CEO JUGA NYELES

Perkembangan komunitas Ibu-ibu Doyan Bisnis dengan jumlah anggota lebih dari 11.000 orang membuat saya sebagai foundernya terus menggali IDE pengembangan komunitas. Agar member yang tergabung memiliki value lebih tergabung dalam komunitas bisnis ini.

Salah satunya adalah dengan menelurkan konsep SORUM (SHOW ROOM) IIDB. Sebuah konsep ruang pamer sekaligus toko bagi anggota komunitas yang bertempat di basecamp sekaligus rumah tinggal saya. Kini, sorum yang sudah berusia lebih dari satu bulan justru membuat saya semakin ketagihan untuk PROMOSI salah satunya adalah dengan membawa barang-barang untuk saya jual saat saya melakukan berbagai kunjungan dan meeting.


Tidak jarang, reaksi dari klien atau teman saya membuat saya tertawa terbahak-bahak. Ada yang berebutan membeli, ada yang tersenyum geli, dan ada juga yang nyelutuk, "Ternyata CEO yang ini masih juga jadi SALES BAJU" 


Dan, tanpa saya duga seiring dengan kebiasaan baru ini, SEMANGAT dan MENTAL saya menjadi SALES semakin menguat dengan hebatnya. Anda mau mencoba menjadi SALES DIMANAPUN BERADA?

BISNIS, KOMUNITAS, dan KELUARGA



Kesibukan saya meningkat dari waktu ke waktu seiring dengan semakin banyaknya ide yang diwujudkan baik dalam bisnis maupun komunitas. Banyak orang bertanya, "masihkah punya waktu untuk keluarga dan diri sendiri dengan rentetan kesibukan ini?" Dan saya menjawab, "tentu saja, sebab bisnis dan komunitas saya lakukan di rumah bersamaan dengan mengurus anak, rumah, suami dan hobi saya."

MENCETAK YANG BARU

Sore ini saya berbicara dengan seorang perempuan muda. "Kamu siap-siap ya, teteh ingin kamu benar-benar paham bisnis yang kamu jalankan, kerjakan dengan baik, memberikan inspirasi bagi yang lain, dan tahun depan kamu mulai menabung prestasi melalui kompetisi. Lihat berapa banyak piala dan pengalaman yang akan kamu dapatkan. Kompetisi bukan sekadar membangun prestasi tapi juga pengalaman dan mengasah kemampuan diri."

Ya, entah kenapa, saya semakin bersemangat mencetak perempuan-perempuan muda untuk menginspirasi perempuan lainnya. Mereka yang baru membangun bisnis namun amat mencintai bisnisnya, tekun dengan segala kesulitan yang ada, dan tentu saja mau serta mampu mengawal bisnisnya dengan penuh cinta.


Tahun 2014, Insya Allah, perempuan Indonesia akan semakin mengukir prestasi.



PENULIS ITU HARUS MEMILIKI RASA SABAR

 Setelah menulis biasanya kita sudah merasa tak sabar dengan terbitnya buku yang dikirim ke penerbit. Beberapa penulis berulangkali bertanya kapan bukunya terbit -- namun kerapkali LUPA setelah terbit harus mau promosi 

Buku mbak Nurul Asmayani-Dua ini terbit setelah hampir dua tahun menunggu, tapi penantiannya terbayar sebab hasil bukunya begitu memesona. Anda tentu penasaran dengan buku ini? segera cari di toko buku terdekat dan bacakanlah untuk putra putri Anda, Insya Allah bermanfaat.


Tips menghadapi antrian buku terbit:
1. Pastikan semua naskah Anda tercatat dengan baik mengenai judul dan nama penerbitnya
2. Tanyakan pada agensi atau penerbit Anda dalam kurun waktu tertentu, misalnya 2 bulan sekali bukan seminggu sekali


3. Teruslah menulis naskah selanjutnya
4. Promosikan buku Anda yang sudah TERBIT sambil menunggu promosi buku baru Anda yang masih antri terbit.
5. Mulailah merancang promosi buku yang akan terbit, misalnya dengan mengutip sedikit demi sedikit isi buku yang menarik.

Selamat menulis dan tetap bersabar dengan calon buku terbit Anda namun tetap SEMANGAT mempromosikan buku Anda yang telah TERBIT...

NULIS dan BISNIS

Berbicara tentang menulis tidak bisa saya abaikan dalam kegiatan sehari-hari. Mungkin saja saya tidak menulis untuk sebuah buku namun saya menuliskan banyak hal setiap hari, mulai dari rencana, ide, status, hingga artikel singkat yang saya kemas dalam catatan keseharian. Bagi saya, menulis menjadi sebuah nafas, yang tanpanya saya merasa lemas 

Begitupun dengan bisnis, bisnis menjadi darah saya. Tidak ada keraguan untuk selalu mengembangkan bisnis dan terus berbisnis meski dalam bisnis tidak juga selalu manis. Sebaik-baiknya bisnis dikawal, tetap persoalan bermunculan. Namun, setiap persoalan bukan membuat saya jera namun saya justru semakin semangat membangun bisnis LEBIH BAIK.


Saya pernah mengatakan di depan 200 mahasiswa mengenai kesiapan mereka menjadi pebisnis. Mereka harus siap rugi, harus siap nggak punya duit, harus siap mental, dan memiliki kesiapan lainnya. pada akhirnya, bisnis bukan hanya berbicara masalah MODAL melainkan MENTAL.
Kini, nulis dan bisnis menjadi keseharian saya, seperti halnya aktivitas saya sebagai ibu rumah tangga yang harus mengepel, menyapu, mencuci piring, mengurus anak, dan bermain dengan anak-anak.

Nulis dan bisnis, dua hal yang tidak terpisahkan yang membuat saja JATUH CINTA setiap saat. Seperti halnya saya jatuh cinta setiap saat pada pasangan hidup saya

 

 Berbicara tentang menulis tidak bisa saya abaikan dalam kegiatan sehari-hari. Mungkin saja saya tidak menulis untuk sebuah buku namun saya menuliskan banyak hal setiap hari, mulai dari rencana, ide, status, hingga artikel singkat yang saya kemas dalam catatan keseharian. Bagi saya, menulis menjadi sebuah nafas, yang tanpanya saya merasa lemas
Begitupun dengan bisnis, bisnis menjadi darah saya. Tidak ada keraguan untuk selalu mengembangkan bisnis dan terus berbisnis meski dalam bisnis tidak juga selalu manis. Sebaik-baiknya bisnis dikawal, tetap persoalan bermunculan. Namun, setiap persoalan bukan membuat saya jera namun saya justru semakin semangat membangun bisnis LEBIH BAIK.


Saya pernah mengatakan di depan 200 mahasiswa mengenai kesiapan mereka menjadi pebisnis. Mereka harus siap rugi, harus siap nggak punya duit, harus siap mental, dan memiliki kesiapan lainnya. pada , bisnis bukan hanya berbicara masalah MODAL melainkan MENTAL.
Kini, nulis dan bisnis menjadi keseharian saya, seperti halnya aktivitas saya sebagai ibu rumah tangga yang harus mengepel, menyapu, mencuci piring, mengurus anak, dan bermain dengan anak-anak.

Nulis dan bisnis, dua hal yang tidak terpisahkan yang membuat saja JATUH CINTA setiap saat. Seperti halnya saya jatuh cinta setiap saat pada pasangan hidup saya

 

BERTAMBAH USIA, BUKAN ULANG TAHUN...


Hari ini suami tercinta bertambah usia, namun agak sulit merayakan penambahan usia ini karena suami mengatakan, "tidak ada yang harus dirayakan, saya tidak berulangtahun tapi bertambahnya umur dan menipisnya waktu di dunia." ujarnya.
Meski begitu, saya, Nanit, dan Ammar tetap mengejutkannya di pagi hari, "Selamaaaaat ulaaaaaang tahuuuun, ayaaaaaaaah" ujar kami lalu mengecupnya berbarengan hingga suami bangun.
"Aduuuh masih pada bau semua..." ujarnya setengah mengantuk
"Tapi...teu aya kueh ah." sahut Ammar (*tapi nggak ada kue ah)
lalu kami semua tertawa berbarengan...

Apapun bentuknya hari ini, saya bahagia dengan penambahan usianya dan semoga kehadiran saya sebagai istrinya serta kedua anak kami menggenapi kebahagiaan suami.

Selamat bertambah usia, Ayah Deky Tasdikin
Selamat semakin menua dan selamat semakin bijaksana


Kami mencintaimu,
Bunda - Nanit - Ammar.
— with Deky Tasdikin.
 
Photo: BERTAMBAH USIA, BUKAN ULANG TAHUN...

Hari ini suami tercinta bertambah usia, namun agak sulit merayakan penambahan usia ini karena suami mengatakan, "tidak ada yang harus dirayakan, saya tidak berulangtahun tapi bertambahnya umur dan menipisnya waktu di dunia." ujarnya.
Meski begitu, saya, Nanit, dan Ammar tetap mengejutkannya di pagi hari, "Selamaaaaat ulaaaaaang tahuuuun, ayaaaaaaaah" ujar kami lalu mengecupnya berbarengan hingga suami bangun.
"Aduuuh masih pada bau semua..." ujarnya setengah mengantuk
"Tapi...teu aya kueh ah." sahut Ammar (*tapi nggak ada kue ah)
lalu kami semua tertawa berbarengan...

Apapun bentuknya hari ini, saya bahagia dengan penambahan usianya dan semoga kehadiran saya sebagai istrinya serta kedua anak kami menggenapi kebahagiaan suami. 

Selamat bertambah usia, Ayah Deky Tasdikin
Selamat semakin menua dan selamat semakin bijaksana


Kami mencintaimu,
Bunda - Nanit - Ammar.

BUKU FASHION


Dalam proses pembuatan sebuah buku FASHION, tidak jarang saya menggunakan beberapa brand untuk bekerjasama.

Meminjamkan atau memberikan baju untuk perlengkapan pemotretan sebuah buku FASHION akan menjadi salah satu cara Anda meledakkan brand Anda kepada masyarakat luas.
Ini persis menyerupai KATALOG Anda sendiri....

Sudah punya buku ini? Buku cantik persembahan IIDN untuk perempuan Indonesia

LISAN


Kita semua kerapkali tidak menyadari sehalus apapun lisan dan tulisan jika digunakan untuk menyakiti orang lain telah tercatat menjadi tabungan di masa depan, kelak tabungan itu akan kita tuai tanpa kita sadari pula.

*buatlah persahabatan dengan cara sederhana untuk waktu yang panjang bahkan tak mengenal usia persahabatan



TENANG & DAMAI



Untuk sebuah ketenangan dan kedamaian hati kita, maka sebagai manusia diwajibkan untuk membuat tenang dan damai bagi hati sesamanya.
Semoga tingkah, laku, ucap, dan tulisan jauh dari sikap mencaci, menyudutkan, dan meremehkan.
Semoga senantiasa cinta dan kasih sayang yang ditebarkan pada semua orang, siapa pun dia, bagaimana pun sikap yang ditorehkan pada diri.

Bismillah...menuju pengumuman pemenang Wanita Wirausaha Femina - Mandiri penuh dengan semangat memperbaiki diri...

*Karya para ibu pebisnis yang penuh semangat membangun bisnisnya dari rumah. Pesan di pesanbuku.indscript@gmail.com Rp 35.000,-

BISNIS HARUS TERAMPIL MEMBACA


Selamat malam, setujukah jika ada banyak ilmu bisnis yang bisa Anda dapatkan pada sebuah buku? maka, mulai malam ini, saya akan selalu menyertakan buku TERBAIK yang siap Anda baca untuk melejitkan bisnis Anda.

Teruslah berbisnis dan teruslah belajar dalam bisnis, buku pertama ini persembahan dari seorang ibu rumah tangga yang sangat produktif berbisnis dan menulis di Turki, mbak @dian Akbas, salah satu anggota Ibu-ibu Doyan Nulis - Interaktif

PERPUTARAN ILMU

Kenapa ada SEKOLAH PEREMPUAN? Sekolah ini merupakan wadah bagi perempuan untuk belajar banyak hal, sesuai minat. Program yang kini sedang berlangsung adalah belajar menulis selama tiga bulan.

NAMUN, dalam perjalanannya ternyata banyak potensi perempuan yang bukan hanya sebagai penulis tapi juga bisa berbagi skillnya untuk perempuan lain. Misalnya saja kelas keterampilan di Ibu-ibu Doyan Nulis - Interaktif dimana pengajarnya adalah alumni sekolah perempuan.

Inilah yang dinamakan PERPUTARAN ILMU...

SALAH TATA BAHASA

Tahukah Anda ketakutan salah tulis baik secara EYD maupun isi tulisan membuat banyak orang khawatir untuk menulis. Untuk awal karir menulis -- LUPAKAN hal tersebut. Teruslah menulis dan menulis setelah TARGET HALAMAN Anda tercapai baru Anda mulai melihat dimana kesalahan tulisan Anda.

Tips mengetahui kesalahan Anda:
1. Pastikan tidak ada singkatan
2. Pastikan tidak alay
3. Pastikan obyektif
4. Bukalah KAMUS BAHASA INDONESIA

Hayuuu atuh kita belajar lagiiii ^__^

MULAI DENGAN PERCAYA DIRI

Hari ini saya diminta untuk sharing di depan para finalis Wirausaha Muda Mandiri 2013. Saya diminta memberikan motivasi dan semangat agar finalis bisa menang di tingkat nasional. 

Apa yang saya sampaikan di depan para finalis yang semuanya hebat itu hanya satu, "Presentasikan Bisnis Anda dengan PERCAYA DIRI. Kepercayaan diri akan mendorong titik terbaik yang bisa diberikan oleh diri Anda."

Bagi saya, kepercayaan diri bukan hanya dalam bisnis, bahkan dalam MENULISpun demikian. Mereka yang sudah memiliki titel sebagai penulis mengawali karir dengan percaya diri. Untuk mereka yang tidak memiliki kepercayaan diri untuk menulis, sampai kapanpun akan begitu khawatir untuk MEMULAI MENULIS.

Selamat berbisnis dan selamat menulis,
Indari Mastuti

[Liputan] FEMALE

Dari MENULIS akan mengubah dunia lebih baik...
Terima kasih untuk anggota Ibu-ibu Doyan Nulis - Interaktif yang selalu bersemangat untuk hadir dalam kegiatan sharing penulisan


INDAHNYA BERKOMUNITAS

Kedatangan saya kemarin dalam Kopdar IIDN Bogor semakin menegaskan bahwa jika komunitas bukan saja menambah ILMU tapi juga menambah sejumlah saudara. Berkomunitaslah, berbagilah, dan ikatlah setiap pertemuan menjadi berkah yang tak ternilai...


JANGAN KEHABISAN SEMANGAT


Dalam beberapa hari ini, saya benar-benar cukup sibuk dengan beragam aktivitas. Meski begitu, saya tidak merasa lelah justru semakin bersemangat dengan beragam kegiatan.

Saya jadi ingat bahwa dulu ketika saya bekerja di sebuah perusahaan, saya bisa memimpin proyek padat deadline tanpa tidur selama 4 hari dan masih tetap bisa berlari kesana kemari serta suara ekstra power saat berbicara.

Banyak yang bertanya, apa sih resepnya? Saya hanya menjawab satu hal, "Semangat yang tidak pernah runtuh, membuat semua aktivitas menjadi ringan."

‪#‎kembalikejakarta‬ 

PEREMPUAN, PENYEBAR INSPIRASI

Kemarin perhelatan perempuan inspirasi Nova sungguh membuat saya bangga. Ada 12 perempuan inspirasi berhasil menginspirasi saya. Mereka bekerja penuh cinta pada lingkungan, masyarakat, hingga budaya.
Perempuan memang harus menyebarkan inspirasi. Karena inspirasinya bukan hanya mampu mengubah lingkungan tapi juga akan membuat perempuan tersebut menjadi cermin bagi anak-anaknya kelak dan membuat anak-anak sebagai penerus langkah di masa depan semakin mengagumkan, inilah cikal bakal Indonesia lebih baik.

Selepas kegiatan itu, saya dan team pengurus Ibu-ibu Doyan Bisnis melakukan rapat program kerja komunitas di tahun 2014. Satu per satu ide terpapar dalam meja kami. Tidak habis kagum di perempuan Inspiratif, sayapun menemukan bahwa perempuan di samping dan depan sayapun sangat menginspirasi dengan masukan dan ide untuk komunitas lebih baik. Lantas, di akhir meeting saya berkata, "Saya akan mendorong lebih banyak lagi perempuan yang akan menginspirasi perempuan lainnya karena dengan semakin banyak penyebar inspirasi maka akan semakin banyak percepatan menuju masa depan lebih baik di kalangan perempuan.
Satu-satunya cara untuk mewujudkan itu adalah dengan kolaborasi antara perempuan inspiratif, kolaborasi antar komunitas dengan misi pemberdayaan perempuan, dan menciptakan perempuan mampu bersuara serta berpendapat dengan penuh empati."

SURAT DARI BUNDA

Ketika saya berada di Jakarta, setiap pagi saya akan mengirimi Nanit surat. SUrat-surat itu diprintkan ayahnya dan ditempel di dinding. Nanit amat menyukai setiap surat saya yang berisi gambar dan wejangan singkat, lantas dia menunjukkan pada teman-temannya yang datang ke rumah.

Ini surat saya untuk Nanit dan Nanit menjadi lebih mengalah pada adiknya hingga saat ini

KANDIDAT PENULIS DARI IIDN

Tahun 2014, saya akan semakin memantau perkembangan MENULIS dari anggota IIDN. Akan semakin banyak perempuan yang berasal dari kalangan ibu rumah tangga yang berprofesi menjadi penulis. Kuantitas dan kualitas IIDN harus berbanding seimbang. IIDN harus memberikan NILAI LEBIH bagi anggotanya dengan MEMBINA dan MENYALURKAN KARYA dari para anggota.

Selamat menulis member IIDN, menulislah terus dan terus, menulislah satu buku, menulislah di media, menulislah dimanapun yang Anda sukai dan jadilah perempuan yang produktif dari rumah.
Jadikan rumah Anda menjadi RUANG BELAJAR TANPA BATAS.

Salam sayang,
Indari Mastuti
Founder IIDN

DARIMANA UNTUNGNYA?

Ketika saya menjadi kandidat dalam sebuah kompetisi, banyak juri meragukan kalau bisnis buku itu menguntungkan. "Royalty cuman 3% untuk agensi, ini bukan bisnis yang baik." ujar salah satu juri. Jawaban saya hanya satu kata, "saya tetap yakin bisnis saya berkah karena bertebaran ilmu dari setiap buku yang diluncurkan."

Buktinya, hingga saat ini bisnis saya kini berumur lebih dari 6 tahun. Berkah dari setiap buku mengalir di perusahaan saya. Terima kasih para penulis dan selamat menulis untuk semua member disini...

BISNIS ITU : ANDA

Bisnis Anda adalah perwajahan diri Anda.

 Maka tidak heran orang-orang yang selalu bergerak aktif dia memilih sebuah bisnis KREATIF, orang yang suka kalem memilih bisnis yang lembut (*ekh apa iya?), orang yang suka dandan memilih bisnis KECANTIKAN, dan perwajahan bisnis lainnya yang mencerminkan ownernya.

Lalu, bagaimana dengan bisnis Anda, apakah mencerminkan siapa Anda?

JANGAN KUBUR MIMPIMU...

Sejak tadi malam, saya kedatangan seorang tamu yang sudah saya anggap kakak sendiri. Kakak saya menginap dan seperti biasa saya melibatkannya dalam aktivitas keseharian saya dari mulai bangun tidur hingga akhirnya beliau kembali pulang ke Jakarta.

Uni, saya memanggil beliau. Siang ini kami kembali berbincang tentang mimpi kami. "Uni, apa target uni di tahun 2014?" tanya saya setelah kami puas mengobrol ini dan itu. Saya mencatat jawabannya di whiteboard, lalu kami memetakan cara bagaimana mencapai mimpi itu satu per satu.

"Saya sempat mengubur mimpi saya, karena seringkali mimpi itu tidak menjadi kenyataan. Lantas, haruskah saat ini saya bermimpi dan memiliki target?" tanyanya, saya menjawab dengan yakin, "HARUS UNI! JANGAN KUBUR MIMPI UNI!" 


Saya dan uni mulai membuat planning bagaimana mimpi-mimpi dan target-target bisa tercapai dengan baik, "satu persatu mimpi harus kita capai, jangan hanya menjadikannya mimpi. mari kita bersama-sama mencapainya ya, Ni. Tahun depan harus lebih baik dari tahun ini." ujar saya.

Saya sungguh menyanyangi Uni, kakak saya yang saat ini menderita lupus dan saya yakin seperti yang dikatakannya, "Lupus tidak akan membuat semangat saya mati."

Pasti bisa! terus berjuang ya, Uni....i love you so much!

PENULIS ITU PENGUBAH

Menulis bukan saja sekadar penulis, jika Anda yakin dengan kekuatannya maka menjadi penulis bisa mengubah sekeliling Anda, mengubah cara pandang pembaca Anda, namun semua itu bisa dilakukan jika Anda menulis dengan HATI Anda.
Mari menulis untuk mengubah sesuatu menjadi lebih baik...

Menjadi KORDINATOR WILAYAH itu BERKAH

Tahukah ANda bahwa keputusan Anda menjadi kordinator wilayah itu berkah bagi bisnis Anda. Beberapa alasan diantaranya adalah:

1. Nama perusahaan Anda akan semakin dikenal, minimal di lokasi tempat tinggal Anda, minimal di member IIDB yang dibawah kekuasaan Anda.
2. Anda akan semakin melatih jiwa kepemimpinan Anda dalam berorganisasi dan juga mengaplikasikannya pada korwil yang Anda kuasai.
3. Anda akan melatih skill kreativitas Anda dalam mengembangkan program yang bisa menghadirkan massa atau membangkitkan semangat bersama-sama
4. Anda bisa belajar dan terus belajar dalam MENGEMUKAKAN PENDAPAT dalam setiap diskusi kita dan akan terlatih untuk diskusi di tempat lainnya

Tidak ada yang tidak berkah dalam setiap keputusan asal Anda menjalankannya dengan sebaik-baiknya.

Selamat untuk para korwil IIDB, mari semakin melesatkan bisnis Anda...

ROYALTY = WARISAN

Setelah berduka dengan kepergian mbak Dewi Iriani. Saya tetap merasa bersyukur karena kepergiaannya meninggalkan sejarah yang baik berupa TULISAN. Naskahnya sudah diACC Elex Media dan tinggal melakukan revisi. Saya akan kembali mengamati tulisan beliau dan Insya Allah akan kami sempurnakan di dalam redaksi.

Senin ini Insya Allah saya akan berkunjung ke kediamannya, untuk mengurus peralihan penerima royalty kepada ahli warisnya.

Para penulis, berbahagialah, jika gajah mati meninggalkan gading, harimau meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan sejarah kebaikan dan pahala yang mengalir dari apa yang ditulisnya.

Mari kita doakan kembali, semoga mbak Dewi diterima disisiNya, amiiin

BERANI LENGGAK-LENGGOK DI PANGGUNG?

NAnit, si sulung menjadi perwakilan TKnya dalam lomba modelling untuk peragaan busana Dewi Sartika. Tidak terperi senangnya dia, "da Nanit mah hoyong janten model sareng penyanyi." katanya. Padahal ayahnya tidak setuju dengan ita-cita Nanit yang ini, namun karena perwakilan sekolah, ayahnya mengizinkan.

"Nit, memangnya teu isin lenggak lenggok di panggung, ada seeur jalmi didinya?" tanya saya
"Moal isin atuh bun, kan ngarah Nanit kenging piala deui siga basa lomba nyanyi." jawabnya
"Piala Nanit kedah seeur, langkung seeur ti piala bunda." tambahnya

Oow, rupanya dia menginginkan piala dan menganggap bundanya harus kalah bersaing darinya

KOK DEDE ?


Barusan saya mengantar Nanit ke rumah neneknya. Di tengah jalan berpapasan dengan anak-anak SD dan dia memanggil Nanit, "Dede Nanit, de Nanit..." mereka memanggil-manggil, Nanit menjawab dengan senyum. Kami lalu berjalan kembali...

"Nanit, naha dipanggil dede sih? kan Nanit mah teteh sanes dede. Dede mah kan dede Ammar?" tanya saya
"Nya heunteu atuh bun, pan Nanit mah sareng teteh nu tadi langkung peundek, langkung alit, janten teteh nu tadi nyariosna dede. Pami Nanit mah langkung ageung ti dede, janten dede Ammar ka Nanit keudah nyarios teteh." jawabnya...

Waaaaaaah...saya surprise banget, Nanit bisa menjawab pertanyaan saya dengan sangat baiknya, alhamdulillah...
— with Indari Mastuti Full and Deky Tasdikin.

PEREMPUAN YANG IRT dan juga PENULIS


Baru selesai mengecek 14 pengajuan calon naskah dari siswi Sekolah Perempuan yang siap saya ajukan ke penerbit. Saya merasa bahagia, ini artinya akan semakin banyak perempuan yang menularkan ilmunya pada perempuan lainnya melalui tulisan mereka. Ada yang bercerita tentang bisnisnya, hobi menanam, menjelejah negara yang sekarang menjadi domisili, hingga kisah unik lainnya...

Selamat datang para ibu calon penulis --- ubah Indonesia lebih baik melalui tulisan....
— with Tati Nurhayati.

ENJOY MEREVISI NASKAH

Setelah beberapa bulan menulis naskah ditambah menunggu beberapa bulan untuk mendapatkan kepastian bahwa naskah tersebut diterima oleh penerbit, ada kalanya Anda akan mendapatkan jawaban seperti ini dari penerbit, “Naskah yang telah Anda kirimkan kami terima dan kami tertarik untuk menerbitkannya, akan tetapi ada beberapa hal yang harus direvisi.....”

Merevisi naskah merupakan hal yang sangat tidak menyenangkan, pasti semua penulis menyepakati hal ini. Belum lagi deadline yang ditentukan oleh sang editor, “Kami beri waktu untuk merevisi bab 2 (15 halaman) 2 hari, terima kasih.”

Merevisi identik dengan menguras energi, mengalokasikan sebagian besar waktu, dan membuat galau. Hal-hal tersebut wajar, akan tetapi apa jadinya jika Anda tidak merevisi atau tidak menepati deadline? Bisa saja pihak penerbit membatalkan niatnya untuk menerbitkan buku Anda dan karier Anda sebagai penulis buku akan berjalan di tempat.

Untuk merevisi sebaiknya Anda tidak melihat kepada prosesnya yang tidak menyenangkan, akan tetapi lihatlah kebaikan jangka panjang. Jadikanlah merivisi naskah sebagai pelecut bagi Anda untuk terus berkembang dan jadikan sebagai ajang pembelajaran Anda. Atur waktu Anda, jika kiranya waktu yang diberikan tidak cukup lakukanlah negosiasi, akan tetapi Anda harus menepati waktu yang telah disepakati tersebut, dan jangan banyak memberikan alasan.

Lakukanlah revisi dengan se-enjoy mungkin dan jadilah penulis yang dicari-cari oleh penerbit.

LAUNCHING WEB BUKU BIOGRAFI

Alhamdulillah hari ini resmi melaunching website terbaru kami, www.nulisbiografi.dwarapala.com

Website ini akan mengkhususkan diri pada JASA PENULISAN BUKU BIOGRAFI dimana saat ini saya telah mencapai titik karir tertinggi di dunia penulisan setelah sekian belas tahun merintis karir sebagai penulis yaitu sejak tahun 1996 atau sejak saya kelas 1 SMA. Mohon doanya semoga selalu yang terbaik yang bisa saya berikan pada pembaca semua...

ILMU BISNIS ITU BERKEMBANG KARENA PROSES


Tanggal 18 Desember ini saya diundang oleh Universitas Pasundan untuk menggali bakat entrepreneur mahasiswa Unpas. Materi yang saya bawakan adalah JANGAN TAKUT JADI PENGUSAHA!

Saya menyatakan bahwa sebagian besar penduduk di Indonesia begitu takut berbisnis karena beberapa alasan:

1. Takut rugi
2. Takut miskin
3. Takut dan malu menawarkan dagangan
4. Tidak punya modal
5. Khawatir dan cemas berlebihan
6. Sudah punya gaji bulanan yang besar


Lantas, saya menjabarkan bahwa enam alasan atau jutaan alasan lainnya yang menghentikan langkah Anda menjadi pengusaha itu bukanlah alasan, alasan Anda menjadi PENGUSAHA jauh lebih BANYAK dibandingkan menghentikan langkah Anda karena ILMU BISNIS ITU BERKEMBANG KARENA PROSES.

MEMIKAT PENERBIT DENGAN SELLING POINT

Selling point yang Anda sertakan dalam naskah, akan menambah kepercayaan penerbit untuk menerbitkan naskah tersebut. Dunia penerbitan yang kian menjamur membuat penerbit benar-benar selektif untuk menelurkan sebuah buku. Salah satu harapan setiap penerbit bisa dikatakan sama, yaitu buku yang mereka terbitkan laku keras di pasaran.

Tanpa selling point penerbit tidak akan mengambil risiko untuk menerbitkan sebuah buku. Sesuatu yang bisa menarik orang untuk membeli buku, sesuatu yang unik dan membedakan satu buku dari yang lainnya, dan suatu yang memberi nilai lebih untuk sebuah buku, bisa kita sebut selling point.

Dengan memahami minat pembaca, mengikuti perkembangan zaman, dan kepekaan untuk menangkap kesempatan, Anda bisa menentukan selling point pada buku Anda.

Terus berkarya dan jadilah penulis yang menciptakan trend.

BELAJAR LAGI

Hari ini saya meeting dengan bahasa meeting yang paling saya takuti --- bahasa Inggris --- Semua peserta meeting menyajikan presentasi, tanya jawab, dan mengobrol menggunakan bahasa Inggris. Hal ini dikarenakan share holder dari perusahaan yang saya pegang copywritingnya berasal dari luar negeri (bule eropa dan singapore). My God, saya keringatan banget deeeeh...tapi karena terpaksa yaaaa musti dijalanin hehehe

Rasanya saya harus belajar lagi -- bukan hanya menulis yang harus saya kuasai -- saya rasanya sudah harus masuk ke ranah bahasa internasional...

Yuk ah bu, kita sama-sama saling mendorong untuk kualitas diri kita lebih baik dengan satu cara: BELAJAR LAGI...

EDITOR, LAWAN ATAU KAWAN?

Jika Anda seorang penulis buku, tentu Anda mengenal editor. Dia adalah orang yang "mengacak-acak" naskah Anda dan meminta Anda untuk "merapikannya" kembali.

Seorang penulis ada yang mengatakan, "Sentuhan editor membuat naskahku berkilau." Akan tetapi, ada juga penulis yang berkata, "Dia (editor) membuatku galau." Sebenarnya seorang editor itu kawan atau lawan?

Tujuan editor memperlakukan naskah sedemikian rupa hanya satu, yaitu membuat naskah menjadi buku yang layak terbit dan bisa dinikmati oleh pembaca.

Editor adalah "penjaga gawang" penerbit dan "pengawal" naskah penulis. Buku yang terpajang manis di etalase buku adalah hasil kerja sama sempurna dari penerbit, editor, dan penulis.

Selamat menulis dan selamat bersahabat dengan editor Anda...

MENULARKAN RASA PERCAYA DIRI

Hari ini saya mendapatkan kabar bahagia dari salah satu sahabat nun jauh di luar Bandung. "Teh, saya ditelpon oleh Nova karena saya terpilih menjadi Perempuan Inspiratif Nova dalam bidang pendidikan." tulisnya di inbox. 

 Tiba-tiba jantung saya berdegup kencang, hati saya berbunga dengan suburnya, dan saya begitu bahagia, "Subhanallah, alhamdulillah, selamat ya...saya ikut bangga." balas saya.
"Awalnya saya tidak percaya diri akan mengirimkan profil dalam kegiatan ini tapi terima kasih teh, teteh sudah menularkan rasa percaya diri pada saya." ujarnya...

Alhamdulillah, dengan lahirnya para perempuan inspiratif bukan persoalan yang sulit untuk mengubah wajah Indonesia menjadi lebih baik dan saya akan terus mendorong lahirnya para perempuan inspiratif lainnya.

Selamat padamu, mbak....Kita akan merayakannya sama-sama dan tetaplah menginspirasi dengan program pendidikan pada kaum dhuafamu...saya mendukungmu dari jauh.

BEDAKAN BISNIS ANDA DENGAN PESAING ANDA

Apa yang membedakan satu bisnis dengan bisnis sejenis lainnya?

Tidak lain adalah PRODUK INOVATIFnya, CARA MENJUAL INOVATIFnya, dan BRANDING INOVATIFnya.

Nah, jika produk Anda dengan pesaingnya, jika bisnis Anda dengan pesaing Anda sudah lebih INOVATIF maka Anda akan menjadi pebisnis UNGGUL yang berbeda dan siap menjadi bisnis yang LONG TERM bukan seumur jagung.

Selamat berbisnis

MENTAL SALES...

Undangan meeting hari ini, saya datang dengan segerombolan makanan yang akan saya jual di meeting bersama bank terkemuka. Mulai dari ranginang, keripik pedas, cheese roll, dan ragam dagangan lainnya.
Kepala cabang bank tersebut berkata, "mbak Iin kok nggak mau ya dagang dimana-mana?" tanyanya dan langsung memborong makanan tersebut untuk dibagikan ke rekan-rekannya.

"Saya punya komunitas bisnis, kalau saya pemalu, anggota komunitas saya pun akan jadi pebisnis yang pemalu. Saya membentuk mental sales untuk anggota komunitas saya dengan memberikan contoh ---- dagang bisa dilakukan dimana-mana"

Sudah siap jadi sales yang bermental kuat?

VIRUS MENULIS...

Hari ini saya diundang meeting di sebuah Bank terkemuka di Indonesia. Saya datang dengan segerombolan makanan yang saya bawa dari sorum IIDB (Komunitas Ibu-ibu DOyan Bisnis) yang baru berdiri kurang dari seminggu.

Makanan itu ludeeees terjual dan yang paling menarik adalah ketika saya di sela meeting menawarkan kain yang dijual mereka enggan membeli, "malas ke tukang jaitnya" kata mereka.
Apa yang saya lakukan kemudian adalah "saya akan demo menyulap kain jadi rompi siap pakai ya?" ujar saya. Dan mulailah saya demontrasi, makin lama makin banyak yang bengong karena kreasi rompi dari kain itu saya peragakan dalam banyak gaya, "mbak darimana sih idenya? ngulik amat" kata mereka...dan saya bilang, "karena saya penulis buku tutorial hijab dan mengaplikasikan pasmina menjadi baju dengan banyak baca buku dan praktik." ujar saya

"Penuliiiiiiiiis..." mereka histeris banget xixixi
Mau tahu akhirnya bagaimana? Sabtu ini karyawan bank tersebut mau berkunjung ke basecamp IIDN dan ingin tahu sekreatif apa sih ibu-ibu IIDN...Penasaran rupanya :)

PENULIS YANG BERGERAK KE AGENSI...

Harus saya akui pertumbuhan agensi naskah di Indonesia terus membanjiri ranah industri penerbitan. Tidak jarang penulis yang ada di jaringan Indscript Corp bergerak ke arah sana, demikian juga alumni team Indscript yang terus bergerak dengan eskistensinya di dunia agensi naskah. Bagi saya ini bukan persaingan tetapi sebuah berkah, dengan besarnya peluang penulis untuk masuk ke dunia penerbitan. 
Namun, dengan gempuran masuk ke penerbitan tidak jarang kualitas kelola naskah semakin berkurang banyak sebab kemudian fokus menjadi KUANTITAS bukan lagi KUALITAS.

Para penulis di jaringan Indscript sudah semakin cerdas dalam memanajemen waktu menulis dan kini siap-siaplah terus meningkatkan KUALITAS Anda menulis dan menjadi PENULIS YANG DIATAS RATA-RATA bukan penulis rata-rata.

Selamat berINOVASI dengan IDE dan karya-karya Anda selanjutnya....

Salam menulis.
Indari Mastuti

ISTRI SAYA AKAN SAYA SEKOLAHKAN...

Hari ini Sekolah Perempuan kedatangan tamu dari Polda. Seorang polisi dengan perawakan tinggi besar.
Beliau: Ini Sekolah Perempuan ya?
Saya: betul pak
Beliau: Saya kira bohong orang bilang ada sekolah perempuan. ternyata bener *sambil celingukan di rumah
Saya: Betul pak, bisa saya bantu
Beliau: Saya dari polda, bu. Saya berencana memasukkan istri saya ke sekolah perempuanm agar bisa menjadi perempuan yang multitalenta bukan hanya bisa BELANJA
Saya:
Beliau: PAdahal istri saya kordinatoer dharma wanita. Insya Allah saya akan infokan sekolah perempuan ke beliau. Bisa infokan ke saya program sekolah ini?
bla..bla bla...saya menjelaskan
Beliau: Terima kasih bu, Insya Allah saya akan datang lagi, boleh minta formulirnya?

Dan saya memandang punggungnya yang menjauh sambil tersenyum....suami yang baik, ingin melihat istrinya tumbuh lebih positif

 http://www.sekolahperempuan.com/