4 Langkah Ide Menjadi Kerangka Naskah Buku




Kesulitan yang sering dihadapi penulis buku adalah kesulitan memulai yang disebabkan karena keringnya ide.  Prinsip saya, jika saya kehabisan ide, saya akan terus mencari ide. 
Terkadang ide itu muncul dengan sendirinya, namun tak jarang pula kita mengalami kebuntuan dalam menemukannya.
Betapa berharganya sebuah ide bagi seorang penulis.  Karena jangan berlama-lama, saat ide muncul di kepala, segera gali ide Anda dan wujudkan menjadi sebuah karya.
Nah itu dia, menggali ide itu sama tidak mudahnya dengan menemukan ide.  Jadi harus bagaimana dong?
Berikut ini 4 langkah ide menjadi kerangka naskah buku yang Anda ikuti :
1.      Catat, catat, catat.  Ide yang muncul dikepala harus segera ditangkap.  Mencatat adalah cara terefektif dalam menangkap ide.
2.      Perkaya dengan membaca berbagai referensi untuk memperluas wawasan berpikir Anda.  Membaca dan menulis itu adalah aktivitas yang berkaitan satu sama lain.  Anda tidak mungkin bisa menjadi penulis jika Anda tidak suka membaca.
3.      Kembangkan ide Anda.  Keluarkan isi kepala Anda dengan menggunakan mind mapping   Saya menggunakan mind mapping dalam memetakan pikiran saya untuk membuat alur rancangan buku yang ingin saya tulis.  Bagi saya mind mapping adalah langkah penting untuk menggali ide menulis.  Dengan mind mapping semua ide menjadi tergambar dengan jelas.  Saya jadi lebih mudah untuk mengurutkan ide-ide itu dalam masing-masing bab yang ingin saya kupas lebih mendalam
Mind mapping yang dibuat dengan detail dan sistematis dapat membantu mengembangkan ide-ide kita
Mind mapping juga dapat memandu kita dalam menuliskan pembahasan topik di setiap bab buku kita nantinya, mengaitkan setiap materi sesuai dengan tema-tema yang sudah kita tentukan
4.      Langkah terakhir, buatlah kerangka tulisan berdasarkan mind mapping yang sudah dibuat.  Buang bagian-bagian yang tidak perlu, susun yang dibutuhkan.  Rangkai menjadi satu kesatuan.  Lalu menulislah.
Nah mudah bukan?  Pesan saya, ide hanyalah ide jika Anda tidak menulis dan menulis setiap hari.  Proses menulis itu hanya menulis, bukan TEORI.  Berkomitmenlah pada diri sendiri untuk konsisten menulis setiap hari. Bisa?

No comments:

Post a Comment