Saya Percaya Pada Allah, pada kebaikan dan perlindungan-Nya


Selama dua hari kemarin banyak hal luar biasa yang saya alami bersama sahabat baru saya. Kami baru bertemu satu kali di Jakarta (konon diapun pernah mengikuti kegiatan saya dan saya belum ngeh saat itu) dan pertemuan kedua kami ketika beliau kemarin mengunjungi saya di Bandung. Hal menarik terjadi ketika kami berinteraksi. 
Semangatnya yang tidak pernah redup meski mengidap penyakit berat saya serap sebanyak-banyaknya. Kesempurnaan seseorang ternyata tidak begitu saja bisa menumbuhkan syukur, namun ketidaksempurnaan justru menyuburkan syukur dari beragam kacamatanya.

"Tinggallah dengan saya. Seraplah sebanyak mungkin hal yang bisa uni serap disini." ujar saya.
"Bolehkah saya tinggal berenang sebentar? tidak ada siapa-siapa di rumah, uni bisa santai sejenak."
"Kita saling tularkan semangat ya, uni. Saya menyerap banyak hal positif dari uni." 


Dalam berbagai ucapan saya, beliau kerapkali tidak percaya. "Mbak, kok bisa percaya pada saya, mengajak saya tinggal, menitipkan rumahnya pada saya, serta berbagai kepercayaan lainnya. Saya kan orang baru.." ujarnya
"Saya menitipkan percaya dan menitipkan semua pada Allah." ujar saya.


Dalam dua hari itu saya dan beliau banyak bicara betapa Allah tidak akan membiarkan kita sendiri. Saya pernah bangkit dari gagal, saya pernah selamat dari kecelakaan, saya pernah ketinggalan handphone di kereta dan tetap kembali, saya pernah kehilangan dompet dan juga kembali, anak saya pernah jatuh dari tangga yang curam dan selamat, dan masih banyak hal yang bisa membuat saya merasa "ALLAH SELALU ADA" dan selalu menyelamatkan kita dalam beragam kondisi, "Maka nikmat mana yang engkau dustakan?"




No comments:

Post a Comment