Viral pemberitaan di
berbagai media tentang seorang selebriti perempuan, muslimah, yang tiba-tiba
kini tidak lagi menggunakan hijabnya. Alias ia telah dengan sengaja dan sadar
dengan sepenuhnya tidak lagi menutup rambutnya. Berita tersebut sempat menjadi trending topic di twitter. Dan
mesin pencarian besar macam Google
hampir ribuan kali mencari satu nama Rina
Nose. Sebagai selebriti yang kesehariannya berhubungan dengan media
tentulah berita semacam ini akan menjadi pembicaraan yang hangat dan sensitif. Berbagai
pendapat warganet baik positih dan negatif dilontarkan kepada perempuan yang
juga seorang komedian dan host sebuah
televisi swasta.
Baiklah, mari kita
tinggalkan segala polemik mengenai buka tutup hijab yang kerap mewarnai para
pesohor hiburan kita.
Perempuan muslim
mempunyai lima macam pakaian tradisonal. Diantaranya adalah hijab atau sering dikenal dengan nama jilbab atau kerudung. Dalam Islam perempuan berhijab memiliki tujuan yaitu
untuk menutup aurat. Dimana hanya bagian wajah dan telapak tangan yang boleh
dilihat oleh umum dari keseluruhan tubuh seorang perempuan.
Menurut Al-Qur’an
perempuan disuruh memakai hijab mereka dengan tujuan agar mudah dikenali. Tidak semata-mata ingin dipandang lebih rohani
dan alim.
“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak perempuanmu dan
isteri orang mukmin: hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya yang demikian itu
ke seluruh tubuh mereka.’ Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah dikenali,
karena itu mereka tidak diganggu...” (QS.33:59).
Hijab merupakan bagian
penting dari syariat Islam yang sangat penting untuk dilaksanakan oleh seorang
perempuan muslim. Disamping sebagai identitas, hijab bisa juga dianggap sebagai
hiasan mata bahwa betapa indah memakai hijab serta tidak menjadikannya sebagai
halangan beraktivitas menjalankan kehidupannya masing-masing.
Dalam beberapa kitab
dan perdebatan ulama, ada perbedaan makna hijab, jilbab, gamis, khimar dan
kerudung.
Jilbab
ialah pakaian yang menutupi seluruh tubuh bukan hanya sebagiannya. Jadi jilbab
adalah semacam selendang yang dikenakan diatas khimar dan sekarang umumnya kita
lihat fungsinya seperti kain penutup. Sementara khimar lebih kepada kain yang menutupi kepala, sama halnya dengan kerudung. Ulama lain mengatakan jilbab
yaitu kain yang berfungsi sebagai dalaman seperti abaya dan gamis dan
menutupi seluruh tubuhnya kecuali wajah dan kedua telapak tangan guna menutupi
perhiasannya perempuan muslim yaitu lekuk tubuh serta perhiasan buatan semacam
anting-anting, kalung dan sebagainya.
Lalu apakah berbeda
hijab dengan jilbab?
Ternyata sama.
Dengan kata lain pemaknaan pada bahasa arab
terhadap terjemahan ke dalam bahasa Indonesia antara jilbab dan hijab sama saja,
yakni sama-sama menutupi seluruh aurat perempuan.
Dari uraian singkat diatas,
dapat disimpulkan bahwa memakai jilbab atau hijab itu wajib.
Lalu bagaimana
dengan permasalahan orang yang memberlakukan buka tutup terhadap hijabnya?
Saudaraku, Islam adalah
agama rahmatan lil’alamin. Rahmat bagi seluruh umat manusia. Bahwa Islam
sudah mensyiarkan, mendakwahkan dan mengajak setiap umatnya untuk memenuhi
panggilan Allah SWT, mematuhi aturan-aturan Allah SWT dan mencegah secara
bersama-sama akan larangan yang telah ditetapkan Allah SWT.
Namun bila pada
kenyataanya masih banyak diantara saudara seiman kita yang melalaikan
perintah-Nya mari ber-husnuzhon saja. Boleh jadi hidayah
belum sampai mengetuk mata hati mereka. Sebab “lana ‘amaluna wa lakum ‘amalukum,”
yang artinya bagi kami amal baik kami dan bagi kamu amal perbuatan kamu.
Dan satu lagi, ajaran Islam
diajarkan tidak dengan pemaksaan. Laa ikrooha fiddin. Tugas kita
sesama manusia adalah saling nasehat menasehati, bukan saling mengolok-olok. Selebihnya
adalah urusan Allah...
Wallahu’alam
bisshowab...
No comments:
Post a Comment