Untuk Om Bowo di Jogja


Omnya dede yang di Jogja pengen tahu dede sebesar apa sekarang. Jadi, Om Bowo bisa lihat ya..bunda dan dede tambah endut aja..hhehee
Bandung, 24 Januari 2008

Aku dan Dede


Aku dan Dede lagi naik tangga....
Kami sedang di kantor om Daniel, Detik@
Dede usianya mau menginjak 5 bulan...bundanya keliatan gemuk ya?
Bandung, 24 Januari 2008

Menetas Mimpi Dengan Doa

Sejak kecil aku terbiasa dengan meminta kepada Allah. Aku meminta apa saja, bahkan hal-hal yang memalukan :)
Bagiku Doa adalah senjata ampuh merayu padaNya. Dan aku sudah menetas mimpi-mimpiku karena doa-doaku yang kadang ’keterlaluan’ banyaknya hahaha...
Doa, ya, doa, doa adalah salah satu cara manusia untuk menunjukkan kelemahannya di hadapan Allah, bahkan manusia yang tidak pernah meminta merupakan manusia yang sombong.
Menetas mimpi dengan doa semakin membuatku kagum. Doa yang kupanjatkan Insya Allah selalu berbuntut kenyataan, itu yang menyebabkan aku semakin rajin berdoa. Bagiku kerja kerasku tanpa doa adalah sia-sia, walau juga aku tak mungkin terus berdoa tanpa aku bekerja. Memadukan keduanya adalah sesuatu yang bijaksana.
Kini aku berdoa untuk anakku...semoga anakku kelak memberikan kebahagiaan lahir dan bathin, cerdas lahir dan bathinnya, memberi keluarga kelancaran di dunia dan di akherat, sempurna keberadaannya di dunia dan di akhirat, sehat jiwa dan raganya..subhanallah banyak sekali...ssst, dan memang banyak lagi doa-doa yang tak mungkin kujabarkan disini mengenai anakku :)
Aku yakin dengan doalah aku menetas mimpi!


"Tidak ada seorang Muslim pun yang berdoa kepada Allah dengan suatu doa yang didalamnya tidak dosa dan memutuskan silaturrahim, kecuali Allah memberinya salah satu dari tiga perkara, yaitu bisa jadi Allah akan mempercepat terkabulnya doa itu saat di dunia, atau Allah akan menyimpan terkabulnya doa di akhirat kelak, atau bisa jadi Allah akan memalingkan keburukan darinya sesuai kadar doanya”. Para Sahabat berkata “ Kalau begitu, Kami akan memperbanyak doa.” kemudian Rasulullah saw. Bersabda : “Allah akan lebih banyak lagi (mengabulkannya)” (HR. Bukhari, Ahmad).

Bandung, 16 Januari 2008

To Be a Good Wife Or Get My Carieer?

Jujur saja, aku sempat memperlambat jalan sebuah pernikahan, dengan beberapa orang yang serius menikahiku dengan alasan KARIR! Bahkan beberapa saat sebelum aku menikah dengan suamiku, aku sempat memintanya untuk menunda kehamilan demi alasan KARIR!
Walau akhirnya aku tersadarkan bahwa pernikahan tidak akan menghalangiku berkarir asal aku menemukan pendamping yang tepat di sampingku.
Ketika akhirnya kami menikah, suamiku tidak pernah mempermasalahkan jadwal kerjaku, sesekali menegur jika aku kebablasan menulis di depan komputer atau meeting hingga membuatnya menunggu ketika menjemput.
Kehamilan membuatku memutuskan berhenti bekerja. Tapi, aku sama sekali tidak menyesal walau karir yang kuperoleh sudah cukup tinggi serta penghasilan yang juga tinggi. Alasanku keluar kerja adalah aku ingin menjaga bayiku dengan baik, menjadi istri yang memperhatikan suaminya dengan baik, tanpa melepaskan apa yang dinamakan KARIR.
Ya, karirku kini berawal dari rumah. Alhamdulillah, tidak ada yang berubah. Setiap hari kepalaku tetap berkreasi untuk berkarya, bahkan kini lebih leluasa sebab aku bekerja sendiri dan tidak ada yang mengatur, bahkan penghasilanku akulah yang mengatur sendiri. Alhamdulillah. Aku berpikir semua ini karena memang aku meniatkan diri untuk mencapai keduanya tanpa menelantarkan salah satunya, dan Allah akan selalu memberikan jalan.
Aku semakin yakin bahwa selalu ada jalan dalam mencapai segalanya asal aku mau, dan satu lagi rahasianya adalah aku menemukan pendamping yang mendukung setiap langkahku.
Ya, bekerja di rumah adalah karir yang menyenangkan buatku!!

Bandung, 16 Januari 2008

Children Will Kill Me!

Pernah melihat tayangan NANNY 911 di MetroTV? Sekedar informasi saja tayangan tersebut mengudara setiap hari Sabtu jam 16.05. Tayangan ini mengundang tawa sekaligus sedih. Sebagai calon ibu, aku baru bisa merasakan betapa sulitnya mendidik anak, bahkan kerapkali si ibu tidak tahu harus bagaimana lagi menghadapi sang anak. Seolah anak yang tidak mengerti keinginan si ibu, tapi si anak pun beranggapan demikian, orangtua tidak dapat memahami mereka. Maka, terjadilah salah paham yang berbuntut sikap saling mengecewakan.
Tapi, ada satu benang merah yang aku ambil dalam tayangan tersebut..KOMUNIKASI, ya, komunikasi, betapa komunikasilah yang menyebabkan keburukan suasana dan juga menimbulkan kehangatan keluarga. Dengan komunikasi satu sama lain saling memahami keinginan serta memadukan perbedaan. Komunikasi yang baik antara ayah dan ibu memberikan dampak positif bagi perkembangan sikap pada anak, komunikasi antara orangtua dan si anak mempererat hubungan keluarga.
Komunikasi, ya, komunikasi. Semoga kelak, aku dapat memahami anak-anakku dengan komunikasi yang akan aku bangun dengan mereka. Tentu saja, aku tidak ingin menangis karena kebandelan anak-anakku dan aku juga tak ingin membuat mereka jengkel dengan sikap otoriterku. Kami akan membangun satu keluarga yang komunikatif dan hangat, Insya Allah.

Bandung, 16 Januari 2008

Saha Ieu....


Ini bundanya dede...:)