan dan bukti nyata bahwa tulisan memiliki kekuatan untuk menggerakkan dan menginspirasi.

Jangan pernah berhenti menulis, jangan pernah berhenti berbagi. Teruslah berkarya, teruslah menyebarkan kebaikan. Karena setiap buku yang  ditulis adalah investasi abadi bagi peradaban dan kemanusiaan.

 

Selamat sekali lagi, para penulis hebat! Teruslah berkarya dan menjadi inspirasi bagi kita semua.


Bismillah, buku SAAT AKU TAHU ALLAH TAK PERNAH PERGI menyentuh 600++ eksemplar penjualan per hari ini, insya Allah menuju 1.000 sebelum pra launching yaaaa....


Penasaran juga dengan buku tersebut? Order langsung ke https://www.instagram.com/bukuindscript?igsh=MTFzbmc5aTNvZnRyMA==

Selamaaat untuk semua penulisnya ❤❤❤❤

Sekolah Perempuan Indonesia Dampingi Perempuan di Rumah Ruth: Menguatkan, Menginspirasi, dan Menumbuhkan Harapan Baru



Sekolah Perempuan Indonesia (SPI)  mengunjungi Rumah Ruth, sebuah rumah singgah yang menaungi belasan perempuan dengan kehamilan yang tak diinginkan. 

Kondisi mereka tidaklah mudah—penuh dengan luka, air mata, dan pergulatan batin. Namun, di tengah kerapuhan itu, SPI hadir untuk menjadi sahabat, telinga yang mendengar, tangan yang merangkul, dan hati yang menguatkan.

Pada kesempatan ini, SPI tidak hanya membawa buku-buku inspiratif, tetapi juga berbagi pengalaman nyata dalam mendampingi perempuan yang sedang berada di masa sulit. Pesan utama yang dibawa adalah: setiap perempuan bisa bangkit, asalkan ia mau memperbaiki diri dan mengubah kebiasaan.

Metode pendampingan dilakukan dengan empat langkah sederhana namun berdampak:
1. Menyadari apa yang dirasakan saat ini.

2. Menentukan langkah yang harus dilakukan untuk menjadi lebih baik.

3. Menyusun tindakan nyata menuju perubahan positif.

4. Menumbuhkan rasa syukur dalam keseharian.


Dari langkah sederhana itu lahirlah kebiasaan baru: jurnaling syukur setiap pagi dan malam, membuat agenda harian, berolahraga, menjaga shalat dan bacaan Al-Qur’an, serta meniupkan afirmasi positif kepada janin yang dikandung.

Momen paling menggetarkan terjadi ketika para ibu diajak berbicara kepada janin mereka—meniupkan doa, cinta, dan afirmasi positif. Air mata pun berjatuhan, menghadirkan suasana penuh haru sekaligus penuh harapan.

“Masya Allah, luar biasa. Kami percaya, setiap perempuan berhak menjadi lebih kuat, lebih hebat, lebih baik, dan lebih taat,” ujar tim Sekolah Perempuan Indonesia.

SPI berkomitmen untuk terus hadir, menjadi bagian dari perjalanan perempuan-perempuan Indonesia agar mereka mampu bangkit dan menapaki masa depan dengan penuh keyakinan kepada Allah.

Indscript Creative: Mendorong Gerakan Menulis Novel Bersama Kak Reffi Dinar



Indscript Creative tidak hanya fokus pada penulisan non-fiksi dan biografi tokoh, tetapi juga membuka ruang bagi para penulis yang mencintai dunia fiksi. 

Melalui program penulisan novel, Indscript menghadirkan mentor khusus yaitu Kak Reffi Dinar, salah satu penulis produktif yang lahir dari berbagai kompetisi menulis dan kini karyanya telah diterbitkan oleh penerbit besar, termasuk Gramedia Pustaka Utama.

Kak Reffi Dinar bukan hanya penulis yang penuh prestasi, tetapi juga bagian dari perjalanan Indscript. Berawal sebagai penulis grade A yang dipercaya menggarap proyek-proyek premium, kini beliau hadir sebagai mentor yang membimbing penulis-penulis fiksi di Indscript agar dapat menghasilkan karya berkualitas dan bertanggung jawab.

Dalam sharing session via Zoom yang digelar pada 17 September 2025, lebih dari 22 peserta hadir dengan antusias untuk belajar langsung dari Kak Reffi.

Salah satu pesan penting yang beliau sampaikan adalah: “Menulis novel itu bisa dimulai dari kegelisahan diri.” Selain itu, beliau menegaskan bahwa AI bisa dimanfaatkan sebagai sarana brainstorming ide, tetapi tetap bukan pengganti proses kreatif penulis.

Yang menarik, Kak Reffi juga menekankan bahwa menulis novel tetap membutuhkan riset yang serius. Fiksi bukan berarti boleh menulis sesuka hati tanpa dasar. Justru, sebuah novel yang baik adalah yang mampu memadukan imajinasi dengan realitas, sehingga tetap relevan dan bisa dipertanggungjawabkan.


Bagi Indscript Creative, menghadirkan mentor untuk dua jalur penulisan—fiksi dan non-fiksi—adalah langkah penting. Karena setiap penulis memiliki passion yang berbeda, dan dengan bimbingan yang tepat, karya mereka dapat berkembang maksimal.

Gerakan menulis novel bersama Kak Reffi Dinar ini menjadi bukti bahwa Indscript terus membuka ruang literasi yang lebih luas. Tidak hanya melahirkan penulis non-fiksi, tetapi juga membangun ekosistem kreatif bagi lahirnya novelis-novelis baru Indonesia.

Indscript Creative: Menggerakkan Literasi, Menebar Dampak di Tengah Ketidakpastian



Indscript Creative merupakan pelopor agensi naskah para penerbit buku di Indonesia dan bermetamorfosa menjadi spesialis dalam penulisan buku biografi para tokoh hingga pengusaha, lalu 2020 menjadi indie Publisher yang memadukan penerbitan buku sekaligus pendampingan penjualan buju. 

Sejak berdiri, Indscript tidak hanya berfokus pada menghasilkan karya-karya berkualitas, tetapi juga konsisten melahirkan penulis-penulis baru melalui berbagai pelatihan dan komunitas yang dibangun.

Gerakan literasi ini terus menjadi ruh utama Indscript. Melalui pelatihan menulis, para penulis tidak hanya diajak untuk berkarya, tetapi juga untuk menghadirkan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat. 

Bagi Indscript, sebuah buku bukan sekadar karya tulis, tetapi jalan dakwah, ruang inspirasi, sekaligus sarana untuk memperkaya jiwa dan menebar kebaikan.

Buku antologi Saat Aku Tahu Allah Tak Pernah Pergi, sebuah himpunan tulisan dari 49 penulis yang lahir sebagai pengingat bahwa setiap ujian hidup selalu memiliki makna dan rahmat Allah yang menyertai menjadi salah satu buku yang akan dilaunching untuk menyempurnakan jiwa-jiwa yang sedang merasa kosong di era saat ini.

Buku Saat Aku Tahu Allah Tak Pernah Pergi menanamkan keyakinan agar tidak kehilangan harapan dalam setiap fase kehidupan.

Gerakan-gerakan literasi ini terbukti membawa dampak positif, khususnya di tengah ketidakpastian yang dialami masyarakat saat ini. 

Oleh karena itu, Indscript Creative terus menggaungkan kampanye besar: Ayo menulis buku, ayo membaca! Karena dari literasi, lahirlah perubahan, keseimbangan baru, dan optimisme untuk masa depan bangsa.

Babak Baru Penulis: Dari Menulis ke Menjadi Promotor

Masya Allah, 1 Oktober 2025 akan menjadi awal yang bersejarah. Hari itu bukan hanya menandai dimulainya sebuah program Sales Academy, tetapi juga sebuah babak baru bagi para penulis.

Penulis tidak lagi hanya sekadar menulis buku, tetapi juga belajar bagaimana menjadi promotor untuk karya yang mereka hasilkan.

Inilah misi dari Sales Academy for Writers, sebuah program yang kami siapkan untuk melatih penulis agar mampu mempromosikan buku dengan percaya diri, sekaligus membangun branding dirinya sebagai seorang penulis.

Kegiatan di Sales Academy ini sangat lengkap, mulai dari latihan harian seperti membangun database pembaca, membuat konten, hingga mempraktikkan strategi promosi secara konsisten.

Setiap penulis akan belajar bahwa aktivitas sederhana sehari-hari, jika dilakukan dengan disiplin, bisa menghasilkan dampak besar: semakin banyak orang membaca buku, semakin banyak pahala mengalir, dan tentu saja semakin besar peluang mendapatkan cuan dari dunia menulis.

Tidak hanya itu, kami menghadirkan Zoom 3 kali dalam seminggu sebagai sarana melatih public speaking. Di sinilah penulis belajar bicara dengan lebih percaya diri, mempresentasikan buku mereka, bahkan berdiskusi dengan calon pembaca.

Yang lebih indah lagi, di Sales Academy ini penulis tidak hanya belajar, tetapi juga bisa menjadi mentor bagi penulis lain sesuai dengan keahliannya. Contohnya, Ibu Tuti yang piawai dalam public speaking akan berbagi ilmu melatih suara dan intonasi. Vie Asano dengan kemampuannya dalam membuat konten akan menjadi mentor bookfluencer, membimbing penulis lain agar lebih kreatif dalam promosi. Ada juga Ibu Julia Pasca yang mahir dalam editing video, siap mendampingi penulis belajar cap cut sederhana untuk promosi buku di media sosial.

Masya Allah, inilah wujud ta’awun—saling tolong menolong—antara penulis, penulis bukan hanya tumbuh untuk dirinya sendiri, tetapi juga menguatkan penulis lain. Sebuah ekosistem yang penuh keberkahan, guyub, dan saling mengangkat satu sama lain.


Sudah masuk ke grup Sales Academy? Kontak ke https://www.instagram.com/bukuindscript?igsh=MWE1Z2R3YzhvdDh4bQ== untuk link kelasnya khusus untuk penulis di Indscript



Begitu banyak cerita di buku Saat Aku Tahu Allah Tak Pernah Pergi, termasuk empat lima kisah yang saya ulas ini di zoom awal estafet Zoominar penulis dimulai.

Kisah pertama adalah kisah saya sendiri. Saya seorang pengusaha yang empat kali mengalami kebangkrutan, membagikan pengalaman saya.

Saya sangat menyadari menuju kebangkrutan keempat adalah kesalahan saya karena melupakan Allah, bisnis kami kehilangan arah.

Dari sanalah, saya kembali kepada Allah dan membangun bisnisnya di atas fondasi keimanan.

Ibu Firdaus, dengan kesabaran dan doa yang tak pernah putus, berhasil membimbing putranya yang sempat dianggap "nakal" hingga meraih kesuksesan. Kisahnya adalah bukti bahwa iman dapat mengubah segalanya.

Ibu Hasna, di tengah kehamilan anak ketiga dimana kedua anak sebelumnya masih balita dan kesibukannya sebagai penerima beasiswa di Jeddah, sempat merasa khawatir dan gelisah dengan kehamilannya ini. Namun, Allah mengirimkan orang-orang yang menguatkan imannya. Beliau belajar bahwa setiap anak adalah amanah yang harus dijaga dengan sebaik-baiknya.

Ibu Lucy, dengan keteguhan hati yang luar biasa, menceritakan perjuangannya merawat putranya yang menderita epilepsi akibat kegagalan imunisasi. Kisahnya adalah cerminan dari kekuatan iman seorang ibu yang tak pernah menyerah.

Terakhir, Ibu Arie Widowati berbagi tentang lika-liku kehidupannya saat masih lajang, pencarian jodohnya, hingga akhirnya menemukan pasangan hidup karena keyakinannya.

Perjalanan hidup bersama suami yang berani mengambil risiko dalam bisnis beliau ceritakan, bahkan sempat mengalami kerugian besar, beliau belajar bahwa setiap ujian adalah cara Allah untuk menguji keimanan kita. Ketika sang suami sakit dan akhirnya meninggal Ibu Arie menyadari betapa berharganya kehadiran orang yang selama ini menjadi imam dan pemimpin keluarga.

Semoga kisah-kisah ini dapat menginspirasi kita semua untuk senantiasa menjadikan iman sebagai sandaran dalam menghadapi setiap ujian hidup, serta menjadikan setiap kesulitan sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah.


Buku Saat Aku Tahu Allah Tak Pernah Pergi memang buku perjalanan taat kita semua.

Sebagai PENULIS: Fokus pada Hal yang Bisa Kita Kendalikan

Dalam perjalanan menjadi seorang penulis yang berpenghasilan, sering kali kita terjebak pada hal-hal yang sebenarnya di luar kendali kita. Misalnya, berapa banyak buku yang akan terjual bulan ini? Apakah buku kita akan viral? Apakah pembaca langsung jatuh cinta dengan karya kita? Semua itu bukan ranah kita untuk memastikan, melainkan sepenuhnya izin dari Allah.

Namun, ada hal-hal yang justru bisa sepenuhnya kita kendalikan. Dan inilah yang akan menentukan seberapa jauh langkah kita sebagai penulis di Sales Academy.

Yang bisa kita kendalikan adalah:

Kesungguhan belajar: mengikuti materi video dengan serius, mencatat, dan mengulanginya jika perlu.

Konsistensi action: setiap hari melakukan langkah-langkah kecil untuk mendekatkan buku kita pada pembaca.

Pendekatan ke pasar: memastikan kita menjangkau orang yang tepat, yang memang membutuhkan dan sesuai dengan konten buku kita.

Manajemen diri: mengendalikan rasa malas, menunda, tidak mood, atau alasan-alasan lain yang bisa menghambat langkah.

Sedangkan yang tidak bisa kita kendalikan adalah:

Berapa jumlah pasti buku yang terjual setiap bulan.

Respon orang setelah melihat promosi kita.

Waktu datangnya hasil besar.

Di sinilah pentingnya memahami bahwa fokus pada hal yang bisa dikendalikan adalah kunci sukses seorang penulis.

Kita tidak bisa mengatur hasil, tetapi kita bisa mengatur proses. Dan ketika proses dijalani dengan disiplin, insya Allah hasil akan mengikuti sesuai ketentuan-Nya.

Melalui Sales Academy, Anda akan dibimbing untuk fokus pada hal-hal yang bisa Anda kendalikan. Dari belajar strategi penjualan, membangun komunikasi dengan pembaca, hingga menjaga konsistensi dalam action sehari-hari.


💡 Catatan penting: Sales Academy adalah program yang diberikan khusus untuk para penulis INDSCRIPT. Jadi, kalau Anda pernah menulis di INDSCRIPT—baik menulis buku solo maupun ikut antologi—silakan hubungi admin https://www.instagram.com/bukuindscript?igsh=MWE1Z2R3YzhvdDh4bQ== untuk mendapatkan link kelasnya.


Karena pada akhirnya, keberhasilan penjualan buku bukan hanya tentang target angka, tapi tentang bagaimana kita berproses, berjuang, dan bertawakal pada Allah.

INDSCRIPT CREATIVE Hadirkan Dua Program Inovatif: Sales Academy for Writers dan Program Teman Bicara

Indscript Creative kembali menunjukkan komitmennya dalam mendampingi perempuan Indonesia untuk berkembang melalui dunia literasi dan wirausaha.

Beberapa hari ini Indscript meluncurkan dua inovasi penting yang diyakini mampu memberi dampak besar: Sales Academy for Writers dan Program Teman Bicara.

1. Sales Academy for Writers:
Program ini merupakan pembekalan  para penulis yang sudah menerbitkan buku di Indscript dengan Ilmu Menjual.

Selama ini, banyak penulis memiliki karya luar biasa, namun sering kali terhambat dalam urusan pemasaran.

Menjawab tantangan itu, Indscript menghadirkan Sales Academy for Writers, sebuah program eksklusif untuk para penulis Indscript.

Program ini akan berjalan dalam satu grup khusus, berlangsung selama 30 hari berturut-turut, di mana setiap penulis akan dibekali dengan strategi praktis menjual buku dan mengoptimalkan skill menulisnya sebagai sumber penghasilan.

Setelah 30 hari pertama, materi akan terus diperbaharui untuk batch selanjutnya, sehingga pembelajaran berkesinambungan.

“Tujuan kami jelas: penulis tidak hanya berkarya, tetapi juga mampu berdaya secara finansial dari karyanya,” ujar Indari Mastuti, Founder Indscript Creative.

Fakta menarik:

Data internal Indscript menunjukkan lebih dari 70% penulis pemula kesulitan menjual karyanya.

Dengan bekal ilmu sales, penulis bisa meningkatkan penjualan hingga 5-10 kali lipat dibandingkan hanya mengandalkan jaringan pribadi.

2. Program Teman Bicara:
Ruang Aman untuk Perempuan Menemukan Solusi merupakan program yang memperhatikan sisi lain kehidupan perempuan.

Banyak kasus menunjukkan, perempuan sering kali tidak memiliki ruang aman untuk brainstorming, mencari solusi, atau sekadar menyampaikan keresahan mereka.

Melalui Program Teman Bicara, Indscript menyediakan wadah konsultasi dan diskusi yang suportif.

Program ini berfungsi sebagai ruang aman bagi perempuan untuk bertukar ide, membangun kepercayaan diri, dan menemukan solusi atas berbagai persoalan kehidupan, baik personal maupun profesional.

“Kadang, perempuan hanya butuh ruang untuk didengar. Dari situ, lahir energi baru untuk bergerak lebih kuat,” tambah Indari Mastuti.

Fakta menarik:

Survei WHO (2023) menunjukkan, lebih dari 35% perempuan di dunia pernah mengalami tekanan psikologis akibat tidak memiliki ruang untuk berbagi.

Di Indonesia, mayoritas perempuan lebih nyaman berbicara dengan komunitas atau sesama perempuan dibandingkan mencari bantuan formal.



Tentang Indscript Creative.

Sejak berdiri tahun 2007, perusahaan spesialis pembuatan buku dan biografi di Indonesia ini merupakan perusahaan yang konsisten menjadi pelopor dalam mendampingi perempuan melalui literasi, bisnis, dan pemberdayaan. Dengan tagline “Berkisah Penuh Makna, Berdampak Sampai ke Surga”, Indscript telah melahirkan ribuan penulis, menggerakkan komunitas, dan terus berinovasi agar setiap perempuan dapat berdaya dan memberi manfaat luas.

Untuk program teman bicara, kini Indscript berkolaborasi dengan Stavia, perusahaan pemanis sehat yang saat ini memiliki program yang sama yaitu melakukan pemberdayaan perempuan

Buku yang saat ini sedang dalam proses menuju launching dan secara estafet menjadi ruang sharing perempuan berjudul: "Saat Aku Tahu Allah Tak Pernah Pergi" yang menyelenggarakan sharing estafet dari 49 penulis sebanyak 3 kali dalam 1 Minggu.

Untuk informasi lebih lanjut kontak ke IG https://www.instagram.com/bukuindscript?igsh=MTFzbmc5aTNvZnRyMA==


Mari berbagi rasa dan menguat bersama menuju taat

Insya Allah, INDSCRIPT akan menyelenggarakan Sales Academy for Writers!

Program ini khusus dihadirkan untuk para penulis INDSCRIPT yang sudah bergabung dalam grup khusus penulis. 

Di grup ini, para penulis akan belajar bagaimana cara memadukan kemampuan menulis dengan kemampuan menjual buku.

Kenapa Sales Academy ini kami buat? Karena kami masih melihat banyak penulis yang belum memiliki sense of business dalam mempromosikan karyanya. Padahal, buku bukan hanya karya, tapi juga amanah yang seharusnya dibaca oleh banyak orang. Sayangnya, banyak penulis masih malu-malu untuk mempromosikan bukunya sendiri.

Melalui Sales Academy for Writers, insya Allah akan lahir penulis-penulis yang jauh lebih siap dan percaya diri dalam memperkenalkan bukunya ke publik. Goal utama dari program ini sederhana namun kuat:

📖 Minimal 100 buku terjual

💡 Minimal 100 pembaca merasakan impact dari buku tersebut

💰 Dan tentu saja, penulis bisa mendapatkan cuan nyata dari dunia penulisan karena kami percaya, buku bukan sekadar ditulis lalu disimpan, tapi harus hadir di tangan pembaca, menginspirasi, memberi manfaat, sekaligus menjadi sumber keberkahan bagi penulisnya.


Maka, inilah saatnya para penulis INDSCRIPT naik kelas melalui *Sales Academy for Writers*✨

Saat Aku Tahu Allah Tak Pernah Pergi: Cahaya di Tengah Gelapnya Hidup


Masya Allah, saya sungguh terharu melihat kesungguhan para penulis dalam buku “Saat Aku Tahu Allah Tak Pernah Pergi.” Dengan penuh keikhlasan, mereka tidak hanya menulis, tetapi juga menggerakkan hati banyak orang lewat semangat menyebarkan buku ini. 

Hasilnya luar biasa—sudah ada penulis yang tembus seratus eksemplar, disusul puluhan eksemplar lainnya dari penulis lainnya dan terus bergerak. 

Saya sendiri akan menjadikan buku ini menjadi buku untuk sumber cerita saya bagaimana sempat bisnis kami tersungkur di pertengahan tahun 2024 dan kami memapah langkah kembali dengan keyakinan pada Allah.

Mengapa buku ini begitu kuat resonansinya? Karena ia hadir bukan sekadar untuk memberi solusi praktis, melainkan mengingatkan kita pada kekuatan terbesar: keyakinan bahwa Allah selalu bersama kita.

Di tengah kondisi hari ini—banyak orang kehilangan pekerjaan, usaha bangkrut, hati rapuh—buku ini menjadi pelita. Ia meneguhkan iman bahwa setiap ujian pasti ada jalan keluar, dan jalan terbaik itu hanya dari Allah.

Buku ini bukan hanya bacaan, tapi perjalanan spiritual. Sebuah ajakan untuk pulang, menata hati, dan menemukan kembali kekuatan taat.

🌿 Untuk para penulis, terima kasih sudah menjadi bagian dari cahaya ini.

🌿 Untuk para pembaca, bersiaplah. Buku ini akan mengantarkan Anda pada keyakinan baru: Allah tak pernah pergi dalam berbagai kondisi.


Order bukunya bisa langsung ke penulis yang Anda kenal atau ke IG https://www.instagram.com/bukuindscript?igsh=MWE1Z2R3YzhvdDh4bQ==