Sebelumnya jadilah sahabat calon relasi/konsumen anda
Bagaimana penjualan terjadi, saya punya banyak cerita menarik. Relasi sekaligus konsumen saya terdiri dari banyak jenis status social, jabatan, usia, suku, karakter serta berbagai keragaman lainnya. Lamanya waktu hingga akhirnya mereka menjadi konsumen saya pun beragam. Percaya atau tidak, selesai saya bertemu dan presentasi mengenai produk saya dalam 10 menit, salah seorang diantaranya langsung membeli produk saya dalam kuantity cukup besar. Namun ada juga dimana saya menjadi sahabatnya selama hampir enam bulan baru dia percaya untuk membeli produk saya.
Menjadi sahabatnya?kok?Ya, saya membiasakan diri untuk berinteraksi lebih dari sekedar penjual yang menjajakan produk atau tidak sekedar menempatkan mereka sebagai pembeli. Saya secara tulus terlebih dulu masuk ke dalam kehidupan mereka sebagai teman yang dapat dipercaya (dan hasilnya? Saya memiliki banyak teman dimanapun) kemudian akhirnya melangkah sebagai sahabat. Dimana pada persahabatan saya dengan mereka lebih terisi dengan banyak percakapan mengenai bisnis tak terkecuali pribadi, dengan sukarela saya berniat tulus membantu dan menampung segala keluhannya, jika bisa memberikan masukan. Saya serta merta akan mengenal kapan mereka berulangtahun, mengenal istrinya dengan baik, bersahabat dengan anak-anaknya (maklumlah konsumen saya notabene adalah pria-pria yang berusia diatas 35 tahun dan tentu saja sudah menikah) itu sebabnya saya menyukai mengenal keluarganya juga selain bersahabat dengan mereka. Ini untuk menghindarkan segala macam kesalahpahaman tentunya.
Persahabatan itu akan mengalir begitu saja dan sangat menyenangkan. Dimana informasi serta pengalaman yang saya miliki bertambah tanpa saya sadari. Dan yang lebih menarik lagi, setelah sekian lama bersahabat tiba-tiba saya dikejutkan oleh pertanyaan, “Oke, saya rasa mulai hari ini kita bekerjasama. Apa saja yang harus saya siapkan?” WOW, ini berarti saya mendapatkan dua keuntungan memiliki sahabat baik dan konsumen yang bisa diandalkan. Menyenangkan bukan?
Tips Marketing03 : Jadi sahabat
Nama saya, Indari Mastuti Rezky Resmiyati Soleh Addy, TAPI nama sepanjang ini sukar banget diingat, jadi nama pena yang saya gunakan dalam berbagai buku yang saya tulis adalah Indari Mastuti. Beberapa buku diantaranya menggunakan nama pena Bunda Nanit.
Hobi MENULIS sudah saya lakukan sejak SD, kelas 4 SD saya bercita-cita jadi PENULIS BUKU. Barangkali semangat inilah yang membuat saya akhirnya berjuang untuk mewujudkan mimpi ini.
Tahun 1996 mulai mempublikasikan tulisan di berbagai media cetak baik lokal maupun nasional. Tahun 2004 mulai menulis buku pertama dan akhirnya pada tahun 2007 saya merintis usaha agensi naskah dengan nama Indscript Creative ini, alhamdulillah, perusahaan itu mampu bertahan hingga kini. Bahkan sekarang berkembang menjadi dua lini inti, yaitu jasa copywriting dan training center. Nama Indscript sendiri telah bermetamorfosa menjadi Indscript corp.
Saat ini saya sudah menulis 61 judul buku serta 10 biografi tokoh di Indonesia.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment