Menetas Mimpi Dengan Doa

Sejak kecil aku terbiasa dengan meminta kepada Allah. Aku meminta apa saja, bahkan hal-hal yang memalukan :)
Bagiku Doa adalah senjata ampuh merayu padaNya. Dan aku sudah menetas mimpi-mimpiku karena doa-doaku yang kadang ’keterlaluan’ banyaknya hahaha...
Doa, ya, doa, doa adalah salah satu cara manusia untuk menunjukkan kelemahannya di hadapan Allah, bahkan manusia yang tidak pernah meminta merupakan manusia yang sombong.
Menetas mimpi dengan doa semakin membuatku kagum. Doa yang kupanjatkan Insya Allah selalu berbuntut kenyataan, itu yang menyebabkan aku semakin rajin berdoa. Bagiku kerja kerasku tanpa doa adalah sia-sia, walau juga aku tak mungkin terus berdoa tanpa aku bekerja. Memadukan keduanya adalah sesuatu yang bijaksana.
Kini aku berdoa untuk anakku...semoga anakku kelak memberikan kebahagiaan lahir dan bathin, cerdas lahir dan bathinnya, memberi keluarga kelancaran di dunia dan di akherat, sempurna keberadaannya di dunia dan di akhirat, sehat jiwa dan raganya..subhanallah banyak sekali...ssst, dan memang banyak lagi doa-doa yang tak mungkin kujabarkan disini mengenai anakku :)
Aku yakin dengan doalah aku menetas mimpi!


"Tidak ada seorang Muslim pun yang berdoa kepada Allah dengan suatu doa yang didalamnya tidak dosa dan memutuskan silaturrahim, kecuali Allah memberinya salah satu dari tiga perkara, yaitu bisa jadi Allah akan mempercepat terkabulnya doa itu saat di dunia, atau Allah akan menyimpan terkabulnya doa di akhirat kelak, atau bisa jadi Allah akan memalingkan keburukan darinya sesuai kadar doanya”. Para Sahabat berkata “ Kalau begitu, Kami akan memperbanyak doa.” kemudian Rasulullah saw. Bersabda : “Allah akan lebih banyak lagi (mengabulkannya)” (HR. Bukhari, Ahmad).

Bandung, 16 Januari 2008

No comments:

Post a Comment