Hubungan yang sukses membutuhkan seseorang untuk jatuh cinta berkali-kali kepada orang yang sama (Author Unknown)
Barangkali ini lebih tepat bagi orang yang sudah menikah, dimana frekuensi turun naik perasaan itu seperti gelombang laut. Ketika pasangan kita melakukan kesalahan maka kadang bisa mengikis rasa cinta, dan ketika pasangan kita membahagiakan rasa cinta itu menggelora. Jatuh cinta berkali-kali pada orang sama, pada istri atau suami kita akan membuat hubungan rumah tangga sukses. Ketika kesalahan, khilaf, dan benci terobati dengan kesadaran mencintai kembali ‘apa adanya’
Tapi..ketika masalah jatuh cinta kembali pada orang yang sama *berkali-kali* pada kekasih yang telah *berkali-kali* melukai sepertinya bukan tindakan yang bijaksana. Sebab, dia bukanlah pasangan yang berikrar bersama di hadapan Tuhan bahwa *kami akan selalu bersama dalam suka dan duka sehidup semati* kekasih hati hanya –calon- pasangan yang pada akhirnya membuat kita berikrar hal itu. Dan tidak bijak ketika kita memutuskan menikah dengan orang yang membuat kita kecewa *berkali-kali* apalagi pada kesalahan yang sama.
Di luar tulisan di atas : Juga rasanya tidak bijaksana jika kita jatuh cinta kembali kepada orang yang kita cintai namun dia telah pergi meninggalkan kita.
Kisah sedih ini sempat aku alami, bahkan mungkin beberapa di antara kamu. Aku mencintai mantan kekasihku dalam kurun waktu cukup lama, berharap bahwa dia akan kembali dan tetap setia memberikan hatiku padanya.Jujur saja –hingga kini- bayangannya masih bersama dalam setiap langkahku walau aku tahu dia benar-benar telah pergi..pergi...Ini sungguh bukan tindakan yang bijaksana buatku. Terlebih bayangannya akhirnya menganggu setiap hubunganku dengan orang baru. Entah kenapa, aku sangat mencintai, dan akibat perbuatanku ini -aku seperti- lebih mencintai dia dibandingkan diriku sendiri....ini sangat tidak bijaksana!
Buatku, dia paling sempurna...dan perpisahan kami adalah semua karena kesalahanku....
Ini tidak bijaksana karena aku berkali-kali jatuh cinta pada orang yang sama..orang yang telah pergi..dan tentu saja ini tidak memberikan manfaat apapun untukku justru semakin menenggelamkan aku dalam kesedihan dan penyesalan.
Ini sangat tidak bijaksana! Karenanya jangan kamu lakukan!
Ini sangat tidak bijaksana! Karenanya aku harus berdiri kembali, menegakkan kepala dan berkata, “Aku mencintaimu tanpa harus menunggumu kembali!”
(Untuk mantan kekasihku yang lebih memilih diam saat hatinya terluka walau sangat parah. Maafkan aku!)
Jakarta, 11 November 2006
Jatuh Cinta *berkali-kali*!!
Nama saya, Indari Mastuti Rezky Resmiyati Soleh Addy, TAPI nama sepanjang ini sukar banget diingat, jadi nama pena yang saya gunakan dalam berbagai buku yang saya tulis adalah Indari Mastuti. Beberapa buku diantaranya menggunakan nama pena Bunda Nanit.
Hobi MENULIS sudah saya lakukan sejak SD, kelas 4 SD saya bercita-cita jadi PENULIS BUKU. Barangkali semangat inilah yang membuat saya akhirnya berjuang untuk mewujudkan mimpi ini.
Tahun 1996 mulai mempublikasikan tulisan di berbagai media cetak baik lokal maupun nasional. Tahun 2004 mulai menulis buku pertama dan akhirnya pada tahun 2007 saya merintis usaha agensi naskah dengan nama Indscript Creative ini, alhamdulillah, perusahaan itu mampu bertahan hingga kini. Bahkan sekarang berkembang menjadi dua lini inti, yaitu jasa copywriting dan training center. Nama Indscript sendiri telah bermetamorfosa menjadi Indscript corp.
Saat ini saya sudah menulis 61 judul buku serta 10 biografi tokoh di Indonesia.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment