Kasus Sandy Harun ramai jadi perbincangan. Seorang perempuan yang berani mengungkapkan masa lalunya yang ‘kelam’ dengan mengakui bahwa anak ketiganya bukan berasal dari suami sahnya. Dengan dalih bertobat, Sandy Harun bersikukuh dengan pengakuannya walau kini harus berhadapan dengan pengadilan karena dilaporkan sang mantan suami ‘yang juga bersikukuh mengakui bahwa anak ketiga itu adalah darah dagingnya ’
Well, mengingat kesalahan di masa lalu. Masa lalu bukan milik Sandy Harun atau hanya milik para selebritis yang selalu diobok-obok masa lalunya oleh publisis professional. Saya, anda, dan kita semua memiliki masa lalu. Terlepas apakah masa lalu itu bersih dari noda atau bernoda di sana sini.
Menanggapi masa lalu, saya pun memiliki masa lalu yang seandainya bisa, ingin sekali saya lupakan. Masa lalu yang paling menyakitkan adalah pada saat saya melepaskan orang yang saya cintai demi sebuah kebebasan berkarier.
Saya menganggap itu kesalahan di masa lalu, terkadang masih saya sesali hingga kini. Ya, seandainya saya bisa mengapus bagian itu, saya akan lebih lega. Dua tahun sudah berlalu, saya masih menyesalinya. But well, jika tidak ada kesempatan untuk memperbaiki kesalahan itu, saya tetap berharap semoga dia bahagia.
Kesalahan di Masa Lalu!!
Nama saya, Indari Mastuti Rezky Resmiyati Soleh Addy, TAPI nama sepanjang ini sukar banget diingat, jadi nama pena yang saya gunakan dalam berbagai buku yang saya tulis adalah Indari Mastuti. Beberapa buku diantaranya menggunakan nama pena Bunda Nanit.
Hobi MENULIS sudah saya lakukan sejak SD, kelas 4 SD saya bercita-cita jadi PENULIS BUKU. Barangkali semangat inilah yang membuat saya akhirnya berjuang untuk mewujudkan mimpi ini.
Tahun 1996 mulai mempublikasikan tulisan di berbagai media cetak baik lokal maupun nasional. Tahun 2004 mulai menulis buku pertama dan akhirnya pada tahun 2007 saya merintis usaha agensi naskah dengan nama Indscript Creative ini, alhamdulillah, perusahaan itu mampu bertahan hingga kini. Bahkan sekarang berkembang menjadi dua lini inti, yaitu jasa copywriting dan training center. Nama Indscript sendiri telah bermetamorfosa menjadi Indscript corp.
Saat ini saya sudah menulis 61 judul buku serta 10 biografi tokoh di Indonesia.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment