29 Alasan Kenapa Anak dan Orang Tua Sering Berbeda Pendapat

 Banyak orang tua yang mengaku sering bertengkar dengan anaknya, atau merasa anaknya susah dikasih tahu, hingga rasanya inging menyerah sampai terserah deh si anak mau ngapain tapi sebagai orang tua nggak tanggung jawab. Nah, mari luangkan sejenak untuk mengenal beberapa penyebabnya.

1. Orang tua selalu merasa yang paling benar
2. Ketika orang tua salah, yaaa namanya juga manusia ya, eh tapi orang tua nggak mau mengakuinya
3. Sebenarnya, anak adalah cermin orang tuanya
4. Jika anak susah dikasih tahu, jangan-jangan orang tuanya juga nggak suka dikasih tahu
5. Anak harus menurut, padahal anak juga punya keinginan yang belum tentu jelek kok
6. Orang tua selalu mengarahkan anak karena merasa paling benar, padahal yang menjalani kan anaknya?
7. Orang tua tidak belajar parenting jaman now, karena pasti beda menghadapi anak jaman dulu dengan masa kini
8. Orang tua merasa kalau belajar parenting itu tidak penting, padahal ilmu akan memudahkan
9. Orang tua suka belajar parenting tapi nol prakteknya, ya percuma aja dong
10. Orang tua melihat anak hanya kertas putih yang bebas dicoret oleh orang tua, padahal setiap anak terlahir dengan keunikan tersendiri, bukan layaknya kertas putih kosong aja
11. Banyak orang tua tidak sadar, kalau kebutuhan waktu bersama dengan orang tua adalah hal berharga bagi anak
12. Mengobrol santai bersama anak bisa menghangatkan hubungan
13. Traveling hanya keluarga inti juga bisa menghangatkan hubungan, jadi sesekali tanpa mengajak ART pasti bisa kok
14. Miliki waktu bersama keluarga, setiap hari, meski hanya 15 menit ya tidak apa-apa
15. Bebaskan anak mengutarakan pendapat, karena bisa jadi pendapatnya lebih tepat
16. Ketika anak punya masalah, tanyakan dulu kira-kira solusinya apa? Jangan langsung menyuruh melakukan ini itu saja
17. Ajarkan anak bagaimana marah, karena gaya marah anak akan meniru dari orang tuanya
18. Sesekali beri waktu anak sendirian mungkin ingin merenung
19. Jangan memiliki ekspektasi terlalu tinggi terhadap anak
20. Beri alasan kenapa anak harus melakukan ini itu, dan jangan hanya menyuruh saja
21. Luangkan waktu pergi berdua dengan anak untuk mendekatkan hubungan. Misalnya, ayah dengan anak perempuan melakukan wisata kuliner berdua saja sambil mengobrol
22. Jelaskan kepada anak tentang kesibukan orang tua di rumah, bagi yang berbisnis di rumah
23. Libatkan anak dengan kegiatan orang tua. Misalnya, balita boleh menyapu meski hasilnya kurang bersih.
24. Belajar tumbuh kembang anak. Misalnya untuk masa batita biarkan anak bereksplorasi, jadi orang tua bisa luangkan waktu setiap pagi selama 30 hari untuk jalan-jalan dengan anak
25. Coba posisikan sebagai anak, kira-kira dia ingin orang tuanya bersikap seperti apa?
26. Jangan lanjutkan parenting dari kakek-nenek yang menyakitkan itu kepada anak. Misalnya, dulu orang tua waktu kecil sering dipukul pakai lidi jika salah, maka jangan lakukan hal itu kepada anak tapi cari hukuman lain, misalnya dilarang menonton tv hari itu
27. Jangan berharap punya anak sempurna, yang selalu menyenangkan hati, karena tiada orang tua yang sempurna juga
28. Miliki tujuan keluarga bersama, misalnya ingin sama-sama masuk surga
29. Ingin anak seperti apa? Maka jadilah contohnya
Dari sahabatmu,
Indari Mastuti
Mamak-mamak yang suka ngomel di facebook (ngomel positif dooong)
Founder Indscript Creative
Founder Indscript Businesswomen University (IBU)
Founder BUKUIN aja!
Co Founder Kunikita
Mentor Sebu
Mentor Beenpink
Mentor INI Juslem
Gambar mungkin berisi: 2 orang, termasuk Indari Mastuti, lensa kaca mata, selfie dan dekat, teks yang menyatakan '02 1002 0801 JAM ibu dan anak harus sama-sama gembira'

No comments:

Post a Comment