SAYA HANYA MALU KEPADA MEREKA...

 "Bu... coba deh lebih terbuka kepada dunia, lebih banyak memperlihatkan keseharian ibu, foto-foto kegiatan ibu, berbagi kebahagiaan. Supaya orang bisa mengenal ibu lebih dalam, alias maksimalin personal branding gitu lho buuuu". Begitulah kira-kira tugas saya dari tim marketing

Entaaah kenapa, selama ini saya ko malah sering di ingatkan tugas tersebut, tambah kehilangan kepercayaan diri. Banyak pertimbangan, banyak rasa khawatir, dan akhirnya tambah ga ngerti apa yang harus dilakukan. Sampai akhirnya saya selama 3 tahun terakhir tidak terlalu antusias berjejaring di sosial media.
Padahal dulu ketika memulai bisnis, saya terbiasa melakukan yang namanya personal branding. Soalnya dulu dari mulai foto produk, bikin copy writing, bikin postingan, sampe ngepacking ya dikerjain sendiri.
Sampai suatu hari, saya menemukan moment dimana saya takut ketika salah satunya harus berbagi kebahagiaan dalam bentuk tulisan dan gambar, tapi banyak orang yang justru luput untuk saya bahagiakan.
Entah dari mana fikiran dan ketakutan itu muncul, semakin sering melihat banyak sosok-sosok seperti aki endi, mang maman, kek solihin, dll... Saya semakin malu terhadap diri sendiri, semakin tidak merasa pantas untuk memiliki kebahagiaan, apalagi membagikan moment kebahagiaan.
Ketika melihat wajah mereka muncul di laman sosial media, dan melintas berita atau penawaran untuk berdonasi, dada saya langsung berdegup kencang. Apalagi ketika ada kondisi dimana tabungan yang saya miliki tidak bisa memenuhi banyaknya donasi yang dibuka, membuat saya malah langsung merasa putus asa dan makin merasa belum pantas untuk berbahagia sebelum bisa membahagiakan mereka.
Tentu harusnya apapun yang terjadi disekitaran kita, tak seharusnya membuat saya juga akhirnya merasa tidak pantas untuk berbahagia. Dan akhirnya mulai bulan ini saya mencoba mencari cara untuk tetap bisa nyaman berbagi beberapa hal yang mudah-mudahan bisa menambah kebermanfaatan saya melalui laman sosial media.
Meski anak-anak tim sering bilang bahasannya tidak terlalu menarik banyak orang, terlalu berat, tidak bisa mengundang banyak like dan comment, yang penting saya ingin memulainya dengan hati yang lapang. Menerima kenyataan bahwa saya hanyalah mahluk Allah yang tidak akan pernah mampu membahagiakan semua orang dan tidak selalu harus mendapatkan apa yang di inginkannya.
Saya hanya mencoba membagikan sesuatu yang menurut saya tidak akan membuat saya malu untuk mengharapkan hadirnya ridho Allah. Meski dengan segala keterbatasan, niat untuk mensedekahkan waktu dan kebaikan yang telah Allah berikan ini, tetap mampu menorehkan kebaikan untuk teman-teman disosial media, meski hanya sedikit... Aamiin Ya Rabb...
Yu ceritakan juga pengalaman berkesanmu ketika bersosial media...
Mungkin gambar 2 orang, orang duduk dan teks

1 comment: