Mendidik Anak


Saya merasakan hal ini, perubahan yang saya minta pada anak akan dimulai ketika saya mengubah kebiasaan seperti tuntutan saya pada anak.
Ya, mendidik anak dimulai dari mendidik diri sendiri.

Membuat Bunda Bangga itu SEDERHANA


Malam tadi, saya dan Nanit kembali berbincang sebelum tidur

Nanit: Bunda, benarkah tidak semua anak memiliki kamar yang mereka inginkan?
Bunda: betul, sebab setiap orang punya keterbatasan sendiri-sendiri
Nanit: untuk itu Nanit bersyukur kamar Nanit sudah sesuai dengan Nanit inginkan
Bunda: Alhamdulillah
Nanit: Bun, apakah aku sudah membuatmu bangga?
Bunda: tentu saja, apalagi Nanit sekarang nuruuut banget
Nanit: aaah ternyata nurut sama bunda saja sudah bikin bunda bangga. Berarti kalau semua anak nurut, maka semua bunda bangga pada anaknya
Bunda: :))

Edit Foto ala Nanit


Saya dapat kiriman foto dari ayahnya Nanit ketika sedang mengajar di Premium Business Class
Saya: Di alun-alun ya?
Ayah: Iyah..
Saya: indah banget, tapi Nanit dan Ammar main apa kok pipinya merah-merah?
Ayah: sebelum dikirim ke Bunda, Nanit edit dulu fotonya
Saya: canggih uuuy xixixi

Dede Mau Kayak Teteh


Kemarin Dede ngambek
Dede: Dede mah mau kayak teteh
Saya: apa yang mau kayak teteh?
Dede: Dede hoyong METRIK sareng jadwal siga teteh *sambil manyun

Oooow xiixix
Dede ingin Metrik dan Daily Kids Activities yang dipajang di kamar ~>
Malam ini, saya menengok kamar si bungsu, aiiih DreamBoard kakaknya sudah tergantung manis di kamarnya :))

Berani BERMIMPI!


Sejak remaja saya sudah mendesain mimpi apa yang akan saya capai, kini, setelah berumahtangga saya tularkan kebiasaan itu pada si sulung, sebentar lagi si bungsu akan juga saya ajarkan bagaimana berani bermimpi dan berusaha mencapainya.
Mimpi saya jadi penulis saya desain kelas 4 SD dan tercapai di kelas 1 SMA.
Mimpi saya jadi pebisnis saya desain usia 30 tahun dan tercapai di usia 27 tahun.
Mimpi saya jadi public speaker saya desain di usia 35 tahun dan tercapai di usia 24 tahun.
Saya berani bermimpi dan berani mewujudkannya, tentu atas dukungan semua pihak yang menyanyangi saya.

Kini, setelah saya mencapai mimpi-mimpi satu persatu saya berbagi Keberanian BERMIMPI melalui The Must List yang merupakan dreamboard yang biasa saya buat sejak remaja, dari sinilah pengubahan hidup lebih baik berasal.
Seperti tadi malam ketika saya dikontak oleh seorang leader MLM terbaik di Indonesia, beliau memesan 100 pcs The Must List untuk jaringannya. Maka, saya yakin, insya Allah, 100 orang yang berani berMIMPI akan mengubah masa depan orang lebih banyak lagi.
Selamat menggunakan The Must List dan selamat bermimpi, Leader hebat Maharani Winarta

Nggak Ada Bunda, Dede Merasa Sepi

#‎sesi‬ pemotretan bersama si bungsu tahun 2013
Sebelum tidur saya dan si bungsu berbincang...
Ammar: Kalau nggak ada Bunda di rumah sepi
Bunda: Kan ada teteh Nanit?
Ammar: Teteh ama Bunda beda. Dede pengen Bunda ada di rumah terus biar nggak sepi
Bunda: Baiklah sayang, jadi kalau Bunda pergi mending dede ikut aja ya...
Ammar: Iyaaaa *sumringah

oooh maksudnya ingin ikut kemana-mana

Serius Berhijab


Tadi pagi sepanjang perjalanan setelah mengantar Nanit sekolah, saya dan ayahnya diskusi tentang keinginan Nanit berhijab.

Bunda: sepulang sekolah, Nanit selalu minta dipakaikan baju panjang dan kerudung
Ayah: alhamdulillah
Bunda: alhamdulillah, berhijab atas keinginannya sendiri

Malam ini, alangkah sibuknya Nanit dengan tukang jahit langganan
Nanit: Bu, mari kita lihat di google model baju anak muslim
Tukang jahit: baik neng
Mereka sibuk di google, ibu tukang jahit dan Nanit mulai sibuk menggambar ...
Saya ::)

Membahagiakan Bunda


Kepulangan saya dari tanah suci sudah hampir dua bulan, sisa bahagia masih mengalir hebat dalam dada terutama terkait dengan perkembangan anak-anak dari sisi psikologis.

Saya menduga-duga SKYPE Indonesia - Mekkah yang saya lakukan bersama anak-anak turut memberi andil. Saat itu dengan bersungguh-sungguh saya berkata, "Nanit dan Ammar, Bunda minta maaf atas segala kesalahan bunda ya. Disini bunda merasa sangat menyesal pernah memarahi kalian. Pulang dari Mekkah kita perbaiki sikap ya, Bunda nggak akan marah lagi, insya Allah." 

Dan Nanit menyahut, "Nanit juga minta maaf ya, Bun. Insya Allah pulang Bunda dari Mekkah, Nanit nggak akan melawan."
Sesampai di rumah, banyak perubahan terjadi antara ibu dan anak, hingga hari ini. Termasuk hampir setiap hari menjelang tidur Nanit bertanya, "Apakah Bunda bahagia hari ini?"
Setiap sore, si bungsu bertanya, "Dede nggak bandel kan, Bun?"


Setiap hari mereka membuat saya terharu, cara membahagiakan bundanya dengan sederhana....

Lomba Calistung


Pialanya sudah nyampe, lomba calistung juara 2
"Aku pengen nambah piala lagi, daftarkan Nanit ke lomba-lomba lagi ya, Bun" pinta Nanit
Bunda :))

Aku Ingin...

#‎tulisan‬ saya mengenai anak di Nakita tahun 2012
Sore tadi Nanit meminta pada saya dan ayahnya...

Nanit: Bunda, aku ingin ada tulisan Allah dan nabi Muhammad di kamarku
Bunda: Boleh, nanti bunda belikan yang bagus kita pajang
Ayah: Nanit boleh lihat di google juga kok, mau kayak gimana tulisannya
Nanit: aku akan lihat dan print aja dulu ya
Ayah: boleh...


Nanit lalu sibuk mengecek google dan meminta pendapat ayahnya tulisan terbaik yang akan dia pilih.

Bicara tentang Nanit beberapa waktu ini seperti tak ada habis-habisnya, kini dia sedang sangat kritis mengemukakan keinginannya atau idenya terkait dengan Islam. Bahkan sebelum tidur dia berkata, "mulai besok, insya Allah kalau Nanit buka youtube, yang Nanit KLIK adalah tentang belajar Islam, bun"
Saya sungguh terharu :')

Keinginan yang datang dari dirinya sendiri, insya Allah membuat Nanit konsisten mengawal keinginannya.