Kemarin saya kedatangan seorang
tamu, perempuan pastinya atang dengan kondisi menangis dan ketakutan.
Utang saya banyak
Dosa saya banyak
Riba saya banyak
Saya tidak sanggup, teh!
Derai air matanya terus mengalir
Terisak tak terbendung
Saya membiarkannya menangis LALU
memberinya sebuah kertas
"Tolong detailkan utangnya,
Bu. Susun dari yang terkecil hingga terbesar" pinta saya
Lalu, beliau menulis sambil
menangis
Terbacalah utangnya yang hampir
100jutaan
Fantastis untuk seseorang yang
memiliki profesi sepertinya
TAHUKAH ANDA? utang itu adalah
kesalahannya di masa lalu: GAYA HIDUP YANG SALAH
Beli ini itu
Makan disana sini
Belanja apa-apa
AKHIRNYA utang membengkak di
luar kapasitasnya
MAU bayar dengan apa?
Gajinya sudah habis
Kebutuhan sehari-hari perlu
dibiayai
Ada 8 pesan yang saya berikan
padanya
1. Dekatkan diri padaNya
2. Sedekah
3. Mulai BERBISNIS dan mulai
dari NOL
4. Perketat pengeluaran uang
5. Mulai bayar utang dari yang
TERKECIL
6. Berani untuk mengakui KESALAHAN
dan MEMINTA DO'A pada yang mengutangkan agar bisa segera melunasi utang
7. JANGAN BERUTANG kembali untuk
melunasi utang
8. Jangan kalah sama KEADAAN
terutama pada mereka yang menghina, tunjukkan bahwa dalam keadaan ini, Anda
tetap bisa MELIHAT KEMILAU MASA DEPAN.
"Sudah lega?" tanya
saya
Lalu saya berkata,
"Menangis tidak menyelesaikan utang, utang tetap harus dibayar dengan
IKHTIAR"
No comments:
Post a Comment