Memilih di Rumah



Sebelum berangkat ke Jakarta, tadi malam saya mengantar Nanit ke rumah neneknya untuk menginap. Seperti biasa, saya temani dulu dia tidur sambil mengobrol.
Selasa, Nanit sudah paham kalau Bundanya akan pergi dan malam pas saya pulang, saya dan suami akan menjemput dia.
Tapi, malam tadi berbeda...
"Besok malam Bunda jemput ya? Sekarang bobo..."
Mata Nanit memandang saya tidak setuju, "Kenapa harus dijemput? Nanit pulang sekolah mau langsung ke rumah."
"Lah, nanti ama siapa di rumah?"
"Kan masih ada karyawan, lalu minta ditemani bi Atih sampai Nanit selesai ngajar anak-anak sore besok" ujarnya
Ahaaaa saya lupa kalau dia sudah punya Sekolah Gratis sekarang :))
"Nanit mau persiapan mengajar karena ada murid baru di kelas. Iki dan Sekar..." Ujarnya penuh semangat

Alhamdulillah, semangat Nanit begitu menyala bahkan memancar pada teman-temannya. Dia penggerak dan selalu berinovasi dalam segala hal.
Saya menciumnya dan berbisik, "itu kenapa Bunda sangat bangga padamu, Nanit. Jadilah anak yang bisa mengubah sesuatu menjadi lebih baik." Dan dia pun terlelap di pelukan...

No comments:

Post a Comment