Sahabat saya: Buku Harian


Ketika menikah saya harus melenyapkan setumpuk buku harian. Seolah melenyapkan masa lalu yang tersejarahkan untuk memulai hidup baru.
Ada banyak cerita disana, mulai dari kisah penuh tangis, geram, hingga bahagia.
Membiasakan menulis di buku harian mulai saya lakukan sejak kelas 4 SD. Bisa dibilang, kenapa saya bisa berhasil menyembunyikan perasaan sedih dan marah karena saya berhasil mentransfer perasaan sedih dan marah dalam tulisan sehingga teman-teman hanya melihat saya sebagai anak dan remaja yang ceria karena memang sedih dan galau terkikis dengan sendirinya saat menulis.

Setelah menikah, sahabat saya suami. Terima kasih Buku Harian yang sudah menemani saya sejak kecil hingga mengantarkan ke gerbang pernikahan :)

Menuliskan Sejarah


Buku diary, jika kita rawat dengan baik pun menjadi media menulis yang abadi *beda dengan saya yang menghancurkan buku harian setelah menikah :)
Tapi, masih ada sejarah lain yang saya sisakan yaitu blog. Blog saya buat sejak tahun 2004, banyak cerita disana dan pelanggan yang aktf membaca blog saya saat ini adalah Nanit si sulung :)
Dia akan bertanya tentang apa saja terkait blog, bahkan sempat mengira-ngira foto saya waktu gadis bukanlah ibunya

Nanit: siapa dia, Bun?
Saya: Itu Bunda dong :)
Nanit: Agak berbeda ya?
Saya: :')

Lalu, sejarah lain yang ingin saya tinggalkan adalah buku-buku yang saya tulis. Ketika saya sedang hamil Nanit, saya menulis proses kehamilannya; ketika Nanit kecil saya menulis buku anak; hingga akhirnya saya memilih ada di jalur menulis buku bisnis bagi pemula di kalangan Ibu Rumah Tangga. Semua based on pengalaman pribadi.
Pengalaman yang disejarahkan dan semoga menjadi ilmu yang berkah, serta menjadi pengingat bahwa saya pernah ada.
Menulislah....meski satu buku seumur hidup Anda.

Sukses Itu TETAP BERGERAK!


Ketika bisnis saya dalam keadaan down beberapa tahun lalu, salah satu hal yang membuat saya merasa tetap berENERGI membangun bisnis adalah karena saya terus bergerak dan mencetuskan ide.
Tentu saja Ide yang tidak membutuhkan uang dalam mengaplikasikannya :)

Saya bergerak
Saya berhenti mengeluh
Saya tetap berjejaring
Saya tetap menambah ilmu
Saya terus berlari
Saya terus berdoa penuh keyakinan
Saya terus kompak dengan partner bisnis saya yaitu suami


Bagi saya, sukses memang bukan berapa jumlah tabungan di bank, apa mobil mewah yang dikendarai, bukan juga rumah keren yang ditinggali
Sukses adalah ketika kita tetap bersemangat meski keadaan carut marut, lalu berusaha memperbaiki carut marut itu
Sukses adalah move on dan move up dari berbagai kondisi yang menghimpit
Sukses adalah bergerak dan setiap hari menjadi momentum lebih baik

Untuk perempuan Indonesia mari kita berusaha lebih baik setiap hari!
Www.emakpintar.com

Berbisnis dimulai dari NOL




Demikian juga saya ketika melakukan bisnis.
Saya bukan berasal dari keluarga yang bisa meminjamkan atau mungkin memberi modal bisnis
Modal saya kais dari gaji semasa saya jadi karyawan dan itu pun modal minim
Saya memulai dengan mendiskusikan ide dengan suami
Membuat business plan yang jelas dan disiplin dengan apa yang dirancang di kertas dalam jangka panjang
Tidak mudah memang....


Mengalami masa terbaik hingga terburuk dalam bisnis dan harus melewatinya dengan penuh bahagia
Bahagia...ya itulah kunci dari bisnis, melewati setiap episode bisnis dengan bahagia
Sebab meski memulai bisnis dari nol, sepanjang kita berbisnis memang kita akan selalu NOL karena itulah kita harus terus belajar

Dengan bahagia, tentu saja!

Www.emakpintar.com

Berani Tumbuh


Mendampingi 80 Ibu Rumah Tangga yang bergabung bersama Indscript sebagai Tiketing membuat saya exciting karena kemauan mereka untuk TUMBUH.
Berawal dari NOL para ibu belajar jadi sales, penulis, dan berkomunikasi dengan percaya diri. Menghadapi penolakan, PHP, dan akhirnya membangun "kolam ikan"nya masing-masing.

Mereka berani untuk tumbuh meski tidak mudah.
Untuk itulah Indscript memberi mereka hadiah berupa website khusus bagi perempuan berprestasi itu.
Segera launching....

Apakah Istri Harus Mengikuti Perintah Suami?


Kembali tercengang dengan pertanyaan si sulung, Nanit
Nanit: Apakah seorang istri harus mengikuti perintah suami?
Saya: Tentu saja. Apakah Nanit pernah melihat Bunda membantah perintah Ayah?
Nanit: Tidak pernah, karena itulah Nanit akan menjadi seorang istri yang mengikuti perintah suami

:')))

Sabar


Ini yang selalu diajarkan oleh ayah Deky Tasdikin pada saya...

"Tidak semua orang harus tahu masalah kita, kita cari saja solusinya"
8 tahun menikah, banyak pelajaran saya dapatkan....

2 Tahun 4 Mentor 179 Alumni


Haru dengan perkembangan Sekolah Perempuan. Sudah memasuki gelombang 10 dengan 179 alumni dan mampu menelurkan penulis baru yang produktif. Bukan hanya produktif menulis tapi juga produktif promosi. Alhamdulillah...

Januari 2016 akan memasuki gelombang 11 dan Insya Allah akan kembali menyelenggarakan kelas offline di Bandung setelah sekian gelombang mengkhususkan diri online melalui webinar...
Sekolah Perempuan menuju 1 juta perempuan yang produktif menulis buku memang masih panjang tetapi kekompakan antar mentor dan alumni akan mempercepat terwujudnya visi ini. Amiin...

Mandiri dengan Berdagang


Si sulung katanya bercita-cita jadi dokter atau guru dan tidak mau jadi penulis ataupun pebisnis. Tapi, separuh aktivitas hariannya selalu berdagang. Bermain dagang-dagangan hingga selalu menginisiasi dagangan baru.

"Bun, aku mau jualan bakpau lucu. Bakpau bentuk boneka. Anak-anak pasti suka." Ujarnya dua hari lalu daaaan taraaa di layar komputer sudah ada promosinya aja yang dia ketik heuu
Yang sebenarnya jadi susah adalah karena ibunya nggak doyan masak dan nggak tahu musti gimana kalau si sulung minta belanja bahan bikin ini dan itu
"Oke, Nanit akan lihat di youtube cara bikinnya dan nulis mau belanja apa saja ke pasar." Katanya sigap, lalu eng ing eng...layar komputer diisi tayangan youtube cara memasak silih berganti
Dan..."ini bun, resep masakannya, ayo kita ke pasar." Ajaknya


Seandainya Nanit sudah bisa ke pasar sendiri sepertinya dia akan mandiri melakukan semuanya sendirian.
Berkat hobi berdagang keingintahuan Nanit semakin berkembang
Tak apalah jadi dokter atau guru, yang penting mental dagangnya terus terasah. Bukankah tidak ada satu profesi pun yang tidak membutuhkan mental dagang?

Setiap Hari Berlari


Menjadi penulis artikel sudah dimulai tahun 1996
Menulis buku sejak 2004
Berbisnis jasa penulisan sejak 2007
Menulis ebook sejak 2014


Dan kini memulai project audio book bersama anak-anak ITB yang brilian

Setiap hari adalah berlari dengan tantangan baru...
Teh Nensinur Sastra audio book in your hand soon....