Tahun 2000 saya bersama 5 sahabat mendirikan Yayasan Pashadena Nusantara, sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang berusaha secara aktif untuk menggaungkan “Anti Narkoba” dan menarik banyak remaja yang sudah terjerat Narkoba untuk melepaskan diri dari ketergantungannya. (Tahun 2004 saya mengundurkan diri dari LSM ini)
Saya merasa marah jika ada sahabat yang mulai mencoba-coba memakai barang haram ini. Saya anjurkan, Narkoba bukan untuk diuji coba pada tubuh Anda!karena sekali Anda mencoba, Anda harus sekuat tenaga untuk tidak mencoba kedua kalinya dan kali-kali berikutnya.
Keinginan melepaskan diri dari himpitan masalah terkadang memicu untuk melakukan percobaan ini, dengan dalih melupakan masalah yang terjadi. Mungkin pada beberapa saat, ya! Anda akan lupa akan masalah. Tapi apakah selepas itu masalah Anda beres. Tidak! Anda malah memiliki dua masalah. Pertama, solusi belum di dapat. Kedua, Anda mulai terjerat Narkoba!
Anehnya, “just for having fun” menjadi salah satu alasan yang dimiliki banyak orang. Masalah tidak menghimpit memang, tapi kondisi psikologi yang labil menganggap Drugs adalah sebuah kesenangan, sebuah symbol pergaulan yang pantas dinikmati banyak kalangan tidak terkecuali.
Ria Irawan, sebelas tahun yang lalu dia pernah dijadikan tersangka karena sahabatnya, Aldi meninggal Over Dosis di rumahnya.
Kini, Ria Irawan kedapatan positif memakai narkoba di sebuah tempat kongkow golongan high class yang tiba-tiba dirazia tanpa permisi oleh polisi.
Selebritis, orang-orang berduit, atau orang-orang yang tidak tahu mau dikemanakan duit melimpahnya memiliki pergaulan yang diyakini akan memicu pesatnya peredaran Narkoba.
Namun saya tidak ingin menghakimi siapapun, karena semua hal berpulang kepada sejauh mana kedewasaan seseorang memilih jalan untuk hidupnya.
Dan memang kedewasaan berpikir bukan ditentukan oleh umur, tapi kedewasaan adalah pilihan. Dan memilih tidak nge-DRUGS merupakan salah satu pilihan yang dewasa.
Say No To Drugs!!
Nama saya, Indari Mastuti Rezky Resmiyati Soleh Addy, TAPI nama sepanjang ini sukar banget diingat, jadi nama pena yang saya gunakan dalam berbagai buku yang saya tulis adalah Indari Mastuti. Beberapa buku diantaranya menggunakan nama pena Bunda Nanit.
Hobi MENULIS sudah saya lakukan sejak SD, kelas 4 SD saya bercita-cita jadi PENULIS BUKU. Barangkali semangat inilah yang membuat saya akhirnya berjuang untuk mewujudkan mimpi ini.
Tahun 1996 mulai mempublikasikan tulisan di berbagai media cetak baik lokal maupun nasional. Tahun 2004 mulai menulis buku pertama dan akhirnya pada tahun 2007 saya merintis usaha agensi naskah dengan nama Indscript Creative ini, alhamdulillah, perusahaan itu mampu bertahan hingga kini. Bahkan sekarang berkembang menjadi dua lini inti, yaitu jasa copywriting dan training center. Nama Indscript sendiri telah bermetamorfosa menjadi Indscript corp.
Saat ini saya sudah menulis 61 judul buku serta 10 biografi tokoh di Indonesia.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment