Mungkin karena saya merupakan orang yang cukup 'banyak permintaan' pada Tuhan dan memiliki ambisi dalam hidup, terlebih lagi keyakinan yang diberikan Tuhan cukup memberikan kontribusi penting dalam hadirnya begitu banyak mimpi yang ingin dibangun maka banyak hal yang sudah dan harus saya jalani untuk mewujudkan mimpi itu. Seringkali kecewa datang, tapi tidak sedikit kebahagiaan menghampiri ketika puzzle mimpi kian mendekati sempurna.
Menjadi penulis adalah impian saya sejak kecil, setelah akhirnya melempar satu mimpi yang lain yaitu menjadi seorang arsitek karena keterbatasan kemampuan dan dana yang dimiliki. Saya tak peduli jika saya harus melemparkan satu keinginan demi mewujudkan keinginan yang lainnya. Ya, bermimpi menjadi penulis, sempat meragukan diri untuk dijalankan. Mampukah saya? Namun keyakinanlah yang kembali membawa saya pada sebuah kenyataan yang mencengangkan. Kini, saya sudah menapaki satu persatu tangga ke arah sana. Sulit? Tentu saja! Sebab tak ada mimpi yang bisa menjadi kenyataan tanpa perjuangan. Namun juga ternyata tak ada kenyataan yang diawali tanpa mimpi! Alangkah dekatnya dua hal tersebut –mimpi dan kenyataan- seperti alangkah identiknya antara –usaha dan doa-
Beruntung Tuhan menjadi patner setia bagi manusia. Sebab itulah saya tak takut untuk berjalan menghampiri matahari, menggenggam bulan, dan menyentuh gunung. Segala sesuatu yang sering kita anggap mustahil bagi diri, tidak mustahil bagi Tuhan asal Dia mengetahui niat dan usaha yang kita lakukan. Tidak ada daya dan upaya yang bisa dilakukan selain belajar melakukan yang terbaik dari hari ke hari. Tuhan menciptakan kegagalan dengan makna di dalamnya. Makna itulah yang menjadi ajang kita untuk melakukan hal yang lebih sempurna di kemudian hari. Maka, untuk kamu semua, marilah kita merangkai mimpi untuk mewujudkan kenyataan gemilang. Masa depan yang diidamkan! Kamu ingin jadi apa? Lantas lakukan langkah untuk mendukung pencapaiannya. Selamat merangkai mimpi!
Batam, 27 Juni 2006
Kenyataan bisa berawal dari MIMPI
Nama saya, Indari Mastuti Rezky Resmiyati Soleh Addy, TAPI nama sepanjang ini sukar banget diingat, jadi nama pena yang saya gunakan dalam berbagai buku yang saya tulis adalah Indari Mastuti. Beberapa buku diantaranya menggunakan nama pena Bunda Nanit.
Hobi MENULIS sudah saya lakukan sejak SD, kelas 4 SD saya bercita-cita jadi PENULIS BUKU. Barangkali semangat inilah yang membuat saya akhirnya berjuang untuk mewujudkan mimpi ini.
Tahun 1996 mulai mempublikasikan tulisan di berbagai media cetak baik lokal maupun nasional. Tahun 2004 mulai menulis buku pertama dan akhirnya pada tahun 2007 saya merintis usaha agensi naskah dengan nama Indscript Creative ini, alhamdulillah, perusahaan itu mampu bertahan hingga kini. Bahkan sekarang berkembang menjadi dua lini inti, yaitu jasa copywriting dan training center. Nama Indscript sendiri telah bermetamorfosa menjadi Indscript corp.
Saat ini saya sudah menulis 61 judul buku serta 10 biografi tokoh di Indonesia.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment